Hari Hisaban, tahap 4


Dalam cerita sebelumnya kita membahas tentang hari Kebangkitan, maka dalam episode ini kita membahas Hari Hisaban , dalam episode ini Rasulullah Saw. melanjutkan kisahnya, bahwa setelah itu beliau kembali dan berdiri ( bergabung) dengan manusia. Ketika kami sedang berdiri, tiba­tiba kami mendengar suara yang sangat keras dari langit yang membuat kami semua takut . Ternyata suara itu muncul dari malaikat penghuni langit pertama yang turun ke bumi dalam jumlah dua kali lipat dari jumlah manusia dan jin yang ada di bumi .Ketika mereka telah berada didekat bumi , bumi menjadi terang benderang oleh cahaya mereka, lalu mereka mengambil saf (barisan)nya.
Maka kami bertanya :

وَقُلْنَا لَهُمْ: أَفِيكُمْ رَبُّنَا؟ فَيَقُولُونَ: لَا. وَهُوَ آتٍ

 " Apakah Tuhan kita ada bersama kalian?" Mereka menjawab, " Tidak, tetapi Dia akan datang. "

Kemudian turunlah penduduk langit yang kedua dalam jumlah dua kali lipat dari jumlah rombongan malaikat yang pertama dan dua kali lipat dari jumlah makhluk manusia dan  jin yang ada di bumi . Ketika mereka telah dekat dengan bumi , maka bumi menjadi terang benderang karena cahaya mereka, lalu mereka mengambil safnya. Kami bertanya kepada mereka,:

وَقُلْنَا لَهُمْ: أَفِيكُمْ رَبُّنَا؟ فَيَقُولُونَ: لَا. وَهُوَ آتٍ

 " Apakah Tuhan kita ada bersama kalian? " Mereka menjawab, "Tidak, tetapi Dia akan datang.”

Selanjutnya para malaikat penghuni langit berikutnya turun pula dalam jumlah dua kali lipat dari jumlah yang telah ada, lalu turunlah Tuhan Yang Maha perkasa dalam naungan awan dan malaikat . Saat itu yang memikul 'Arasy­Nya adalah delapan malaikat , sekarang empat malaikat, telapak kaki mereka berada dibagian bumi yang paling bawah. Bumi dan langit hanya sampai sebatas pinggang mereka, sedangkan 'Arasy mereka pikul diatas pundak mereka; dari mereka keluar suara gemuruh karena bacaan tasbih mereka , yaitu:

سُبْحَانَ ذِي الْعَرْشِ والجبروت، وسبحان ذِي الْمُلْكِ وَالْمَلَكُوتِ، سُبْحَانَ الْحَيِّ الذِي لَا يَمُوتُ، سُبْحَانَ الذِي يُمِيتُ الْخَلَائِقَ، وَلَا يَمُوتُ، سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ قُدُّوسٌ قُدُّوسٌ، سُبْحَانَ رَبِّنَا الْأَعْلَى رَبِّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ، سُبْحَانَ رَبِّنَا الْأَعْلَى الَّذِي يُمِيتُ الْخَلَائِقَ وَلَا يَمُوتُ

Mahasuci Tuhan yang memiliki 'Arasy dan keperkasaan. Mahasuci Tuhan yang mempunyai kerajaan dan alam malakut. Mahasuci Tuhan Yang Hidup Kekal dan tidak akan mati. Mahasuci Tuhan Yang mematikan semua makhluk, sedangkan Dia tidak mati.Mahasuci dengan sesuci­sucinya. Mahasuci Tuhan kami Yang Mahatinggi, Tuhan semua malaikat dan roh. Mahasuci Tuhan kami Yang Mahatinggi, yang mematikan semua makhluk, sedangkan Dia tidak mati.

