Khusus untuk para istri

Hindari beberapa Hal ini agar tetap disayang suami...
(Muhammad Hafizh Alkayyis)
Sepuluh perilaku istri yang harus dihindari.
1. Tidak bersyukur.
Tidak pernah merasa puas dan tidak bersyukur dengan pemberian suami, lebihi-lebih suka mengeluh, maka sifat seperti ini dibenci suami, dibenci oleh para penghuni langit dan bahkan dibenci oleh Allah subhanhu wata'ala
Dalam Sebuah hadits Rasulullah bersabda:
َأُرِيتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ مَنْظَرًا كَالْيَوْمِ قَطُّ أَفْظَعَ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ ، قَالُوا : بِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ : بِكُفْرِهِنَّ ، قِيلَ : يَكْفُرْنَ بِاللَّهِ ، قَالَ : يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ وَيَكْفُرْنَ الإِحْسَانَ لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ كُلَّهُ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ (رواه البخاري، رقم 1052) .
“Saya diperlihatkan neraka. Saya tidak pernah melihat pemandangan seperti hari ini yang sangat mengerikan. Dan saya melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita. Mereka bertanya, ‘sebab apa wahai Rasulallah? Beliau bersabda, ‘Dikarenakan kekufurannya.' Lalu ada yang berkata, 'Apakah mereka kufur kepada Allah?' Beliau menjawab, ‘mereka mengkufuri suami dan mengkufuri kebaikan, Jika kamu telah berbuat baik kepada salah seorang dari mereka sepanjang tahun, kemudian dia melihat(sedikit ) kejelekan ada pada dirimu. Maka dia (istri) akan mengatakan, ‘Saya tidak pernah melihat kebaikan sedikitpun dari kamu” (HR. Bukhari, no. 1052)
2. Tidak Taat pada suami dan suka membantah.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita. Oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. (QS An Nisa ayat 34)
Suami adalah pemimpin rumah tangga , Tidak ada fungsi pemimpin kalau tidak ditaati dan tidak dihormati. Salah satu bukti ketaatan istri adalah dengan menaati perintah suami asal tidak berlawanan dengan syari'at (al-qur'an dan al-hadits) dan tidak membantah ucapan suami.
3. Hobby menyalahkan dan mengkritik suami.
Mencari kambing hitam alias suka menyalahkan adalah perbuatan yang menjengkelkan.
Maka wajar jika suami melakukan kesalahan karena ia adalah seorang manusia biasa, usahakan bertutur kata yg lembut dalam mengingatkan dan jangan mencari-cari kesalahan suami
Rasulullah melarang kita untuk tidak mencari-cari kejelekan orang lain, lebih2 suami
:
وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُوْنُواعِبَادَاللَّهِ إحْوَانًا
Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara” [HR. Bukhari dan Muslim]
4. Suka menyuruh dan mengatur.
Hindari menyuruh atau mengatur suami, kalau memang ingin meminta bantuannya, maka lakukan dengan ucapan yang baik dan santun, awali kata2 minta maaf atau minta tolong,
Langkah ini akan menetralisir kemarahan suami dan menjaga wibawa suami.
Juga, suami yang sering diatur dan disuruh-suruh oleh istrinya terkesan suami yang kalah dan takut istri, kalau persepsi ini terjadi, maka yang buruk di mata publik adalah keduanya.
Sedangkan rasulullah sendiri bersabda :
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لأَحَدٍ لأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
“Andai aku memerintah seseorang sujud kepada yang lain, tentu akan aku perintahkan wanita sujud kepada suaminya.” (HR. Tirmidzi no. 1159)
Ini bukan karena merendahkan hak istri, tp karena saking besarnya kewajiban yg diemban oleh suami.
