Kisah ashabul jannah dalam surah al-lQalam 17-33

Ashabul Jannah (pemilik kebun) berada di Dharawan, Yaman, sebuah wilayah dekat Shan’a yang diberi nama dengan nama lembah yang ada di bagian ujungnya. Itulah tanah yang disebutkan Allah swt di dalam kitab-Nya yang mulia. Itulah tempat yang paling baik di muka bumi Allah, yang paling banyak buah-buahannya.

Ashabul Jannah adalah kisah yang diterangkan di dalam Al Qur’an mengenai para pemilik kebun yang tidak mau berbagi dengan fakir miskin. Akibat dari keengganan mereka tersebut, kebun – kebun mereka dihancurkan oleh Allah melalui kebakaran yang dahsyat.
Kisah Ashabul Jannah (pemilik-pemilik kebun) yang tertera dalam surah Al-Qalam ayat 17-33.

Sekali waktu, tersebutlah seorang pria yang kaya dan saleh. Ia memiliki sebuah kebun luas yang selalu penuh pepohonan hijau yang sarat dengan buah-buahan. Di musim buah ini, pria yang baik itu biasanya membagikan buah-buahan hasil kebunnya bagi orang-orang miskin. Orang-orang miskin dari kota akan menunggu buahnya matang dan berduyun-duyun ke taman selama musim buah itu. Dengan senang dan berbahagia mereka pulang sambil membawa jatah buah-buahannya. Dengan kasih karunia Allah, kebun itu selalu memberikan panen raya setiap musim. Benar, orang yang mengeluarkan nafkah di jalan Allah akan segera mendapatkan pahala dalam kehidupannya saat ini maupun dalam kehidupan yang akan datang.

Orang kaya ini memiliki banyak anak. Mereka tidak sesaleh seperti ayah mereka. Ketika di musim pertama setelah kematian ayah mereka, mereka berbicara satu sama lain. Mereka membahas rencana dan berkata bahwa ayah mereka bukanlah orang yang bijaksana. Ia tidak tahu bagaimana sulitnya  mencari nafkah. Mereka tidak suka cara membagikan buah-buahan di antara orang miskin padahal mereka telah bekerja keras untuk itu. Mereka merasa seolah-olah semua upaya yang mereka lakukan itu sia-sia. Mereka pikir mereka juga akan hancur jika mereka terus melakukan cara ini.

Kisah dan azab yang menimpa mereka ini sebagaimana terdapat di dalam tafsir firman Allah swt, “Ketika mereka bersumpah”. Artinya bersumpah diantara mereka. “Bahwa mereka sungguh-sungguh akan memetik hasilnya pada pagi hari yaitu pada waktu shubuh sekiranya orang fakir dan orang yang membutuhkan tidak melihat mereka sehingga mereka tidak harus memberikan hasil kebun itu kepadanya. Oleh karena itu, Allah menurunkan bencana kepada mereka, yaitu kebun itu menjadi hangus, tidak ada yang tertinggal dan tidak bisa diambil manfaatnya sedikit pun. “Lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur, sebagian dari mereka memanggil sebagian yang lain, seraya berkata. “Pergilah pada waktu pagi ke kebunmu jika kamu hendak memetik buahnya”. Artinya, “Berangkatlah pagi-pagi ke kebunmu lalu petiklah hasilnya sebelum datang waktu siang dan sebelum datang pula orang yang meminta-minta.”

“Maka, pergilah mereka saling berbisik.” Mereka saling berkata di antara mereka dengan cara rahasia. “Pada hari ini janganlah ada seorang miskin pun masuk ke dalam kebunmu.” Mereka berjalan pergi ke kebun itu dengan niat buruk, padahal sebenarnya mereka mampu memberikan sebagian hasilnya kepada orang miskin.

