Al ash bin wail

Adalah Al-‘Ash bin Wail, seorang yang telah dikaruniai Allah harta berlimpah. Allah memberinya kedudukan yang tinggi di dunia. Allah memberinya kesehatan jasmani yang baik. Akan tetapi, ia mengingkari Allah. Suatu ketika ia mendatangi Nabi Muhammad saw. dengan membawa sepotong tulang kering. Sambil meremas-remas dan meniupnya, ia berkata,

“Wahai Muhammad! Adakah engkau mengira bahwa Tuhanmu sanggup mengembalikan tulang-tulang ini setelah mematikannya?”

Beliau menjawab,
“Ya, Allah akan mematikanmu, lalu menghidupkanmu dan memasukkanmu ke neraka.” (HR Hakim)

Allah berfirman kepada Rasul-Nya,

“Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata, ‘Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?’ ” (QS Yâsîn [36]: 78)

Suatu ketika juga Al-‘Ash bin Wail ini pernah didatangi seorang lelaki yang bekerja padanya. Orang tersebut tergolong kaum fakir miskin di antara kaum muslimin. Kepada Al-‘Ash bin Wail ia berkata,

“Wahai Aba Amr, berikanlah upahku!”
“Apakah engkau percaya bahwa Allah akan membangkitkan di hari Kiamat?” tanya Al-‘Ash.
“Ya.”

Mendengar itu Al-‘Ash tertawa sambil mengejek,
“Jika Allah bisa menghidupkan kita kembali, maka Tuhanku akan membangkitkan aku dari kubur nanti. Aku punya banyak gudang simpanan kekayaan. Saat itu aku akan membayar upahmu.”

Kemudian Allah berfirman kepada Nabi-Nya:
Maka apakah kamu telah melihat orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami dan ia mengatakan, “Pasti aku akan diberi harta dan anak.’”
Adakah ia melihat yang ghaib atau ia telah membuat perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah?.
Sekali-kali tidak, Kami akan menulis apa yang ia katakan, dan benar-benar Kami akan memperpanjang azab untuknya,
dan Kami akan mewarisi apa yang ia katakan itu, dan ia akan datang kepada Kami dengan seorang diri.(QS Maryam [19]: 77-80)

Allah akan membangkitkan kita sebagaimana pertama kali kita dihidupkan. Kita akan keluar dari kubur dengan penuh rasa takut, bingung dan linglung. Berbeda halnya jika kita termasuk orang yang mendapat rahmat Allah. Orang yang mendapat pertolongan dari Allah adalah mereka yang percaya akan pembalasan-Nya. Sementara mereka yang ingkar akan hal itu, semua akan bangkit dengan penuh keresahan. Mereka seperti memasuki dunia baru yang sangat asing. Hanya pertolongan Allah semata yang dapat menenangkan manusia kala itu. Allah berfirman yang terjemahnya:

Bahwasanya orang-orang yang telah ada untuk mereka ketetapan yang baik dari Kami, mereka itu dijauhkan dari neraka,
mereka tidak mendengar sedikitpun suara api neraka, dan mereka kekal dalam menikmati apa yang diingini oleh mereka.
Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar (pada hari Kiamat), dan mereka disambut oleh para malaikat. (Malaikat berkata), “Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu.”
(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.
(QS al-Anbiyâ’ [21]: 101-104)

Dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah bersabda bahwa manusia akan keluar dari kubur dalam keadaan yang tidak sama. Di antara mereka ada yang keringatnya mencapai kedua mata kaki, lutut, pinggang dan ada yang mencapai leher. Bahkan ada pula orang yang terkekang oleh keringatnya hingga tak berdaya. Pada hari itu banyak orang baru menyesal atas apa yang telah mereka lakukan di dunia ini.

Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zhalim menggigit dua tangannya , seraya berkata, “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.
Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si Fulan itu teman akrab(ku).”
(QS al-Furqân [25]: 27-28)

supaya jangan ada yang berkata ketika ia melihat azab, “Kalau sekiranya aku dapat kembali (ke dunia), niscaya aku termasuk orang-orang yang berbuat baik. (QS az-Zumar [39]: 58)

Umar bin Khaththab berkata, “Demi Allah! Jika tidak karena akan datang Kiamat, tidaklah engkau melihat seperti yang ada sekarang. Jika bukan karena hari kebangkitan itu, maka yang kuat akan menelan yang lemah. Kezhaliman akan memenjara orang-orang teraniaya. Dan orang-orang yang tertindas akan selalu tertindas di muka bumi.”