“Allahumma arinal haqqa, haqqaa, warzuqnattiba’ah, wa arinal baathila baathila, warzuqnajtinabah” “Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami yang haq (benar) itu sebagai haq (benar), dan karuniakanlah kepada kami kekuatan untuk mengikutinya (memperjuangkannya), dan tunjukkanlah kepada kami yang batil itu batil dan karuniakanlah kepada kami kekuatan untuk menjauhinya (menghapuskannya).
Tergesa gesa dalam berdoa
*Tergesa-gesa dalam Berdoa*
بسم الله الرحمن الرحيم
كتاب الدعاء
بَاب ما جاء في من يستعجل في دعائه
حَدَّثَنَا الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا مَعْنٌ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي عُبَيْدٍ مَوْلَى ابْنِ أَزْهَرَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ *يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُولُ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِي*
(رواه الترمذي )
*Artinya:*
Dari Abu Hurairah (w. 59 H) dari Nabi Saw., beliau bersabda: *"Akan dikabulkan doa salah seorang diantara kalian selama ia tidak terburu-buru, maksud terburu-buru, ia berkata; aku telah berdoa namun tidak dikabulkan doaku.*
H.R. Tirmidzi (w. 279 H)
*Istifadah:*
Selain menjelaskan Syariah dan tata cara ibadah, Islam juga mengajarkan umat muslim perilaku dan akhlak yang mulia baik kepada sesama maupun kepada Sang Pencipta.
Sebagaimana dalam hadis yang juga diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari ini, Rasulullah Saw. menjelaskan kepada kita etika berdoa kepada Allah.
Dalam kitab _fath al-baari_, Ibn Hajar al-Asqalani (w. 852 H) menjelaskan bahwa orang yang tergesa-gesa berharap doanya terkabul cenderung tidak sabar dan berhenti berdoa kepada Allah. Padahal Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Lebih lanjut Ibn Hajar al-Asqalani menjelaskan ada tiga alasan Allah tidak segera mengabulkan doa seseorang, yaitu:
1. Allah lebih tahu waktu yang tepat untuk mengabulkannya
2. Allah tidak ingin hamba-Nya terkena dampak buruk dari hal yang dia minta sehingga menggantinya
3. Allah menyimpan amalnya untuk sebagai tabungan di akhirat kelak
Sudah sepantasnya kita sebagai hamba-Nya terus berdoa kepada Allah tanpa putus asa, karena hanya kepada-Nya segala sesuatu bermuara.