Alasan raja Salman membawa sendiri fasilitas pribadi ke Indonesia


Kenapa Raja Salman Membawa  Sendiri Segala Fasilitas  Kunjungannya Ke Indonesia, Sampai Bawa2 Tangga Segala?
 
Tentu kita pernah dengar hadits yang melarang mengambil manfaat tertentu atau fasilitas tertentu, dari seseorang yang kita berikan hutang, walaupun sekedar menumpang pada kendaraannya.

Kaidah Islamnya, Sebagai Berikut:
“Setiap Hutang yang menghasilkan manfaat dan Keuntungan bagi pemberi hutang adalah riba”

Raja Salman statusnya adalah pemberi hutang dan Pemerintah Indonesia statusnya penerima hutang, sehingga rombongan kerajaan tidak diperbolehkan oleh Islam untuk menggunakan berbagai fasilitas dari Pemerintah RI.

Islam menganggap bahwa memberikan hutang termasuk transaksi sosial. Amal soleh yang berpahala. Karena itu, orang yang memberi hutang dilarang mengambil keuntungan karena hutang yang diberikan, apapun bentuknya, selama hutang belum dilunasi.

Sahabat Fudhalah bin Ubaid radhiallahu ‘anhu mengatakan,

كل قرض جر منفعة فهو ربا

“Setiap piutang yang menghasilkan keuntungan maka (keuntungan) itu adalah riba.”

Keuntungan yang dimaksud dalam riwayat di atas mencakup semua bentuk keuntungan, bahkan sampai bentuk keuntungan pelayanan. Dari Abdullah bin Sallam radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,

إِذَا كَانَ لَكَ عَلَى رَجُلٍ حَقٌّ، فَأَهْدَى إِلَيْكَ حِمْلَ تِبْنٍ، أَوْ حِمْلَ شَعِيرٍ، أَوْ حِمْلَ قَتٍّ، فَلاَ تَأْخُذْهُ فَإِنَّهُ رِبًا

“Apabila kamu menghutangi orang lain, kemudian orang yang dihutangi memberikan fasilitas kepadamu --walaupun sekedar-- membawakan jerami, gandum, atau pakan ternak maka janganlah menerimanya, karena itu riba.” (HR. Bukhari 3814).

Kemudian, diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu,

إذا أقرض أحدكم قرضا فأهدى له أو حمله على الدابة فلا يركبها ولا يقبله

“Apabila kalian menghutangkan sesuatu kepada orang lain, kemudian (orang yang berhutang) memberi hadiah kepada yang menghutangi atau memberi layanan berupa naik kendaraannya (dengan gratis), janganlah menaikinya dan jangan menerimanya.” (HR. Ibnu Majah 2432).

Nasehat mengenai najis

SEHARUSNYA BERSYUKUR SAAT DIPERINGATKAN TENTANG NAJIS, BUKAN MALAH MENUDUH ALIRAN SESAT/ AJARAN TAKFIR WAL FIRQOH.
Dear sahabat....
Saat keluar dari kamar mandi, tanpa memakai alas kaki, tanpa menyiram/ mensucikan kaki terlebih dahulu, maka telapak kaki kita akan membawa dan menyebarkan najis.
Apalagi kalau itu di masjid, mushola maupun di rumah tinggal dan jika berlantaikan plester atau keramik maka najis akan menyebar dan yang pasti apabila di gunakan untuk kegiatan ibadah, sholat misalnya, pastinya akan menjadikan tidak sempurna atau bahkan tidak sah sholatnya.
Jika ada sebagian orang atau organisasi yang peduli dan konsisten menjaga kesucian di tempat2 ibadah dan menghindari najis, bukan berarti islam radikal, fanatik, islam garis keras atau mengajarkan ajaran sesat.
Jika kita diperingatkan tentang najis alangkah baiknya kita bersyukur karena artinya kita di peringatkan agar terhindar dari siksa kubur.

Doa supaya bisa pergi haji lagi


Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahirobbil alamin
Allahummarzuqnal awda ila makkata


Berbohong

"BERBOHONG"

Berbohong bukan sekedar dosa yang ringan!