Ikrimah dan Syi’by mengatakan, “Dan berangkatlah mereka pada pagi hari dengan niat menghalangi orang-orang miskin.” Artinya mereka tidak menyukai kedatangan orang-orang miskin. “Tatkala mereka melihat kebun itu. “Yakni ketika mereka telah sampai ke kebun itu dan mereka melihat apa yang telah terjadi dengan kebun mereka, sebelumnya mereka lihat kebun itu dengan penuh buah-buahan yang baik-baik, lalu ternyata kebun itu berubah, disebabkan jeleknya niat mereka. Kemudian mereka berkata, Sesungguhnya, kita benar-benar orang-orang yang sesat (jalan) bahkan kita dihalangi (dari memperoleh hasilnya). Berkatalah seseorang yang paling baik pikirannya diantara mereka.’ Yaitu seseorang dari mereka yang paling adil dan paling baik. Hal ini sebagaimana dikatakan Ibnu Abbas, Mujahid, dan selain keduanya. Dia (orang yang paling baik di antara mereka) mengatakan, “Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, hendaklah kamu bertasbih (kepada Tuhanmu)?” di antara mereka ada yang mengatakan, “Hendaklah kamu mengatakan Insya Allah”. Ada pula yang mengatakan, “Hendaklah kalian mengatakan dengan baik sebagai ganti dari ucapan buku kalian.”

Mereka mengucapkan, “Maha suci Tuhan kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.” Maka mereka menyesal, namun penyesalan itu sudah tidak bermanfaat lagi bagi mereka. “Seperti itulah azab dunia. “ artinya, “Demikianlah kami menyiksa orang yang menentang perintah Kami dan tidak mau bersedekah kepada makhluk Kami, yaitu orang-orang yang membutuhkannya.”

“Dan sesungguhnya azab akhirat lebih besar. Yakni lebih besar dan lebih pasti ditegakkan hukumnya daripada siksa di dunia jika mereka mengetahui.”

Pelajaran ini sangat berharga bagi kita untuk tidak meremehkan, menelantarkan, atau bahkan menghina fakir miskin. Cukup besar ternyata azab yang diberikan Allah SWT kepada orang yang tidak ingin menyantuni kaum fakir dan miskin

Sumber: Syaamil Al-Qur’an. The Miracle.

Masjid fenomenal Jogokaryan Yogjakarta



Copas fb

Masjid fenomenal Jogokaryan, Yogyakarta

Masjid yang kas saldonya selalu Rp. 0,- saat diumumkan..

Jika Masjid lain dengan bangga mengumumkan bahwa saldo infaknya puluhan bahkan ratusan juta rupiah, maka Masjid Jogokariyan selalu berupaya keras agar di tiap pengumuman saldo-infak harus NOL Rupiah !!
menurut LKM Masjid, Infak itu ditunggu pahalanya untuk jadi amal sholih, bukan untuk disimpan di rekening Bank..

Pengumuman infak jutaan juga dihawatirkan akan menyakitkan jika tetangga Masjid ada yang tak bisa ke Rumah Sakit karena tak punya biaya atau tak bisa sekolah..

Masjid yang menyakiti Jamaah adalah tragedi da'wah, sehingga dengan pengumuman saldo infak NOL Rupiah, maka jamaah lebih bersemangat mengamanahkan hartanya..

Masya Allah...

Bahkan mesjid ini malah mensejahterakan warganya dengan fasilitas wifi gratis, ruang olah raga untuk anak anak dan dewasa, buka puasa 5000 piring nasi setiap hari selama bulan ramadhan..

Masjid juga sanggup mencover warganya yang sakit dengan membawa Kartu Sehat Mesjid ke Rumah Sakit dan Klinik manapun di Jogja..
termasuk memberi hibah umrah bagi jamaah yang istiqomah shalat subuh di Mesjid..

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut kepada siapapun selain kepada Allah. Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk” - (QS. At-Taubah 18)

22 Point Terpenting dari Masjid Jogokariyan

Masjid Jogokariyan menjadi masjid percontohan masjid yang makmur kegiatan di seluruh Indonesia.

1. Masjidnya  hanya berlokasi di tanah wakaf 700 m2 tapi dengan 3 lantai, dan hanya masjid kampung (bukan masjid jami').

2. Kampung Jogokariyan dulunya bukan basis Muslim yg kuat.

3. Takmir mendata statistik kampung sekitar masjid (yg sudah sholat/belum, yg sholat jamaah ke masjid/belum, yg muslim/non muslim, beserta semua anggota keluarganya) untuk pemetaan target dakwah.