Maka Allah meletakkan kursi ­Nya disalah satu bagian dari bumi yang dikehendaki­Nya, lalu berseru dengan suara­Nya seraya berfirman,:

يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ، إِنِّي قَدْ أَنْصَتُّ لَكُمْ مُنْذُ خَلَقْتُكُمْ إِلَى يَوْمِكُمْ هَذَا، أَسْمَعُ قَوْلَكُمْ وَأُبْصِرُ أَعْمَالَكُمْ، فَأَنْصِتُوا إِلَيَّ فَإِنَّمَا هِيَ أَعْمَالُكُمْ وَصُحُفُكُمْ تُقْرَأُ عَلَيْكُمْ فَمَنْ وَجَدَ خَيْرًا فَلْيَحْمَدِ اللَّهَ، وَمِنْ وَجَدَ غير ذلك فلا يَلُومَنَّ إِلَّا نَفْسَهُ

 " Hai semua makhluk jin dan manusia, sesungguhnya Aku telah mendengarkan kalian sejak Aku menciptakan kalian sampai hari ini . Aku mendengar semua ucapan kalian dan melihat semua amal perbuatan kalian. Maka sekarang dengarkanlah Aku, sesungguhnya apa yang Aku utarakan hanyalah amal perbuatan kalian dan catatan­ catatan amal perbuatan kalian sendiri yang akan dibacakan kepada kalian. Barang siapa yang menjumpai kebaikan padanya, hendaklah ia memuji kepada Allah. Dan barang siapa yang menjumpai selain itu, maka janganlah ia mencela kecuali kepada dirinya sendiri . "

Selanjutnya Allah memerintah kepada neraka Jahannam, maka keluarlah darinya sesuatu seperti leher yang kelihatan hitam legam (gelap) oleh semuanya. Kemudian Allah Swt .membacakan firman­Nya:

أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَنْ لَا تَعْبُدُوا الشَّيْطانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ وَأَنِ اعْبُدُونِي هَذَا صِراطٌ مُسْتَقِيمٌ وَلَقَدْ أَضَلَّ مِنْكُمْ جِبِلًّا كَثِيراً أَفَلَمْ تَكُونُوا تَعْقِلُونَ هذِهِ جَهَنَّمُ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ أَوْ- بِهَا تُكَذِّبُونَ- شَكَّ أَبُو عَاصِمٍ

Bukankah Aku telah memerintahkan kepada kalian, hai Bani Adam,supaya kalian tidak menyembah setan? Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian, " dan hendaklah kalian menyembah­Ku. Inilah jalan yang lurus. Sesungguhnya setan itu telah menyesatkan sebagian besar di antara kalian. Maka apakah kalian tidak memikirkan? Inilah Jahannam yang dahulu kalian diancam ( dengannya) . ( Yasin: 60­ -63) Atau dikatakan, " Yang dahulu kalian dustakan, " ragu dari pihak Abu Asim.

وَامْتازُوا الْيَوْمَ أَيُّهَا الْمُجْرِمُونَ

Dan ( dikatakan kepada mereka ) , "Berpisahlah kalian ( dari orang­orang mukmin) pada hari ini, hai orang­orang yang berdosa. " (Yasin:59)

Maka Allah memisah­misahkan manusia ( antara ahli surga dan ahli neraka), dan saat itu semua umat manusia berlutut . Allah Swt .berfirman:

وَتَرى كُلَّ أُمَّةٍ جاثِيَةً كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعى إِلى كِتابِهَا الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Dan ( pada hari itu) kamu lihat tiap­-tiap umat berlutut. Tiap­tiap umat dipanggil untuk ( melihat ) buku catatan amalnya Pada hari itu kalian diberi balasan terhadap apa yang telah kalian kerjakan.(Al­Jasiyah: 28)
Alloh Mengadili semua Makluk
Lalu Allah Swt . memutuskan peradilan diantara makhluk-­Nya . kecuali jin dan manusia. Pada hari Hisaban tersebut Allah mengadili diantara semua hewan liar dan binatang ternak, hingga Dia memutuskan untuk kemenangan hewan yang tidak bertanduk terhadap hewan bertanduk (yang dahulu pernah menanduknya) . Apabila Allah Swt .telah selesai dari hal tersebut dan tidak ada lagi utang bagi seekor hewan atas hewan lainnya, maka Allah berfirman kepada semua binatang, "Jadilah kalian tanah! " Maka pada saat itu orang kafir mengatakan, seperti yang disitir oleh firman­Nya:

يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا

Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah. ( An­Naba:40)
Kemudian barulah Allah memutuskan peradilan diantara semua hamba  .Peradilan yang mula­mula dilakukan­Nya ialah masalah yang berkaitan dengan darah. Setiap orang yang terbunuh dijalan Allah datang, lalu Allah memerintahkan kepada setiap orang yang membunuh untuk membawa kepala orang yang dibunuhnya , sedangkan urat leher si terbunuh penuh berlumuran darah. Lalu ia berkata:

يَا رَبِّ، فِيمَ قَتَلَنِي هَذَا؟ فَيَقُولُ -وَهُوَ أَعْلَمُ -: فِيمَ قَتَلْتَهُمْ؟ فَيَقُولُ: قَتَلْتُهُمْ لِتَكُونَ الْعِزَّةُ لَكَ. فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُ: صَدَقْتَ.

 " Wahai Tuhanku, karena apakah orang ini membunuhku ? " Allah Swt .—Yang Maha Mengetahui— bertanya, " Karena apakah kamu membunuh mereka ? " Maka si pembunuh menjawab , " Saya membunuh mereka agar keagungan hanyalah bagi ­Mu (yakni me mbela agama Allah) . " Allah Swt. berfirman, " Kamu benar . "

Maka Allah menjadikan wajahnya bercahaya seperti sinar matahari , selanjutnya para malaikat menuntunnya masuk kedalam surga.

Setelah itu datanglah setiap orang yang membunuh bukan karena niat tersebut seraya membawa kepada orang yang dibunuhnya dalam keadaan berlumuran darah dari urat lehernya. Lalu ia berkata:

يَا رَبِّ، [فِيمَ] قَتَلَنِي هَذَا؟ فَيَقُولُ -وَهُوَ أَعْلَمُ -: لِمَ قَتَلْتَهُمْ؟ فَيَقُولُ: يَا رَبِّ، قَتَلْتُهُمْ لِتَكُونَ الْعِزَّةُ لَكَ وَلِي. فَيَقُولُ: تَعِسْتَ.

 " Wahai Tuhanku, mengapa orang ini membunuhku ?" Allah Swt . , Yang Maha Mengetahui, bertanya , " Mengapa kamu membunuh mereka ? " Ia menjawab, " Saya membunuh mereka agar keagungan hanyalah bagi engkau dan saya, wahai Tuhanku. " Maka Allah berfirman, " Celakalah kamu! "

Kemudian tiada seorang pun yang pernah membunuh orang lain melainkan ia balas di bunuh karenanya, dan tidak ada suatu perbuatan zalim yang dilakukan seseorang melainkan ia mendapat hukumannya .Hal ini sepenuhnya berada didalam kehendak Allah. Dengan kata lain, jika Dia hendak mengazabnya , niscaya Dia mengazabnya ; dan jika Dia hendak merahmatinya, niscaya Dia merahmatinya .

Selanjutnya Allah Swt .memutuskan peradilan diantara makhluk­Nya yang perkara mereka masih belum diputuskan, hingga tiada suatu perbuatan aniayapun yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain melainkan Allah membalaskannya bagi si teraniaya terhadap si penganiaya.

Pada saat itu seorang penjual susu yang mencampuri susunya dengan air ( ketika di dunia) benar ­ benar disuruh memurnikan susunya dari air.

حَتَّى إِنَّهُ لَيُكَلِّفُ شَائِبَ اللَّبَنِ بِالْمَاءِ ثُمَّ يَبِيعُهُ أَنْ يخلص اللبن من الماء.

Apabila Allah Swt.' telah selesai dari hal tersebut , maka terdengarlah suara seruan yang terdengar oleh semua makhluk:

أَلَا لِيَلْحَقْ كُلُّ قَوْمٍ بِآلِهَتِهِمْ وَمَا كَانُوا يَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ.