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Pada suatu malam aku bermimpi didatangi dua orang laki-laki, kemudian keduanya membawaku ke sebuah tempat yang suci. Di tempat itu aku melihat dua orang yang sedang duduk dan ada dua orang yang sedang berdiri, di tangan mereka ada sebatang besi. Besi itu ditusukkan ke tulang rahangnya sampai tembus tengkuknya. Kemudian ditusukkan besi itu pada tulang rahangnya yang lain semisal itu juga, hingga penuh dengan besi.....dst
Akhirnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: “Kalian telah mengajakku berkeliling, sekarang kabarkan kepadaku peristiwa demi peristiwa yang telah aku lihat.” Keduanya berkata: “Adapun orang yang engkau lihat menusuk rahangnya dengan besi, dia adalah seorang pendusta, berkata bohong hingga dosanya itu memenuhi penjuru langit. Apa yang engkau lihat terhadapnya akan terus diperbuat hingga hari kiamat.”
(HR. Bukhari no. 1386).

Untuk itu berlakulah jujur, karena dengan jujur bisa membawa kita ke surga sebagaimana hadits "Menetapilah kalian dengan jujur, maka sesungguhnya kejujuran menunjukkan kepada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan menunjukkan ke surga .... " (HR. Muslim)

Pin : Subhanallah 100 x


7 sunnah Rasulullah

Mari kita laksanakan 7 Sunnah Hebat ini.
Tujuh sunnah Nabi Muhammad SAW itu adalah:
Pertama:
Sholat Tahajud, karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada sholat tahajjudnya. Pastinya doa akan mudah terkabul dan menjadikan kita semakin dekat dengan Allah SWT.
Kedua:
Membaca Al-Qur’an sebelum terbit matahari, alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman. Paling tidak jika sesibuk manapun kita, bacalah ayat 3Qul dan ayat kursi.
Ketiga:
Hadirkan diri ke masjid terutama di waktu subuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid, karena masjid merupakan pusat keberkatan, bukan karena panggilan muadzin tetapi panggilan Allah kepada orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah SWT .
Keempat:
Jaga sholat dhuha, karena kunci rezeki terletak pada sholat dhuha. Yakinlah, keberkahan sholat dhuha sangat dasyat dalam mendatangkan rezeki.
Kelima:
Jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari. Percayalah, sedekah yang diberikan akan dibalas oleh Allah berlipat ganda.
Keenam:
Jaga wudhu terus menerus karena Allah SWT menyayangi hamba yang berwudhu.
Kata Khalifah Ali bin Abu Thalib, “Orang yang selalu dalam keadaan berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu dalam keadaan sholat walaupun ia belum lagi sholat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, Malaikat berdoa untuknya "ampuni dosanya dan sayangi dia ya Allah SWT ”.
Ketujuh:
Amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi kerana dosa kita akan dijauhkan oleh Allah. Dan dengan istighfar, segala impian dan cita cita dikabulkan oleh Allah SWT
Semoga bermanfaat lan tansah Allah paring barokah, Aamiiiin

Doa orang tua agar anak menjadi sholeh dan sholehah

Setiap orang tua pasti ingin memiliki anak yang sholeh dan sholehah. Memiliki anak yang sholeh dan sholehah tentu menjadi sebuah kebanggaan, karena doa anak yang sholeh kepada orang tuanya adalah sebuah amalan yang tidak akan terputus. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw, ketika anak adam meninggal dunia maka terputuslah seluruh amalnya, kecuali tiga perkara, yaitu: sodakoh jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh yang selalu mendoakan orang tuanya.

Untuk dapat memiliki anak yang sholeh dan sholehah tentu orang tua harus berjuang lebih keras. Mulai dari pendidikan orang tua di rumah, pendidikan agamanya, dan pendidikan akademiknya. Ada juga sebagian orang tua yang menitipkan anaknya di Pondok Pesantren. Sebenarnya dimanapun pendidikan anaknya, hal yang paling penting adalah doa orang tua harus selalu ada. Doa orang tua ibarat pendorong yang paling menentukan masa depan anaknya. Kesuksesan seorang anak itu tercermin dari seberapa besar doa orang tua kepada anaknya. Karena doa orang tua adalah doa yang tidak akan ditolak oleh Allah Swt atau doa yang mustajab (maqbul). Sebagaimana sabda Rasulullah Saw mengenai doa yang tidak akan ditolak oleh Allah Swt.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَشَكَّ فِيْهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ

“Tiga doa yang mustajab dan tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa musafir dan doa orang yang dizholimi.” (HR. Abu Daud; hasan)

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ لاَتُرَدُّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ، وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ

“Tiga doa yang tidak tertolak yaitu doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan doa seorang musafir.” (HR. Al Baihaqi; shahih)

Abu Hurairah berkata, ”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَهُنَّ لاَشَكَّ فِيْهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدَيْنِ عَلىَ وَلَدِهِمَا

“Ada tiga jenis doa yang mustajab (terkabul), tidak diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizalimi, doa orang yang bepergian dan doa kejelekan kedua orang tua kepada anaknya.” (Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam Al Adabul Mufrod no. 32. Dikatakan hasan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Al Adabul Mufrod no. 24).

Doa Orang Tua Agar Anak Menjadi Sholeh Dan Sholehah

1. Doa Nabi Zakaria

رَبِّ هَبۡ لِي مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةٗ طَيِّبَةًۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ

(Robbiy habliy mil ladunka dzurriyyatan thoyyibatan innaka sami’ud du’a’)

“Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa” (Qs.al-Furqon : 38)

2. Doa Nabi Ibrahim

رَبِّ ٱجۡعَلۡنِي مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِيۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلۡ دُعَآءِ

(Robbij’alniy muqimash sholati wa min dzurriyyati robbana wa taqobbal du’a’)

“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku”(Qs.Ibrahim : 40)

3. Doa Agar Anak Beriman Dan Bertakwa

رَبَّنَا هَبۡ لَنَا مِنۡ أَزۡوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعۡيُنٖ وَٱجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِينَ إِمَامًا

(Robbana hablana min azwajina wa dzurriyyatina qurrota a’yun waj ‘alna lil muttaqiina imama)

“Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”(Qs.al-Furqon : 74)

4. Doa Agar Anak Menjadi Sholeh Dan Sholehah

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ أَوْلَادَنَا أَوْلَادًا صَالِحِيْنَ حَافِظِيْنَ لِلْقُرْآنِ وَالسُّنَّةِ فُقَهَاءَ فِى الدِّيْنِ مُبَارَكًا حَيَاتُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ

(Allahummaj ‘al awladana awladan sholihiin haafizhiina lil qur’ani wa sunnati fuqoha fid diin mubarokan hayatuhum fid dun-ya wal akhirah)

“Ya Allah, jadikanlah anak-anak kami anak yang sholih sholihah, orang-orang yang hafal Al-Qur’an dan Sunnah, orang-orang yang faham dalam agama dibarokahi kehidupan mereka didunia dan di akhirat”

5. Doa Agar Anak Berbakti Kepada Orang Tua

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لِي فِي أَوْلَادِي وَلَا تَضُرَّهُمْ وَوَفِّقْهُمْ لِطَاعَتِكَ وَارْزُقْنِي بِرَّهُمْ

(Allahumma barikliy fii awladiy, wa la tadhurruhum, wa waf fiqhum li tho’atik, war zuqniy birrohum)

“Ya Allah berilah barokah untuk hamba pada anak-anak hamba, janganlah Engkau timpakan mara bahaya kepada mereka, berilah mereka taufik untuk taat kepadaMu dan karuniakanlah hamba rejeki berupa bakti mereka”.

6. Doa Agar Anak Menjadi Pintar

اَللَّهُمَّ امْلَأْ قُلُوْبَ أَوْلَادِنَا نُوْرًا وَحِكْمَةً وَأَهْلِهِمْ لِقَبُوْلِ نِعْمَةٍ وَاَصْلِحْهُمْ وَاَصْلِحْ بِهِمُ الْأُمَّةَ

(Allaahummam-la’ quluuba aulaadinaa nuuron wa hik-matan wa ahlihim liqobuuli ni’matin wa ashlih-hum wa ashlih bihimul ummah)

“Ya Allah, penuhilah hati anak-anak kami dengan cahaya dan hikmah, dan jadikan mereka hamba-hamba-Mu yang pantas menerima nikmat, dan perbaikilah diri mereka dan perbaiki pula umat ini melalui mereka.”

