Adab ziarah ke masjid Nabawi

Jika anda berikan kesempatan untuk melakukan perjalanan ke Madinah, maka tidak lengkap jika tidak berziarah ke Masjid Nabawi. Namun, apa yang harus dilakukan ketika Anda berada disana? Berikut beberapa adab yang harus Anda ketahui apabila telah sampai di tempat suci Masjid Nabawi:

1. Disunnahkan bagi anda pergi ke Madinah kapan saja, dengan niat ziarah ke Masjid Nabawi dan (memperbanyak) shalat di dalamnya. Karena shalat di Masjid Nabawi lebih baik dari seribu kali shalat di masjid lain, kecuali Masjidil Haram sebagaimana sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Satu kali sholat di masjidku ini, lebih besar pahalanya dari seribu kali sholat di masjid yang lain, kecuali di Masjidil Haram. dan satu kali salat di Masjidil Haram lebih utama dari seratus ribu kali sholat di masjid lainnya." (Riwayat Ahmad, dengan sanad yang sah).

2. Ziarah ke Masjid Nabawi ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan ibadah haji, oleh karena itu tidak perlu berihram maupun membaca talbiyah.

3. Apabila anda telah sampai di Masjid Nabawi, masuklah dengan mendahulukan kaki kanan, bacalah: Doa dan shalawat untuk nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mohonlah kepada Allah agar Dia membukakan untuk anda segala pintu rahmat-Nya, bacalah:
بِسْمِ اللَّهِ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
BISMILLAHI WASSALAMU 'ALA ROSULILLAHI ALLOHUMMAGHFIRLI DZUNUBI WAFTAHLI ABWAABA RAHMATIK
Arti:
Dengan menyebut Nama Allah dan keselamatan semoga tetap atas Rosulillah Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan bukanlah pintu-pintu rahmat-Mu untukku
Sumber:
H.R. Ibnu Majah 771
صحيح (الألباني)

Doa ini juga dianjurkan untuk dibaca setiap masuk masjid-masjid yang lain.

4. Setelah memasuki masjid Nabawi, segeralah anda melakukan shalat tahiyatul masjid. Afdhalnya, shalat ini dilakukan di Raudhah, jika tak mungkin, lakukanlah di tempat lain di dalam masjid itu.

5. Kemudian tujulah makam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan berdirilah di depannya menghadap ke arahnya, kemudian ucapkanlah dengan sopan:
“Assalamualaika ya Rasulullah warahmatullahi wa barakatuh
“ Semoga salam sejahtera, rahmat Allah dan berkah- Nya terlimpah kepadamu wahai Nabi (Muhammad) “

“ Ya Allah, berilah beliau kedudukan tinggi di sorga serta kemuliaan, dan bangkitkanlah beliau di tempat terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya. Ya Allah, limpahkan kepadanya sebaik-baik pahala, beliau yang telah menyampaikan risalah kepada umatnya.”

Kemudian beranjaklah sedikit kesebelah kanan, agar dapat berada dihadapan makam Abu Bakar radiallahuanhu, ucapkanlah salam kepadanya dan berdoalah memohonkan ampunan dan rahmat Allah untuknya. Kemudian bergeserlah lagi sedikit kesebelah kiri, agar anda dapat berada dihadapan makam Umar radiallahuanhu, ucapkanlah salam dan berdoalah untuknya.

5. Disunnahkan bagi anda berziarah ke masjid Quba dalam keadaan telah bersuci dari hadats, dan lakukan shalat di dalamnya, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan hal itu dan menganjurkannya.

6. Disunnahkan pula bagi anda berziarah ke pemakaman Baqi, Makam Utsman radiallahuanhu (di Baqi) dan juga makam para syuhada Uhud dan makam Hamzah radiallahuanhu, ucapkanlah salam dan berdoa untuk mereka, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menziarahi mereka dan berdoa untuk mereka, dan beliaupun mengajarkan para sahabat, apabila mereka berziarah agar mengucapkan:

“ Semoga salam sejahtera terlimpahkan untuk kamu sekalian, wahai para penghuni makam yang mu’min dan yang muslim, dan kamipun insya Allah akan menyusul kamu sekalian, semoga Allah mengaruniakan keselamatan untuk kami dan kamu
sekalian.”

Di Madinah Munawwarah tidak ada masjid ataupun tempat yang disunnahkan untuk diziarahi selain Masjid Nabawi dan tempat-tempat tersebut di atas, oleh karena itu janganlah memberatkan diri atau berpayah-payah mengerjakan sesuatu yang tidak ada pahalanya, bahkan mungkin akan mendapatkan dosa karena perbuatan tersebut.

Imam dan khotib al Masjid al Haram Makkah yang juga ketua umum pengurus dua masjid suci, Syeikh Dr. Abdurrahman as Sudais menegaskan bahwa ziarah ke masjid Nabawi di Kota Suci Madinah adalah ibadah yang disyariatkan.

“Ziarah (ke masjid Nabawi) adalah ibadah yang disyariatkan, oleh karena itu harus sesuai dengan apa yang disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Satu shalat di Masjid Nabawi ini lebih baik dari 1000 sholat di masjid-masjid lainnya, kecuali di Masjidil Haram,” kata Syaikh as Sudais pada kultum singkat usai mengimami sholat Isya berjamaah di Masjid Nabawi.

“Kita harus memperhatikan adab-adab masjid seperti shalat tahiyatul masjid, tidak berdesak-desakan dan membuat kegaduhan, tidak disibukkan dengan handphone dan berfoto-foto di dalam masjid yang bisa mengurangi kualitas ibadah dan dzikir kepada Allah,” lanjut beliau.

Syeikh as Sudais juga mengingatkan jamaah yang akan berziarah ke makam Rasulullah –Shallallahu Alaihi Wasallam- dan dua Sahabat beliau Abu Bakar dan Umar –Radhiyallahu Anhuma- agar memperhatikan adab-adab dalam berziarah.

“Hendaknya kita memperhatikan dan menjaga adab-adab ziarah ke makam Rasulullah –Shallallahu Alaihi Wasallam- seperti tidak meninggikan suara di hadapan beliau, harus tenang dan santun dalam mengucapkan salam dan shalawat, jangan berdesak-desakan dengan jamaah lainnya karena itu akan menimbulkan kegaduhan,” demikian pesan imam senior di Masjidil Haram ini.

Syeikh juga mengingatkan kepada para Muslimah yang akan keluar dari rumah menuju masjid Nabi dan masjid-masjid lainnya agar tidak mempercantik diri dengan tampilan yang mencolok dan bisa menebar fitnah, juga tidak mengenakan harum-haruman yang menyengat saat keluar, serta harus dengan ijin mahramnya.