4. Takmir masjid berusaha menggembirakan masyarakat dan membuat mereka mau bersujud dgn berbagai cara yang syar'i.

5. Setelah mereka mau datang ke masjid, harus dibuat nyaman dan diisi dengan taklim-taklim ringan.

6. Takmir tidak boleh memarahi anak-anak yang ramai di masjid, tapi memberikan hadiah makanan ringan kalau tidak ramai dan mengganggu jamaah di masjid.

7. Yg blm jamaah ke masjid/belum sholat dibuat undangan seperti pernikahan dan disediakan makanan di masjid saat acara sholat jamaah. Makanan ditawarkan pada jamaah yang mau menjadi donatur untuk mentraktir makanan.

8. Yg belum bisa sholat diajari sholat oleh takmir (di masjid atau di rumah masing2)

9. Kas masjid tidak pernah besar bahkan targetnya adalah 0 (nol) tiap akhir bulan, karena kas masjid yg besar tanda takmir tidak bisa mengelola infaq jamaah menjadi pahala yg segera mengalir ke penginfaq.

10. Ada sarapan bubur, lontong sayur, susu kedelai, dll tiap minggu ba'da subuh.

11. Ada 500 - 1000 nasi bungkus tiap ba'da jumat (dana swadaya jamaah).

13. Ada divisi usaha penyewaan kamar penginapan di lantai 3 masjid untuk membayar petugas kebersihan dan tambahan operasional masjid.

14. Tidak ada gaji untuk takmir kecuali petugas kebersihan, karena gaji dari Allah tidak ada maksimalnya, sementara gaji manusia ada minimumnya (UMR).

15. TPA diajar oleh anak2 RISMA/RMJ.

16. Ada infaq beras (kotak amal khusus beras) untuk disalurkan ke dhuafa', walaupun sekarang isi kotak infaq beras itu berubah jadi uang, karena jamaah malas bawa beras. Bantuan untuk dhuafa' ini diambil di masjid ba'da subuh.

17. Masjid buka 24 jam dan ada WiFi gratis 24 jam.

18. Taklim untuk jamaah sangat banyak baik siang maupun malam.

19. Ada angkringan di depan masjid (tongkrongan) untuk jamaah ngobrol dan orang2 mampir istirahat.

20. Jika masjid dikelola dengan benar dan dipercaya jamaah, maka dana2 infaq dan dari donatur sangat mudah didapat, termasuk untuk donatur makanan, dll.

21. Jika kas masjid banyak justru jamaah malas menyumbang, tapi jika sedikit mereka akan tergerak untuk infaq.

22. Masjid itu milik Allah (QS AlJin: 18) sehingga rezeki masjid akan dijamin oleh pemilik masjid (Allah) dan takmir hanyalah pelayan umat (jamaah)

Semoga bisa dijadikan contoh untuk para takmir masjid yang lain. Aamiin 😊

Silahkan share jika bermanfaat...

Tergesa gesa dalam berdoa


*Tergesa-gesa dalam Berdoa*

بسم الله الرحمن الرحيم
كتاب الدعاء
بَاب ما جاء في من يستعجل في دعائه

حَدَّثَنَا الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا مَعْنٌ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي عُبَيْدٍ مَوْلَى ابْنِ أَزْهَرَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ *يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُولُ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِي*
(رواه الترمذي )

*Artinya:*
Dari Abu Hurairah (w. 59 H) dari Nabi Saw., beliau bersabda: *"Akan dikabulkan doa salah seorang diantara kalian selama ia tidak terburu-buru, maksud terburu-buru, ia berkata; aku telah berdoa namun tidak dikabulkan doaku.*
H.R. Tirmidzi (w. 279 H)

*Istifadah:*
Selain menjelaskan Syariah dan tata cara ibadah, Islam juga mengajarkan umat muslim perilaku dan akhlak yang mulia baik kepada sesama maupun kepada Sang Pencipta.
Sebagaimana dalam hadis yang juga diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari ini, Rasulullah Saw. menjelaskan kepada kita etika berdoa kepada Allah.