7. Doa Agar Anak Memiliki Pemahaman Agama Yang Benar

اَللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِى الدِّيْنِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيْلَ

(Allahumma faqqih hu fid diini wa ‘allimhut ta’wiila)

“Ya Allah, berikanlah kefahaman baginya dalam urusan agama, dan ajarkanlah dia ta’wil (tafsir ayat-ayat al-Qur’an)”(HR.Bukhari)

8. Doa Agar Anak Sehat, Cerdas Dan Bermanfaat Ilmunya

اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ صَحِيْحًا كَامِلاً وَعَاقِلًا حَاذِقًا وَعَالِمًا عَامِلًا

(Allahummaj’alhu shohiihan kaamilan, wa ‘aqilan haadziqon, wa ‘aaliman ‘amilan)

“Ya Allah, jadikanlah ia anak yang sehat sempurna, berakal cerdas, dan berilmu lagi beramal”

9. Doa Agar Anak Diberikan Perlindungan Oleh Allah Swt

أُعِيْذُهُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ

(U’iidzu hu bikalimaatillahit taammati min kulli syaithoniw wahaammatiw wamin kulli ‘ainil laammah)

“Aku memohon perlindungan baginya (sebut nama anak) dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari semua godaan setan dan binatang pengganggu serta dari pandangan mata buruk”. (HR. Abu Daud 3371, dan dishahihkan al-Albani, diriwayatkan pula oleh Bukhari dan Tirmidzi)
*Doa ini adalah doa yang pernah Rosulullah gunakan untuk mendoakan cucuknya Hasan dan Husein

10. Doa Agar Anak Mendapat Keberkahan

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا فِي أَئِمَّتِنَا وَجَمَاعَتِنَا وَأَهْلِنَا وَأَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا وَأَمْوَالِنَا وَفِيمَا رَزَقْتَنَا وَبَارِكْ لَنَا فِيهِمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

(Allahumma ashlih lana fi aimmatina wa jamaa’atina wa ahlina wadzurriyyatina wa amwaalina wafiimaa razaqtana wa baariklana fiihim fid dunya wal aakhiroh)

“Ya Alloh perbaikilah untuk kami di dalam imam-imam kami, jama’ah kami, keluarga kami, istri-istri kami, anak-anak turun kami, harta-harta kami dan di dalam apa-apa (rizqi) yang engkau berikan kepada kami dan berilah kami kebarokahan dalam urusan mereka di dunia dan akhirat”


Ya Allah Ya Tuhanku..
Jadikanlah anak-anakku dan keturunanku menjadi orang sholeh
Berikanlah mereka ilmu pengetahuan seluas samudera
Berikanlah mereka ketaqwaan didalam hatinya
Kuatkanlah iman didalam sanubarinya
Terangilah anakku dengan sinar keilmuan

Ya Allah ya Tuhanku..
Terimalah doa untuk anak ku ya Allah
Berikanlah keberuntungan disetiap langkahnya
Berikanlah kesehatan di dalam raganya
Berikanlah karomah di dalam ruhnya

Ya Allah ya Tuhanku
Berikanlah kepada anakku teman-teman yang baik-baik, dan perbaikilah teman-temannya.
Berikanlah kepada anakku guru-guru yang baik-baik, dan perbaikilah guru-gurunya.

Ya Allah ya Tuhanku
Aku hanya bisa memohon
Aku hanya bisa berserah diri kepada Engkau
Terimalah doaku untuk anakku ini ya Allah
Amiin amiin ya Robbal Alamiin.

Hidayah

Apakah hidayah itu?

Hidayah adalah petunjuk atau sesuatu yang belum pernah kita jumpai dan setelah itu kita menjumpainya dan sangat berharga serta sangat bermanfaat bagi kita setelah sudah memilikinya, seperti yang sering kita baca setiap akan mengerjakan sholat yaitu pada surat Al Fatihah Ayat 6 yang berbunyi :

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ * سورة الفاتحة أية ٦

Artinya tunjukanlah kami pada jalan yang lurus. {QS. Al Fatihah Ayat 6}

Ayat ini seperti ayat yang sering di baca oleh Nabi Musa yang ingin selalu di berikan sesuatu oleh Allah SWT kepada Nabi Musa AS berupa Hidayah, seperti yang tertera pada ayat berikut :

رَبِّ إِنِّيْ لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيْرٌ * الْقَصَصِ أية ٢٤

Artinya : Wahai Tuhanku Sesunggunya aku sangat menginginkan pada apa apa yang engkau turunkan kepadaku dari kebaikan. {QS. Al Qosos Ayat 24}

