8 ( DELAPAN ) UCAPAN AJAIB MEMBENTUK KARAKTER ANAK POSITIF
1. Salam
Ajarkan & biasakan ucapan "Assalamu 'alaikum" kepada anak agar terbiasa dengan salam yang Islami. tiap masuk rumah atau masuk kamar orangtua atau ketemu orang lain,ucapannya se lalu salam. Ucapan ini membentuk *jiwa penuh kedamaian* pada diri anak.
2. Dzikir
Biasakan ucapan yang mengandung muatan dzikir kepada Allah dalam merespon segala sesuatu. Misalnya Astaghfirullah, Subhanallah, Alhamdulillah, Masyallah,Insya Allah, Barakallah, dan lain sebagai nya.bukan ucapan: Astaga! Gila! Bego! Dzikir menciptakan karakter *taqwa* pada diri anak.
3. Tolong
Biasakan anak untuk mengucapkan kata ‘tolong’ setiap ia meminta bantuan kepada orang lain. Jika terbiasa dengan kata ini, akan tumbuh karakter *rendah hati dan tidak sombong.*
4. Terimakasih
Biasakan mengucap kan kata terima kasih untuk ber bagai hal yang positif, sebagai apresiasi kepada orang lain yang telah memberikan pertolongan bagi dirinya. Anak yang tumbuh dengan menghargai orang lain akan menumbuhkan kebesaran jiwa.
5. Maaf
Ajarkan anak untuk mudah meminta maaf walaupun ia tidak melakukan kesalahan. Apalagi jika ia memang melakukan kesalah an.anak yang ter biasa meminta maaf akan tumbuh sikap *empati dan kasih sayang.
6. Okay*/Iya / Baik
Ajarkan anak untuk mengucapkan kata “okay” atau "iya" atau "siap" sebagai respon dari nasihat atau perintah dari orangtua. Kadang saat ibu atau ayah meminta anak untuk melakukan sesuatu, ia hanya mengangguk atau bahkan diam saja. Ungkapan ini mem bentuk karakter peduli & meng hargai.
7. Izin*/Permisi
Biasakan anak untuk meminta izin dalam berbagai kondisi. Misalnya minta izin untuk menggunakan benda yang bukan miliknya.hal ini membentuk karakter tertib.
8. Bisa
Ajarkan anak berpikir dan bersikap optimistik. *"Aku bisa"* adalah ungkapan optimistik.
Membuat anak tumbuh dengan percaya diri.
“Allahumma arinal haqqa, haqqaa, warzuqnattiba’ah, wa arinal baathila baathila, warzuqnajtinabah” “Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami yang haq (benar) itu sebagai haq (benar), dan karuniakanlah kepada kami kekuatan untuk mengikutinya (memperjuangkannya), dan tunjukkanlah kepada kami yang batil itu batil dan karuniakanlah kepada kami kekuatan untuk menjauhinya (menghapuskannya).
Barokah
_*BAROKAH*_
Kita sering berdoa dan mendoakan dgn lafal _*SEMOGA BAROKAH*_
Berikut adalah kisah hikmah ttg penjelasan apa itu yg dimaksud _*BAROKAH*_
Al Kisah.., pada suatu hari Syeikh Al-Imam Syaqiq al-Balkhi membeli buah semangka untuk istrinya.
Saat disantapnya ternyata buah semangka tersebut terasa hambar.
Dan sang isteri pun marah.
Syeikh Al-Imam Syaqiq menanggapi dengan tenang amarah istrinya itu, setelah selesai di dengarkan amarahnya, beliau bertanya pada sang istri dengan halus :
"Kepada siapakah kau marah wahai istriku.?"
Kepada pedagang buahnya kah.?
Kepada pembelinya.?
Kepada petani yang menanamnya.?
Ataukah kepada yang Menciptakan Buah Semangka itu? _tanya Syeikh Al-Imam Syaqiq_
Istri beliau terdiam.