Dalam kitab _fath al-baari_, Ibn Hajar al-Asqalani (w. 852 H) menjelaskan bahwa orang yang tergesa-gesa berharap doanya terkabul cenderung tidak sabar dan berhenti berdoa kepada Allah. Padahal Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Lebih lanjut Ibn Hajar al-Asqalani menjelaskan ada tiga alasan Allah tidak segera mengabulkan doa seseorang, yaitu:

1. Allah lebih tahu waktu yang tepat untuk mengabulkannya
2. Allah tidak ingin hamba-Nya terkena dampak buruk dari hal yang dia minta sehingga menggantinya
3. Allah menyimpan amalnya untuk sebagai tabungan di akhirat kelak

Sudah sepantasnya kita sebagai hamba-Nya terus berdoa kepada Allah tanpa putus asa, karena hanya kepada-Nya segala sesuatu bermuara.

8 ucapan ajaib pembentuk karakter anak positif

8 ( DELAPAN ) UCAPAN AJAIB MEMBENTUK KARAKTER ANAK POSITIF

1. Salam
Ajarkan & biasakan ucapan "Assalamu 'alaikum" kepada anak agar terbiasa dengan salam yang Islami. tiap masuk rumah atau masuk kamar orangtua atau ketemu orang lain,ucapannya se lalu salam. Ucapan ini membentuk *jiwa penuh kedamaian* pada diri anak.

2. Dzikir
Biasakan ucapan yang mengandung muatan dzikir kepada Allah dalam merespon segala sesuatu. Misalnya Astaghfirullah, Subhanallah, Alhamdulillah,  Masyallah,Insya Allah, Barakallah, dan lain sebagai nya.bukan ucapan: Astaga! Gila! Bego! Dzikir menciptakan karakter *taqwa* pada diri anak.

3. Tolong
Biasakan anak untuk mengucapkan kata ‘tolong’ setiap ia meminta bantuan kepada orang lain. Jika terbiasa dengan kata ini, akan tumbuh karakter *rendah hati dan tidak sombong.*

4. Terimakasih
Biasakan mengucap kan kata terima kasih untuk ber bagai hal yang positif, sebagai apresiasi kepada orang lain yang telah memberikan pertolongan bagi dirinya. Anak yang tumbuh dengan menghargai orang lain akan menumbuhkan kebesaran jiwa.

5. Maaf
Ajarkan anak untuk mudah meminta maaf walaupun ia tidak melakukan kesalahan. Apalagi jika ia memang melakukan kesalah an.anak yang ter biasa meminta maaf akan tumbuh sikap *empati dan kasih sayang.

6. Okay*/Iya / Baik
Ajarkan anak untuk mengucapkan kata “okay” atau "iya" atau "siap" sebagai respon dari nasihat atau perintah dari orangtua. Kadang saat ibu atau ayah meminta anak untuk melakukan sesuatu, ia hanya mengangguk atau bahkan diam saja. Ungkapan ini mem bentuk karakter peduli & meng hargai.

7. Izin*/Permisi
Biasakan anak untuk meminta izin dalam berbagai kondisi. Misalnya minta izin untuk menggunakan benda yang bukan miliknya.hal ini membentuk karakter tertib.

8. Bisa
Ajarkan anak berpikir dan bersikap optimistik. *"Aku bisa"* adalah ungkapan optimistik.
Membuat anak tumbuh dengan percaya diri.

Barokah

_*BAROKAH*_

Kita sering berdoa dan mendoakan dgn lafal _*SEMOGA BAROKAH*_

Berikut adalah kisah hikmah ttg penjelasan apa itu yg dimaksud _*BAROKAH*_

Al Kisah.., pada suatu hari Syeikh Al-Imam Syaqiq al-Balkhi membeli buah semangka untuk istrinya.
Saat disantapnya ternyata buah semangka tersebut terasa hambar.

Dan sang isteri pun marah.

