Kematian sebagai nasehat


Kakek, Nenek, Ayah, Ibu, Kakak, Adik, Sahabat, Orang Tua yang kita sayangi telah meninggalkan kita, dan entah siapa lagi yang akan menyusul, kita semua tidak tau.
Tapi kita yakin bahwa "Setiap manusia akan merasakan mati". Ketika mati datang ia tidak bisa dimundurkan atau dimajukan walau sejenak.
Kita hanya bisa merenung, andai tiba waktunya nanti semoga kta termasuk dalam keadaan mati husnul khotimah ... Aamiin
Kematian dimanapun berada selalu membawa cerita bagi yang hidup dan yang ditinggalkannya. Tapi sebaik-baik cerita yang patut kita dengar adalah petuah “Cukuplah kematian sebagai peringatan (nasehat)”.
Kemudian nasehat apa yang dapat diambil dari kematian itu.
Setiap yang bernyawa akan merasakan mati, semua akan mengalaminya, Tak peduli dia kaya atau miskin. Tak peduli dia muda atau tua. Tak peduli dia jahat atau baik. Tak peduli dia cakep atau jelek. Semuanya akan mengalami kematian. Tak ada satu pun makhluk hidup yang dapat menghindari kematian. Kematian tak harus menunggu tua. Dia dapat datang kepada siapa saja makhluk yang bernyawa. Tak bisa diundur bila sudah saatnya dan tak bisa dimajukan bila belum saatnya. Karenanya jangan takut mati, tapi juga jangan minta mati, takut mati jangan hidup, berani hidup harus berani mati, takut hidup mati saja ... hehe
Persoalannya adalah sudah siapkah kita bila kematian itu datang menjemput ? Rasulullah SAW bersabda, ”Ingatlah kematian. Demi Zat yang nyawaku berada dalam kekuasaan-Nya, kalau kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu akan tertawa sedikit dan banyak menangis.”
Mati datang dengan tiba tiba, tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Walaupun kematian sesuatu yang pasti, tapi tidak yang bisa memprediksi, kapan ia datang, tidak ada yang tahu, semuanya rahasia Allah SWT.
“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (Al-A’raf : 34)
“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha mengenal apa yang kamu kerjakan.” (Al-Munafiqun : 11)
Setelah mati bukan berarti semuanya selesai, alam barzah, alam kubur merupakan alam tunggu waiting list. Kalau kematian sebagai akhir segalanya, maka setelah itu (dikubur) semua berarti berakhir, tidak ada hari kebangkitan. dalam hadisnya yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, ”Ada tiga hal yang mengikuti kepergian jenazah, yaitu keluarga, harta, dan amalnya. Dua di antaranya akan kembali, hanya satu yang tetap menyertainya, yaitu amal kebaikannya.
”Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenar-benarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS Al-Ankabut : 64).
Orang yang tahu bahwa kereta akan beragkat jam delapan, pasti akan bersungguh-sungguh mempersiapkan diri agar tidak ketinggalan kereta. Hanya orang memiliki tujuan jelaslah yang akan memanfaatkan waktunya dengan baik, sehingga setiap detiknya akan terasa efektif dan membawa kebaikan.
Tujuan kita sudah pasti ingin mencari Surga Allah dan ingin terhindar dari Neraka Allah, tinggal bagaimana pengamalan kita masing masing untuk mencapai tujuan itu.
Semoga Allah paring manfaat dan barokah dan semoga kita semua mati dalam keadaan husnul khotimah