Sembari tersenyum.,
Syeikh Syaqiq melanjutkan perkataannya :
"Ketahuilah wahai istriku seorang pedagang tidak menjual sesuatu kecuali yang terbaik...Seorang pembeli pun pasti membeli sesuatu yang terbaik pula..Begitu pula seorang petani, tentu saja ia akan merawat tanamannya agar bisa menghasilkan yang terbaik..!
_*Maka sasaran kemarahanmu berikutnya yang tersisa, tidak lain hanya kepada yang Menciptakan Semangka itu..!"*_
Pertanyaan Syeikh Al-Imam Syaqiq menembus ke dalam hati sanubari istrinya. Terlihat butiran air mata menetes perlahan di kedua pelupuk matanya...
Syeikh Al-Imam Syaqiq Al-Balkhi pun melanjutkan ucapannya :
_*"Bertaqwalah wahai istriku...Terimalah apa yang sudah menjadi Ketetapan-Nya. Agar Alloh memberikan kebarokahnnya pada kita”*_
Mendengar nasehat suaminya itu...
Sang istri pun sadar, menunduk dan menangis mengakui kesalahannya dan ridho dengan apa yang telah Alloh Subhanallohu Wa Ta'ala tetapkan."
_Pelajaran terpenting buat kita adalah bahwa_
_*Setiap keluhan yg terucap sama saja kita tidak ridho dengan ketetapan Alloh SWT, sehingga barokah Alloh jauh dari kita.*_
Karena Barokah bukanlah serba cukup dan mencukupi saja, akan tetapi
_*Barokah ialah bertambahnya ketaatan kita kepada Alloh dengan segala keadaan yang ada, baik yang kita sukai atau sebaliknya.*_
Barokah itu adalah :
_*"... bertambahnya ketaatanmu kepada Alloh SWT.*_
*Makanan Barokah* itu bukan yang komposisi gizinya lengkap, tapi makanan yang mampu membuat yang memakannya menjadi lebih taat setelah memakannya.
*Hidup yang Barokah* bukan hanya sehat, tapi kadang sakit itu justru barokah sebagaimana Nabi Ayyub, sakitnya menjadikannya bertambah taat kepada Alloh SWT.
*Barokah itu tak selalu panjang umur,* ada yang umurnya pendek tapi dahsyat taatnya layaknya Musab bin Umair.
*Tanah yang Barokah* itu bukan karena subur dan panoramanya indah, karena tanah yang tandus seperti Makkah punya keutamaan di hadapan Alloh...tiada banding....tiada tara.
*Ilmu yang Barokah* itu bukan hanya yang banyak hafalan Al Qur'an Hadits, telah mengkhatamkan kitab kitabnya dan memiliki banyak catatan catatan nasehat nya, akan tetapi yang Barokah ialah ilmu yang mampu menjadikan seorang lebih taqorub kepada Alloh bisa berbagi dengan keluarga sahabat dan kerabatnya jauh dari hasrat untuk riya' sum'ah dan sombong.
*Penghasilan Barokah* juga bukan gaji yg besar dan berlimpah, tetapi sejauh mana ia bisa jadi jalan rejeki bagi yang lainnya dan semakin banyak orang yang terbantu dengan penghasilan tersebut.
*Anak² yang Barokah* bukanlah saat kecil mereka lucu dan imut atau setelah dewasa mereka sukses bergelar & mempunyai pekerjaan & jabatan yang hebat, tetapi Anak yang Barokah ialah yang senantiasa taat kepada Alloh dan Rosul_Nya dan kelak mereka menjadi lebih shalih dari kita & tak henti²nya mendo'akan kedua Orangtuanya.
_Smoga Alloh paring kita semua selalu dianugrahi kekuatan untuk senantiasa bersyukur pada Alloh, agar kita mendapatkan kebarokahanNYA._
_*Barokallohu lana walakum fiddunya walakhiroh....*_
Kita sering berdoa dan mendoakan dgn lafal _*SEMOGA BAROKAH*_
Berikut adalah kisah hikmah ttg penjelasan apa itu yg dimaksud _*BAROKAH*_
Al Kisah.., pada suatu hari Syeikh Al-Imam Syaqiq al-Balkhi membeli buah semangka untuk istrinya.