Syeikh Al-Imam Syaqiq menanggapi dengan tenang amarah istrinya itu, setelah selesai di dengarkan amarahnya, beliau bertanya pada sang istri dengan halus :

"Kepada siapakah kau marah wahai istriku.?"
Kepada pedagang buahnya kah.?
Kepada pembelinya.?
Kepada petani yang menanamnya.?
Ataukah kepada yang Menciptakan Buah Semangka itu? _tanya Syeikh Al-Imam Syaqiq_

Istri beliau terdiam.
Sembari tersenyum.,

Syeikh Syaqiq melanjutkan perkataannya :

"Ketahuilah wahai istriku seorang pedagang tidak menjual sesuatu kecuali yang terbaik...Seorang pembeli pun pasti membeli sesuatu yang terbaik pula..Begitu pula seorang petani, tentu saja ia akan merawat tanamannya agar bisa menghasilkan yang terbaik..!

_*Maka sasaran kemarahanmu berikutnya yang tersisa, tidak lain hanya kepada yang Menciptakan Semangka itu..!"*_

Pertanyaan Syeikh Al-Imam Syaqiq menembus ke dalam hati sanubari istrinya. Terlihat butiran air mata menetes perlahan di kedua pelupuk matanya...

Syeikh Al-Imam Syaqiq Al-Balkhi pun melanjutkan ucapannya :

_*"Bertaqwalah wahai istriku...Terimalah apa yang sudah menjadi Ketetapan-Nya. Agar Alloh memberikan kebarokahnnya pada kita”*_

Mendengar nasehat suaminya itu...
Sang istri pun sadar, menunduk dan menangis mengakui kesalahannya dan ridho dengan apa yang telah Alloh Subhanallohu Wa Ta'ala tetapkan."

_Pelajaran terpenting buat kita adalah bahwa_

_*Setiap keluhan yg terucap sama saja kita tidak ridho dengan ketetapan Alloh SWT, sehingga barokah Alloh jauh dari kita.*_

Karena Barokah bukanlah serba cukup dan mencukupi saja, akan tetapi

_*Barokah ialah bertambahnya ketaatan kita kepada Alloh dengan segala keadaan yang ada, baik yang kita sukai atau sebaliknya.*_

Barokah itu adalah :

_*"... bertambahnya ketaatanmu kepada Alloh SWT.*_

*Makanan Barokah* itu bukan yang komposisi gizinya lengkap, tapi makanan yang mampu membuat yang memakannya menjadi lebih taat setelah memakannya.

*Hidup yang Barokah* bukan hanya sehat, tapi kadang sakit itu justru barokah sebagaimana Nabi Ayyub, sakitnya menjadikannya bertambah taat kepada Alloh SWT.

*Barokah itu tak selalu panjang umur,* ada yang umurnya pendek tapi dahsyat taatnya layaknya Musab bin Umair.

*Tanah yang Barokah* itu bukan karena subur dan panoramanya indah, karena tanah yang tandus seperti Makkah punya keutamaan di hadapan Alloh...tiada banding....tiada tara.

*Ilmu yang Barokah* itu bukan hanya yang banyak hafalan Al Qur'an Hadits, telah mengkhatamkan kitab kitabnya dan memiliki banyak catatan catatan nasehat nya, akan tetapi yang Barokah ialah ilmu yang mampu menjadikan seorang lebih taqorub kepada Alloh bisa berbagi dengan keluarga sahabat dan kerabatnya jauh dari hasrat untuk riya' sum'ah dan sombong.

*Penghasilan Barokah* juga bukan gaji yg besar dan berlimpah, tetapi sejauh mana ia bisa jadi jalan rejeki bagi yang lainnya dan semakin banyak orang yang terbantu dengan penghasilan tersebut.

*Anak² yang Barokah* bukanlah saat kecil mereka lucu dan imut atau setelah dewasa mereka sukses bergelar & mempunyai pekerjaan & jabatan yang hebat, tetapi Anak yang Barokah ialah yang senantiasa taat kepada Alloh dan Rosul_Nya dan kelak mereka menjadi lebih shalih dari kita & tak henti²nya mendo'akan kedua Orangtuanya.

