Oleh mas imam Gem Sufaat
Tips Bisa Umroh Lailatul Qodar Tiap Tahun
Artikel ini saya tulis ketika masih bekerja di Multazam Utama Tour & Travel. Waktu itu saya berkesempatan mewawancarai Bapak H. Agus Murdono yang alhamdulillah bisa rutin umroh di 10 malam terakhir bulan ramadhan. Berikut petikannya.
"Mengapa Pak Agus selalu ikut umroh Lailatul Qodar setiap tahun?"
- Sebenarnya saya enggan membahas ibadah saya. Bismillah, semoga yang saya sampaikan bermanfaat untuk umat dan menjauhkan saya dari riya'.
Allah berfirman bahwa hidup itu untuk ibadah. Dan peak season (puncaknya) adalah 10 hari terakhir Bulan Ramadhan. Di situ, Allah melipatgandakan pahala. Jadi, sebisa mungkin kita meraih bagian pahala yang besar.
"Apa tips Pak Agus agar bisa umroh Lailatul Qodar setiap tahun?"
- Karena saya karyawan, jadi setiap bulan saya konsisten memotong gaji untuk tabungan umroh. Dengan demikan, saat tiba waktunya, saya tinggal mendaftar.
"Adakah tips lainnya?"
- Rutinkan dzikir di masjid setelah sholat subuh sampai suruq. Kan pahalanya sama dengan haji dan umroh. Sebelum meninggalkan masjid kita berdoa, "Ya Allah, saya sudah mengamalkan amalan berpahala haji dan umroh. Maka, izinkan saya mengamalkan ibadah umroh ke Tanah Suci setiap 10 hari terakhir di Bulan Ramadhan."
"Bagaimana caranya agar kita selalu semangat untuk beribadah?"
- Jangan pernah merasa amalan kita sudah cukup. Jangan yakin bisa masuk surga dengan amalan yang sudah ada. Kita harus selalu khawatir amalan kita belum cukup. Jadi kita selalu beribadah maksimal agar bisa masuk surga selamat dari neraka.
"Adakah tips lainnya Pak?"
- Hidup ini sementara. Semua harta akan diwaris anak cucu saat kita meninggal. Lha kita bawa apa kalau sudah mati? Mumpung masih hidup, kita perbanyak ibadah, termasuk menyisihkan sebagian rejeki untuk umroh ke Tanah Suci.
"Bagaimana rasanya bisa rutin ke Tanah Suci Pak?"
H. Agus: Alhamdulillah saya bersyukur sekali. Tapi, yang perlu diingat, semakin kita dekat dengan Allah, kita harus siap dengan segala macam cobaan. Tentu saja, cobaannya akan disesuaikan dengan kadar keimanan kita. Tapi, kita tidak perlu khawatir, Allah pasti menolong hambaNya yang sabar.
--------------------
مَنْ صَلَّىالْغَدَا ةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِحَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ قَالَ قَالَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
Dari Anas bin Malik, Rasulullah s.a.w bersabda, "Barangsiapa Shalat Subuh berjamaah lalu duduk berdzikir (mengingat) Allah sampai terbit matahari kemudian shalat dua raka'at, maka baginya pahala seperti pahala haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna." (Hasan-Shahih: At-Tirmidzi, No. 480, 586).