Saat disantapnya ternyata buah semangka tersebut terasa hambar.
Dan sang isteri pun marah.
Syeikh Al-Imam Syaqiq menanggapi dengan tenang amarah istrinya itu, setelah selesai di dengarkan amarahnya, beliau bertanya pada sang istri dengan halus :
"Kepada siapakah kau marah wahai istriku.?"
Kepada pedagang buahnya kah.?
Kepada pembelinya.?
Kepada petani yang menanamnya.?
Ataukah kepada yang Menciptakan Buah Semangka itu? _tanya Syeikh Al-Imam Syaqiq_
Istri beliau terdiam.
Sembari tersenyum.,
Syeikh Syaqiq melanjutkan perkataannya :
"Ketahuilah wahai istriku seorang pedagang tidak menjual sesuatu kecuali yang terbaik...Seorang pembeli pun pasti membeli sesuatu yang terbaik pula..Begitu pula seorang petani, tentu saja ia akan merawat tanamannya agar bisa menghasilkan yang terbaik..!
_*Maka sasaran kemarahanmu berikutnya yang tersisa, tidak lain hanya kepada yang Menciptakan Semangka itu..!"*_
Pertanyaan Syeikh Al-Imam Syaqiq menembus ke dalam hati sanubari istrinya. Terlihat butiran air mata menetes perlahan di kedua pelupuk matanya...
Syeikh Al-Imam Syaqiq Al-Balkhi pun melanjutkan ucapannya :
_*"Bertaqwalah wahai istriku...Terimalah apa yang sudah menjadi Ketetapan-Nya. Agar Alloh memberikan kebarokahnnya pada kita”*_
Mendengar nasehat suaminya itu...
Sang istri pun sadar, menunduk dan menangis mengakui kesalahannya dan ridho dengan apa yang telah Alloh Subhanallohu Wa Ta'ala tetapkan."
_Pelajaran terpenting buat kita adalah bahwa_
_*Setiap keluhan yg terucap sama saja kita tidak ridho dengan ketetapan Alloh SWT, sehingga barokah Alloh jauh dari kita.*_
Karena Barokah bukanlah serba cukup dan mencukupi saja, akan tetapi
_*Barokah ialah bertambahnya ketaatan kita kepada Alloh dengan segala keadaan yang ada, baik yang kita sukai atau sebaliknya.*_
Barokah itu adalah :
_*"... bertambahnya ketaatanmu kepada Alloh SWT.*_
*Makanan Barokah* itu bukan yang komposisi gizinya lengkap, tapi makanan yang mampu membuat yang memakannya menjadi lebih taat setelah memakannya.
*Hidup yang Barokah* bukan hanya sehat, tapi kadang sakit itu justru barokah sebagaimana Nabi Ayyub, sakitnya menjadikannya bertambah taat kepada Alloh SWT.
*Barokah itu tak selalu panjang umur,* ada yang umurnya pendek tapi dahsyat taatnya layaknya Musab bin Umair.
*Tanah yang Barokah* itu bukan karena subur dan panoramanya indah, karena tanah yang tandus seperti Makkah punya keutamaan di hadapan Alloh...tiada banding....tiada tara.
*Ilmu yang Barokah* itu bukan hanya yang banyak hafalan Al Qur'an Hadits, telah mengkhatamkan kitab kitabnya dan memiliki banyak catatan catatan nasehat nya, akan tetapi yang Barokah ialah ilmu yang mampu menjadikan seorang lebih taqorub kepada Alloh bisa berbagi dengan keluarga sahabat dan kerabatnya jauh dari hasrat untuk riya' sum'ah dan sombong.
*Penghasilan Barokah* juga bukan gaji yg besar dan berlimpah, tetapi sejauh mana ia bisa jadi jalan rejeki bagi yang lainnya dan semakin banyak orang yang terbantu dengan penghasilan tersebut.