Sebagian Ulama ada yang mengatakan Hidayah itu sama halnya dengan Kebenaran atau kasih sayang, Maksudnya kebenaran kita dengan mendapat hidayah, Maka kita jadi tahu yang namanya kebenaran dan Yang salah, Halal dan Haram, Baik dan Jelek, Pahala dan Dosa, bahkan Kita tahu dengan jelas mana saja perbuatan yang bisa menjadikan kita masuk surga dan mana yang menjadikan kita bisa masuk kedalam Neraka, Adapun Hidayah kita katakan sebagai kasih sayang karena dengan kasih sayang yang di berikan Allah SWT di selamatkan dari perbuatan perbuatan yang bisa menjadikan kita masuk ke dalam Neraka Allah yang sangat menyakitkan siksaannya, seperti dalam ayat berikut menerangkan :

وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًا وَلاَ تَفَرَّقُوْا وَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ * سورة آل عمران أية ١٠٣

Artinya : Dan berpegang teguhlah kamu dengan tali Allah (Agama-Nya), dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah kalian pada Nikmat Allah atas kalian, Ketika itu kalian saling musuh musuhan, Akhirnya Allah mengumpulkan hati kalian yang akhirnya sebab Nikmat Allah kalian jadi bersaudara, Dan sebelum itu kalian berada di pinggir jurang, Maka Allah SWT menyelamatkan kalian, Demikian itulah Allah menerangkan ayatnya agar kalian semua mendapat Hidayah. {QS. Ali Imron Ayat 103}.

قُلْ بِفَضْلِ اللهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوْا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُوْنَ * سورة يونس أية ۵۸

Artinya : Katakan Muhammad dengan Fadhol dan Rohmad Allah, Maka mereka supaya bergembira, Karena demikian itu lebih baik dari pada apa apa yang telah mereka kumpulkan. {QS. Yunus Ayat 58}

Dalam kaitannya masalah Hidayah ini sudah jelas tidak semua orang bisa mendapatkannya karena apa, Allah hanya memilih pada orang yang di cintainya saja di dalam pemberian hidayah ini, seperti dalam hadist berikut menerangkan tidak semua orang yang mendapatkan hidayah :

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللهَ قَسَمَ بَيْنَكُمْ أَخْلَاقَكُمْ كَمَا قَسَمَ بَيْنَكُمْ أَرْزَاقَكُمْ وَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يُعْطِي الدُّنْيَا مَنْ يُحِبُّ وَمَنْ لَا يُحِبُّ، وَلَا يُعْطِي الدِّيْنَ إِلَّا لِمَنْ أَحَبَّ، فَمَنْ أَعْطَاهُ اللهُ الدِّيْنَ، فَقَدْ أَحَبَّهُ ... * رواه أحمد ج ٦ ص ١٨٩

Artinya dari Abdullah bin Mas’ud berkata : Nabi SAW bersabda : Sesungguhnya Allah membagi budi pekerti di antara kalian seperti Allah membagi rizki pada kalian, Dan sesungguhnya Allah yang maha mulia lagi maha agung memberikan dunia pada orang yang di cintai dan pada orang yang tidak di cintai, dan Allah tidak memberikan agama kecuali pada orang yang di cintai, Maka barang siapa yang di beri Agama oleh Allah, Maka sungguh di cintai oleh Allah. {HR. Ahmad Juz 6 Halaman 189}

Maka dari itu kita yang sudah mendapatkan hidayah haruslah bersyukur dan menjaganya agar hidayah yang kita miliki saat ini bisa terjaga dengan baik, Adapun kita sebagai hamba Allah ingin mengajak teman, saudara, orang tua untuk menunjukan jalan yang benar agar mendapat Hidayah, Maka kita hanya memperantai saja dan berusaha mengajaknya, Adapun Hidayah hanyalah Allah semata yang bisa memberi, Kaitannya Hidayah ini kalau kita mengupas sedikit kisah paman Nabi yang bernama Abu Tholib yang mana beliau ini selain paman Nabi sekaligus menjadi orang tua Nabi serta pelindung Nabi di saat Nabi membutuhkannya, dalam hal ini Nabi ingin memberi hidayah kepada pamannya ini agar beliau terhindar dari siksaan di Neraka, akan tetapi Nabi tidak bisa memberikan hidayah seperti yang di inginkan oleh Nabi, bahkan Nabi di tegur langsung oleh Allah :

