Pasangan hidup


Sebagian di antara kita mungkin pernah memikirkan bahwa pada saat2 pertama kita berjumpa dengan pasangan kita, dialah sosok yang paling sempurna di hadapan kita.
Setelah menikah, tidak jarang kita beranggapan bahwa ternyata banyak yang seindah dia di luaran sana.
Beberapa tahun kemudian setelah punya anak kita merasa bahwa ternyata di luaran banyak yang lebih hebat dan lebih sempurna daripada pasangan kita.
Sahabat, benarkah bahwa pasangan orang lain lebih sempurna dari pasangan kita? Rumput tetangga lebih hijau daripada rumput di halaman kita?
Saya rasa jawabnya adalah TIDAK....!
Jawabannya akan menjadi IYA apabila manusia tidak mensyukuri nikmat yang sudah di terima.
Masalah sesungguhnya bukan terletak pada pasangan kita yang kurang sempurna, istri yang kurang cantik, kurang menarik atau suami yang kurang gagah, atau kurang bertanggung jawab. Masalahnya ada pada diri kita sendiri, hati yang rakus atau lelaki yang mata keranjang.
Mata dan jiwa manusia tidak akan pernah puas, kecuali jika sudah tertutup tanah. Sebagaimana sabda nabi yang kurang lebih mengatakan “Andaikan anak adam memiliki lembah penuh berisi emas, niscaya dia menginginkan lembah kedua"
Dan tidak ada yang bisa memenuhi mulutnya kecuali dengan tanah.
Jika kita melihat pasangan lain lebih sempurna dari pada pasangan kita, itu karena mata kita tertutup untuk melihat kekurangan pasangan lain.
Sahabat... jika kita melihat pasangan lain punya kelebihan, sebenarnya mereka juga punya kekurangan, dan apabila kita melihat pasangan kita punya kekurangan yakinlah bahwa sebenarnya di balik kekurangan itu juga ada kelebihan yang tidak dimiliki orang lain.
Disaat kita melihat kekurangan pada diri pasangan kita, pejamkan mata dan cobalah rasakan dan lihatlah dengan mata hati sekecil apapun kelebihan yang telah dia berikan. Jangan menyalahkan kekurang pasangan kita, tapi cobalah untuk instropeksi diri dan mulailah untuk menjadi penyempurna bagi kekurangannya.
Orang yang merasa cukup dalam kesederhanaan yang halal, maka dia akan merasakan kenikmatan yang sempurna pada kehalalan tersebut.
Orang yang senantiasa bersyukur atas sekecil nikmat apapun, Allah akan menambah dan menyempurnakan nikmat atas dirinya.