*Anak² yang Barokah* bukanlah saat kecil mereka lucu dan imut atau setelah dewasa mereka sukses bergelar & mempunyai pekerjaan & jabatan yang hebat, tetapi Anak yang Barokah ialah yang senantiasa taat kepada Alloh dan Rosul_Nya dan kelak mereka menjadi lebih shalih dari kita & tak henti²nya mendo'akan kedua Orangtuanya.
_Smoga Alloh paring kita semua selalu dianugrahi kekuatan untuk senantiasa bersyukur pada Alloh, agar kita mendapatkan kebarokahanNYA._
_*Barokallohu lana walakum fiddunya walakhiroh....*_
Menyusun agenda kematian, berani?
Menyusun Agenda Kematian, Berani?
By imam gem sufaat
Nyaris semua orang yang ingin sukses selalu punya program. Bagi yang kerja di perusahaan, pasti mahfum dengan rencana jangka pendek dan jangka panjang. Dari sini, ditentukan beragam strategi untuk menyukseskannya.
Bagi yang punya usaha sendiri (bisnis) pasti juga punya target jangka panjang dan jangka pendek. Dari sini, ditentukan aneka strategi untuk meraihnya.
Pun juga di level pemerintahan. Demi memakmurkan rakyat, harus ada rencana jangka pendek dan jangka panjang. Dari sini, disusunlah kabinet dengan beragam program kerjanya.
Yup, kita sepakat, suatu pencapaian (achievement) memang perlu rencana, kerja, kontrol (evaluasi). Tanpa semua itu, sasaran yang ingin diraih bisa melenceng, bahkan gagal di tengah jalan.
Pertunyuunnyu. Per-tunyu-unnyu.
Kalau urusan dunia saja butuh target, strategi, rencana, kerja, dan kontrol, mengapa urusan akhirat justru sekenanya? Nyaris tidak ada rencana, kerja, dan kontrol/evaluasi.
Apakah urusan surga-neraka lebih sepele dibanding kerja/bisnis/pemerintah/duniawi?
Padahal Pencipta dan Pemilik kehidupan telah mewanti-wanti di surat Al-A'la ayat 17 yang artinya:
"Dan akhirat (surga) jauh lebih baik (lebih nikmat/lebih lezat/lebih indah) dan lebih kekal (dibanding kehidupan dunia)."
Kenapa kekal? Karena setelah mati, jiwa manusia sejatinya tidak musnah. Dia akan tetap hidup untuk menghadap Allah dan mempertanggungjawabkan semua perbuatannya di dunia. Hanya ada dua tempat bagi setiap manusia kelak di akhirat, yakni surga dan neraka.
Di pihak lain, dunia adalah kenikmatan fana (palsu/menipu/terbatas). Paling lama kesenangan duniawi bisa dirasakan sebelum mati (rata-rata kurang dari 100 tahun).
Fakta membuktikan, ketika Malailat Maut datang, semua gerak langkah manusia akan terhenti. Benar-benar terhenti. Seperti yang dialami 162 penumpang dan awak AirAsia di Pangkalanbun. Begitu pesawat jatuh dan hancur berkeping-keping, saat itu alam keabadian menyapa.
Menarik nasihat salah satu guru saya H. Deddy Soepriadhi belum lama ini. Beliau bertanya, "Pernakah kita menyusun agenda kematian? Misal, tahun 2015 ini kita mungkin mati."
"Setelah punya 'agenda kematian', kita susun rencana, kerja, dan kontrol untuk menyukseskannya. Dengan demikian, kita selalu bersungguh-sungguh dalam beribadah," papar beliau.
Hmmm, seru juga ya memasukkan program kematian dalam agenda tahunan kita. Alhasil, selalu ada upaya untuk menyiapkan diri bila mendadak Malaikat Izroil datang.
Nasihat H. Deddy Soepriadhi ini sejalan dengan sabda Baginda Nabi Muhammad SAW di hadist Tirmidzi dengan derajat hasan.
"Orang paling jenius adalah yang selalu introspeksi diri dan sibuk beramal untuk kehidupan setelah mati."
Introspeksi (muhasabah) sebenarnya sangat simpel. Pertama, sebelum mati, pastikan amal baik kita benar-benar melimpah dan sesuai Alquran-Sunnah.
