Kenapa doa tidak terkabul


Ada beberapa sebab tertolaknya Do'a, diantaranya adalah :
Dari Abu Huroiroh rodhiallohu anhu dari Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:
لَا يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ.
قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الِاسْتِعْجَالُ؟ قَالَ: يَقُولُ: قَدْ دَعَوْتُ وَقَدْ دَعَوْتُ فَلَمْ
أَرَ يَسْتَجِيبُ لِي. فَيَسْتَحْسِرُ عِنْدَ ذَلِكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ
“Doa seseorang senantiasa akan dikabulkan selama dia tidak berdoa untuk perbuatan dosa ataupun untuk memutuskan tali silaturohim, serta selama dia tidak tergesa-gesa.” Seorang shohabat bertanya, “Wahai Rosululloh, apakah yang dimaksud dengan tergesa-gesa?” beliau menjawab: “Yakni dia mengatakan, “Aku telah berdoa dan terus berdoa tetapi belum juga dikabulkan.” Setelah itu, dia merasa putus asa dan berhenti berdoa.” (HR. Al-Bukhori no. 6340 dan Muslim no. 2735)
Dari Jabir rodhiallohu anhu dia berkata: Saya mendengar Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ أَحَدٍ يَدْعُو بِدُعَاءٍ إِلَّا آتَاهُ اللَّهُ مَا سَأَلَ أَوْ كَفَّ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهُ
مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ
“Tidaklah seseorang berdoa dengan sebuah doa melainkan Alloh memberikan kepadanya apa yang dia minta atau menolak keburukan darinya yang semisalnya, selama dia tidak berdoa untuk perbuatan dosa atau pemutusan hubungan kekerabatan.” (HR. At-Tirmizi no. 3573, Al-Albani : Shohih)
Dari Abu Huroiroh rodhiallohu anhu dia berkata: Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا, وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ.
فَقَالَ: { يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنْ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ } وَقَالَ:
{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ } ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ
أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ: يَا رَبِّ يَا رَبِّ, وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ
حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Alloh Itu baik. Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Alloh telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rosul. Dia berfirman, “Wahai para Rosul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal sholih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.” Dan Alloh juga berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah Kami rezekikan kepadamu.” Kemudian beliau -shollallohu ‘alaihi wasallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut dan kakinya berdebu. Orang itu mengangkat kedua tangannya ke langit seraya berdo’a, “Wahai Robbku, wahai Robbku.” Padahal, makanannya dari barang yang harom, minumannya dari yang harom, pakaiannya dari yang harom, dan diberi makan dengan makanan yang harom. Maka bagaimanakah Alloh akan memperkenankan doanya?” (HR. Muslim no. 1015).
Dari Huzaifah bin Al-Yaman dari Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنْ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُوشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ
عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ ثُمَّ تَدْعُونَهُ فَلَا يُسْتَجَابُ لَكُمْ
“Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, hendaknya kalian beramar ma’ruf dan nahi munkar. Jika tidak maka niscaya Alloh akan mengirimkan siksa-Nya dari sisi-Nya kepada kalian seluruhnya, kemudian kalian memohon kepada-Nya namun do’a kalian tidak lagi dikabulkan.” (HR. At-Tirmizi no. 2169, hadits hasan)
Semoga Allah paring manfaat dan barokah.