_Smoga Alloh paring kita semua selalu dianugrahi kekuatan untuk senantiasa bersyukur pada Alloh, agar kita mendapatkan kebarokahanNYA._

_*Barokallohu lana walakum fiddunya walakhiroh....*_

Menyusun agenda kematian, berani?

Menyusun Agenda Kematian, Berani?
By imam gem sufaat

Nyaris semua orang yang ingin sukses selalu punya program. Bagi yang kerja di perusahaan, pasti mahfum dengan rencana jangka pendek dan jangka panjang. Dari sini, ditentukan beragam strategi untuk menyukseskannya.

Bagi yang punya usaha sendiri (bisnis) pasti juga punya target jangka panjang dan jangka pendek. Dari sini, ditentukan aneka strategi untuk meraihnya.

Pun juga di level pemerintahan. Demi memakmurkan rakyat, harus ada rencana jangka pendek dan jangka panjang. Dari sini, disusunlah kabinet dengan beragam program kerjanya.

Yup, kita sepakat, suatu pencapaian (achievement) memang perlu rencana, kerja, kontrol (evaluasi). Tanpa semua itu, sasaran yang ingin diraih bisa melenceng, bahkan gagal di tengah jalan.

Pertunyuunnyu. Per-tunyu-unnyu.

Kalau urusan dunia saja butuh target, strategi, rencana, kerja, dan kontrol, mengapa urusan akhirat justru sekenanya? Nyaris tidak ada rencana, kerja, dan kontrol/evaluasi.

Apakah urusan surga-neraka lebih sepele dibanding kerja/bisnis/pemerintah/duniawi?

Padahal Pencipta dan Pemilik kehidupan telah mewanti-wanti di surat Al-A'la ayat 17 yang artinya:

"Dan akhirat (surga) jauh lebih baik (lebih nikmat/lebih lezat/lebih indah) dan lebih kekal (dibanding kehidupan dunia)."

Kenapa kekal? Karena setelah mati, jiwa manusia sejatinya tidak musnah. Dia akan tetap hidup untuk menghadap Allah dan mempertanggungjawabkan semua perbuatannya di dunia. Hanya ada dua tempat bagi setiap manusia kelak di akhirat, yakni surga dan neraka.

Di pihak lain, dunia adalah kenikmatan fana (palsu/menipu/terbatas). Paling lama kesenangan duniawi bisa dirasakan sebelum mati (rata-rata kurang dari 100 tahun).

Fakta membuktikan, ketika Malailat Maut datang, semua gerak langkah manusia akan terhenti. Benar-benar terhenti. Seperti yang dialami 162 penumpang dan awak AirAsia di Pangkalanbun. Begitu pesawat jatuh dan hancur berkeping-keping, saat itu alam keabadian menyapa.

Menarik nasihat salah satu guru saya H. Deddy Soepriadhi belum lama ini. Beliau bertanya, "Pernakah kita menyusun agenda kematian? Misal, tahun 2015 ini kita mungkin mati."

"Setelah punya 'agenda kematian', kita susun rencana, kerja, dan kontrol untuk menyukseskannya. Dengan demikian, kita selalu bersungguh-sungguh dalam beribadah," papar beliau.

Hmmm, seru juga ya memasukkan program kematian dalam agenda tahunan kita. Alhasil, selalu ada upaya untuk menyiapkan diri bila mendadak Malaikat Izroil datang.

Nasihat H. Deddy Soepriadhi ini sejalan dengan sabda Baginda Nabi Muhammad SAW di hadist Tirmidzi dengan derajat hasan.

"Orang paling jenius adalah yang selalu introspeksi diri dan sibuk beramal untuk kehidupan setelah mati."

Introspeksi (muhasabah) sebenarnya sangat simpel. Pertama, sebelum mati, pastikan amal baik kita benar-benar melimpah dan sesuai Alquran-Sunnah.

Kedua, pastikan semaksimal mungkin kita bebas dari segala macam kesalahan, baik kepada Allah, maupun sesama manusia.

Bagaimana kawan, berani menyusun agenda kematian tahun ini?