Kedudukan riwayat doa sholat dhuha

Tentang kedudukan riwayat doa sholat dhuha

اللَّهُمَّ إنَّ الضَّحَاءَ ضَحَاؤُكَ ، وَالْبَهَاءَ بَهَاؤُكَ ، وَالْجَمَالَ جَمَالُك ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُك، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُك، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُك اللَّهُمَّ إنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ ، وَإِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ ، وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضَحَائِك وَبِهَائِك وَجَمَالِك وَقُوَّتِك وَقُدْرَتِك آتِنِي مَا آتَيْت عِبَادَك الصَّالِحِينَ

“Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi, maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh.”

Doa ini disebutkan oleh As Syarwani dalam Syarhul Minhaj (7:293) dan Abu Bakr Ad Dimyathi dalam I’anatut Thalibiin (1:295). Namun kedua penulis ini tidak menunjukkan sumber dalil bacaan ini.

Bolehkah diamalkan? Perlu dipahami dan dijadikan prinsip bagi setiap orang yang beriman, bahwa ibadah dalam agama Islam bersifat tauqifiyah, artinya menunggu dalil. Karena hukum asal ibadah adalah haram kecuali jika ada dalilnya. Apapun bentuk ibadah tersebut dan siapa pun yang mengajarkannya, semua harus berdalil. Jika tidak maka itu bukan ibadah meskipun kelihatannya adalah ibadah.

Seumpama pingin banget baca doa ini maka, sbagian ulama membolehkan namun hanya boleh dibaca sesekali saja dengan tanpa merutinkannya atau menetapkan waktu dan tempat yg khusus untuk membaca doa ini.

Lebih aman bila berdoa dgn doa yg riwayatnya shahih baik dari Al Quran ataupun As- Sunnah yg bersifat menghimpun semua keinginan.
Misalnya :
Doa sapu jagat, atau Allahumma inna nas aluka min khoirima sa alaka....dst
Atau

 اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ ) رواه الترمذي (3563)

Atau berdoa sesuai keinginan dgn bahasa lokal.( bahasa jawa,indonesia atau bahasa lain)
Wa Allahu A'lam