إِنَّكَ لاَ تَهْدِيْ مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللهَ يَهْدِيْ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ * سورة القصص أية ٥٦

Artinya : Sesungguhnya engkau Muhammad tidak bisa menunjukkan pada Orang yang kamu sayangi dan akan tetapi hanya Allah yang memberi hidayah pada orang yang di kehendakinya, Dan Allah lebih tahu mana yang layak untuk di beri hidayah. {QS. Al Qosos Ayat 56}

لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَكِنَّ اللهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ * سورة الْبَقَرَةِ أية ٢٧٢

Artinya : Muhammad hidayah mereka itu bukan atas kamu, akan tetapi hanya Allah yang bisa memberi hidayah pada orang yang di kehendaki. {QS. Al Baqoroh ayat 272}

Pada saat itu ketika ajal wafatnya paman Nabi yang bernama Abu Tholib akan tiba (sakaratul maut), nabi berkata : Wahai paman ucapkanlah kalimat tahlil “LAAILAAHA ILLAALLAH” maka saat itu banyak rekan paman Nabi termasuk Abu Jahal, Abu Lahab dll mengatakan Wahai Abu Tholib apakan kamu akan berpaling dari agama nenek moyangmu yang sejak dulu kamu ikuti, Nabipun berkata lagi Wahai paman katakanlah kalimat tahlil nanti aku di akherat akan menjadi saksimu bahwa engkau sudah islam, Abu jahal CS berkata lagi, begitu itu terus menerus sampai ajalnya Abu Tholib tiba, Maka ketika itu Nabi bersabda Wahai paman walaupun aku di larang memintakan pengampunan untuk dirimu aku akan tetap memintakan ampun untukmu kepada Allah, kemudian Nabi di tegur oleh Allah seperti yang tertera pada ayat berikut ini :

مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِيْنَ آمَنُوْا أَنْ يَسْتَغْفِرُوْا لِلْمُشْرِكِيْنَ وَلَوْ كَانُوْا أُولِيْ قُرْبَى * سورة التوبة أية ١١٣

Artinya : Tidak boleh Seorang Nabi dan Orang yang beriman memintakan pengampunan pada orang syirik walaupun mereka itu masih kerabat dekat. {QS. At Taubah Ayat 113}

Maka dari itu kita sebagai orang yang beriman yang sudah mendapatkan hidayah dari Allah, maka berhati hatilah kalian dalam menjaga hidayah dari Allah yang telah kita terima ini, berhati hatinya kita di dalam menjaga hidayah ini seperti kita hati hati di dalam berjalan di jalanan yang banyak durinya, ketika kita melangkah, Maka kaki satu diam dan yang satu melangkah sambil melihat dengan seksama apakah tempat yang akan saya tempati untuk kakiku ini ada durinya apa tidak, dan begitu itu terus menerus sampai pada tujuan kita berjalan, hal ini sama halnya kita berjalan sehingga bisa masuk surga selamat dari Neraka, Bahkan Nabi sendiri berdoa agar beliau di berikan hati yang tetap di dalam menjalankan agama-Nya ini sehingga sampai pada tujuan-Nya seperti pada doa berikut ini :

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلَّى اللهُ عليْهِ وسلَّمَ : يَا مُثبِّتَ الْقُلُوْبِ، ثبِّتْ قُلُوْبَنَا عَلَى دِيْنِكَ * رواه سنن إبن ماجة ج ١ ص ٧٢ حكم الألباني صحيح

Artinya : Nabi SAW bersabda : Wahai Allah Dzat yang membolak balikan hati, tetapkanlah hatiku atas agamamu. {HR. Sunan Ibnu Majah Juz 1 Halaman 72}

Melihat ulasan di atas, maka kita sebagai hamba Allah yang beriman bersyukurlah karena kita di berikan hidayah oleh Allah, dan di harapkan kita bisa menjaganya sampai ajal mendatangi kita semua sehingga apa yang jadi harapan dan tujuan kita tercapai yaitu ingin masuk surga selamat dari neraka.

اْلحَمْدُ لِلّٰهِ جَزَا كُمُ اللهُ خَيْرًا