Kedua, pastikan semaksimal mungkin kita bebas dari segala macam kesalahan, baik kepada Allah, maupun sesama manusia.
Bagaimana kawan, berani menyusun agenda kematian tahun ini?
By imam gem sufaat
Nyaris semua orang yang ingin sukses selalu punya program. Bagi yang kerja di perusahaan, pasti mahfum dengan rencana jangka pendek dan jangka panjang. Dari sini, ditentukan beragam strategi untuk menyukseskannya.
Bagi yang punya usaha sendiri (bisnis) pasti juga punya target jangka panjang dan jangka pendek. Dari sini, ditentukan aneka strategi untuk meraihnya.
Pun juga di level pemerintahan. Demi memakmurkan rakyat, harus ada rencana jangka pendek dan jangka panjang. Dari sini, disusunlah kabinet dengan beragam program kerjanya.
Yup, kita sepakat, suatu pencapaian (achievement) memang perlu rencana, kerja, kontrol (evaluasi). Tanpa semua itu, sasaran yang ingin diraih bisa melenceng, bahkan gagal di tengah jalan.
Pertunyuunnyu. Per-tunyu-unnyu.
Kalau urusan dunia saja butuh target, strategi, rencana, kerja, dan kontrol, mengapa urusan akhirat justru sekenanya? Nyaris tidak ada rencana, kerja, dan kontrol/evaluasi.
Apakah urusan surga-neraka lebih sepele dibanding kerja/bisnis/pemerintah/duniawi?
Padahal Pencipta dan Pemilik kehidupan telah mewanti-wanti di surat Al-A'la ayat 17 yang artinya:
"Dan akhirat (surga) jauh lebih baik (lebih nikmat/lebih lezat/lebih indah) dan lebih kekal (dibanding kehidupan dunia)."
Kenapa kekal? Karena setelah mati, jiwa manusia sejatinya tidak musnah. Dia akan tetap hidup untuk menghadap Allah dan mempertanggungjawabkan semua perbuatannya di dunia. Hanya ada dua tempat bagi setiap manusia kelak di akhirat, yakni surga dan neraka.
Di pihak lain, dunia adalah kenikmatan fana (palsu/menipu/terbatas). Paling lama kesenangan duniawi bisa dirasakan sebelum mati (rata-rata kurang dari 100 tahun).
Fakta membuktikan, ketika Malailat Maut datang, semua gerak langkah manusia akan terhenti. Benar-benar terhenti. Seperti yang dialami 162 penumpang dan awak AirAsia di Pangkalanbun. Begitu pesawat jatuh dan hancur berkeping-keping, saat itu alam keabadian menyapa.
Menarik nasihat salah satu guru saya H. Deddy Soepriadhi belum lama ini. Beliau bertanya, "Pernakah kita menyusun agenda kematian? Misal, tahun 2015 ini kita mungkin mati."
"Setelah punya 'agenda kematian', kita susun rencana, kerja, dan kontrol untuk menyukseskannya. Dengan demikian, kita selalu bersungguh-sungguh dalam beribadah," papar beliau.
Hmmm, seru juga ya memasukkan program kematian dalam agenda tahunan kita. Alhasil, selalu ada upaya untuk menyiapkan diri bila mendadak Malaikat Izroil datang.
Nasihat H. Deddy Soepriadhi ini sejalan dengan sabda Baginda Nabi Muhammad SAW di hadist Tirmidzi dengan derajat hasan.
"Orang paling jenius adalah yang selalu introspeksi diri dan sibuk beramal untuk kehidupan setelah mati."
Introspeksi (muhasabah) sebenarnya sangat simpel. Pertama, sebelum mati, pastikan amal baik kita benar-benar melimpah dan sesuai Alquran-Sunnah.
Kedua, pastikan semaksimal mungkin kita bebas dari segala macam kesalahan, baik kepada Allah, maupun sesama manusia.
Bagaimana kawan, berani menyusun agenda kematian tahun ini?
Subscribe to:
Posts (Atom)