5. Suka membandingkan dg rumah tangga orang lain.
membandingkan dengan rumah tangga lain. Suami akan sangat tersinggung apabila istri suka membanding-bandingkannya dengan pria atau tetangga sebelah yang memiliki pencapaian lebih tinggi secara materi atau hal lain seperti pencapaian anak,
Ketahuilah, jika anda dikalahkan dengan harta benda dan keduniawian maka kalahkan mereka dalam hal akhirat,
كان الحسن البصري رحمه الله يقول : إذا رأيت الرجل ينافس في الدنيا فنافسه في الآخرة
Adalah Hasan Albashri rahimahullah berkata : ketika kamu melihat seseorang yang mengalahkanmu pada hal keduniaan maka kalahkan dia dalam hal akhirat. (Azzuhud karya Imam ahmad)
Maka ubahlah peribahasa "Rumput tetangga selalu nampak lebih hijau" menjadi “Rumput tetangga mungkin lebih hijau, tapi buah di kebun kita lebih manis”
6, Cerewet yang berlebihan
Siapa yang suka orang cerewet? Wanita cerewet itu sendiri tidak suka pada orang lain yang cerewet. Cerewet adalah perilaku yang suka meributkan hal-hal kecil yang sebenarnya tidak perlu dipermasalahkan. Selalu menceritakan setiap sesuatu yg ia dengar dan lihat, tanpa lebih dulu melihat sebab dan akibatnya, sehingga tanpa ia sadari ia menyebarkan sesuatu yg dusta tapi ia sendiri tidak merasa
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam juga bersabda,
كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ
”Cukuplah seseorang dikatakan berdusta, jika ia menceritakan setiap yang dia dengar.”
(HR. Muslim).
7, cemberut dan bermuka masam.
Terkadang, bahasa tubuh yang tidak menyenangkan seperti cemberut, dan bermuka masam itu lebih terasa efek negatifnya daripada kata-kata.
Itulah sebabnya Rasulullah bersabda:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) shadaqah bagimu“[HR. Muslim]
Setiap kebaikan tentunya bernilai pahala, termasuk tersenyum kepada suami, disamping berpahala juga menambah kasih sayang suami.
8. Meremehkan suami
Istri yang Meremehkan suami biasanya ia dicoba Allah lewat materi, bisa jadi ia lebih kaya dari suami atau pendapatannya lebih besar dari suami, atau bisa jadi dicoba karena istri lebih pandai disegala bidang dibandingkan suami, sehingga tanpa disadari, ia mengucapkan kata-kata atau berperilaku yg meremehkan suami, menganggap suami miskin, tak punya papa, bodoh dan seterusnya
Padahal rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
بِحَسْبٍ امْرِءٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ * رواه مسلم
“Cukup bagi seseorang termasuk jahat bahwa dia meremehkan saudaranya yang islam.”
Maka ada istilah : Istri shalihah dicoba kesetiaanya (ketaatannya) ketika suami tidak mempunyai apa-apa.
9. Pendengar yang buruk.
Mata tidak fokus atau respons kurang nyambung atau kurang antusias saat suami bercerita atau curhat, ini merupakan sebagian tanda ciri-ciri pendengar yang buruk.
Bantulah memberi solusi yang baik, jika tidak bisa memberi solusi, cukup dengarkan curhatnya,
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq alaihi)
Kalau sedang tidak ingin mendengar cerita suami, maka mintalah maaf agar suami paham kondisi yang terjadi, dan tidak terjadi salah faham
10. Selingkuh (Memiliki PIL/ Pria Idaman Lain)
Ini kesalahan terbesar yang dilakukan oleh istri, Kalau pun suami tidak menceraikan istrinya yang selingkuh, maka kemungkinan besar rasa saling percaya dan cinta sudah tidak ada lagi dari hati suami.
Padahal keluar rumah tanpa izin suami saja dilarang apalagi mempunyai selingkuhan,
وقد ذكر الحنفية أربعة مواضع يجوز فيها للزوج تأديب زوجته بالضرب ، منها : ترك الزينة إذا أراد الزينة، ومنها : ترك الإجابة إذا دعاها إلى الفراش وهي طاهرة ، ومنها : ترك الصلاة ، ومنها : الخروج من البيت بغير إذنه .
Hanafiyah menyebutkan 4 tempat dibolehkannya suami memukul (dg tdk merusak) istrinya dalam rangka mengajarinya adab, di antaranya:
1. tidak mau berhias apabila ia menghendaki istrinya berhias (dirumah)
2. tidak mau menyambut ajakan suami ketika mengajaknya ke ranjangnya padahal ia dalam keadaan suci (hubungan intim)
3. meninggalkan shalat.
4. keluar rumah tanpa seizinnya.
Beberapa dalil yang mendasari bolehnya mendisiplinkan wanita:
Firman Allah Ta'ala,
ومن الأدلة على جواز التأديب :
قوله تعالى وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ
"Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka." (QS. Al-Nisa': 34)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
"Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu." (QS. Al-Tahrim: 6)
Setiap poin dari kesepuluh poin di atas akan dapat mengurangi rasa cinta dan sayang suami pada istri. Oleh karena itu, istri harus berusaha keras untuk menghindarinya sama sekali.
Kesalahan di sana sini mungkin terjadi, namun selagi masih ada usaha untuk memperbaiki diri, maka suami akan memahami, menghargai dan memaafkan kesalahan istri.