 "Ingatlah, hendaklah masing­masing kaum bergabung dengan tuhan­ tuhan mereka dan segala sesuatu yang mereka sembah selain Allah! "

Saat itu tidak ada seorangpun yang menyembah selain Allah kecuali ditampakkan baginya tuhan yang disembahnya itu dihadapannya . Pada hari itu ada malaikat yang diserupakan bentuknya seperti Uzair , ada pula yang diserupakan dengan Isa putra Maryam. Maka orang­ orang Yahudi mengikuti Uzair , dan orang­orang Nasrani mengikuti Isa. Kemudian tuhan­ tuhan sesembahan mereka menggiring mereka kedalam neraka, dan Allah Swt . berfirman:

لَوْ كَانَ هَؤُلاءِ آلِهَةً مَا وَرَدُوهَا وَكُلٌّ فِيهَا خَالِدُونَ

Andaikata berhala­berhala itu Tuhan, tentulah mereka tidak masuk neraka. Dan semuanya akan kekal di dalamnya. ( Al ­ Anbiya’: 99)

Apabila tidak ada yang tersisa kecuali hanya orang­ orang mukmin yang didalamnya terdapat orang­orang munafik, maka Allah mendatangi mereka dalam bentuk menurut apa yang dikehendaki ­ Nya, lalu Dia berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ، ذَهَبَ النَّاسُ فَالْحَقُوا بِآلِهَتِكُمْ وَمَا كُنْتُمْ تَعْبُدُونَ. فَيَقُولُونَ: وَاللَّهِ مَا لَنَا إِلَهٌ إِلَّا اللَّهُ، وَمَا كُنَّا نَعْبُدُ غَيْرَهُ

 " Hai manusia , semua orang telah pergi , maka sekarang bergabunglah dengan tuhan­ tuhan kalian dan apa yang kalian sembah. " Mereka berkata, " Demi Allah, kami tidak mempunyai Tuhan selain Allah, dan kami sama sekali tidak pernah menyembah selain­Nya. "

Maka Allah pergi meninggalkan mereka , dan Dialah yang mendatangi mereka. Kemudian Allah tinggal selama yang di kehendaki ­Nya untuk tinggal , setelah itu Dia datang lagi kepada mereka dan berfirman, " Hai manusia , semua orang telah pergi , maka bergabunglah kalian dengan tuhan­ tuhan kalian dan apa yang kalian sembah! " Mereka menjawab, " Demi Allah, kami tidak mempunyai Tuhan selain Allah, dan kami sama sekali tidak pernah menyembah selain­Nya. "

فَيَكْشِفُ لَهُمْ عَنْ سَاقِهِ، وَيَتَجَلَّى لَهُمْ مِنْ عَظَمَتِهِ مَا يَعْرِفُونَ أَنَّهُ رَبُّهُمْ، فَيَخِرُّونَ سُجَّدًا عَلَى وُجُوهِهِمْ، وَيَخِرُّ كُلُّ مُنَافِقٍ عَلَى قَفَاهُ، وَيَجْعَلُ اللَّهُ أَصْلَابَهُمْ كَصَيَاصِي الْبَقَرِ. ثُمَّ يَأْذَنُ اللَّهُ لَهُمْ فَيَرْفَعُونَ

Maka Allah menampakkan sebagian dari betis ­ Nya dan sebagian dari kebesaran­Nya sehingga mereka mengetahui bahwa Dia adalah Tuhan mereka. Lalu mereka menyungkur diatas muka  mereka seraya bersujud, sedangkan semua orang munafik menyungkur diatas tengkuknya (terbalik), dan Allah menjadikan tulang iga mereka mencuat seperti tanduk sapi . Kemudian Allah mengizinkan mereka untuk mengangkat mukanya  .
Wallahu a'lamu bil asshowab

Sumber : Tafsir ibnu Katsir surat al An'am