“Allahumma arinal haqqa, haqqaa, warzuqnattiba’ah, wa arinal baathila baathila, warzuqnajtinabah” “Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami yang haq (benar) itu sebagai haq (benar), dan karuniakanlah kepada kami kekuatan untuk mengikutinya (memperjuangkannya), dan tunjukkanlah kepada kami yang batil itu batil dan karuniakanlah kepada kami kekuatan untuk menjauhinya (menghapuskannya).
5 sukses amalan dibulan Ramadhan
1 . SUKSES BERPUASA RAMADHAN
Puasa Ramadhan adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan oleh setiap Muslim. Meninggalkan puasa Ramadhan tanpa udhur yang diijinkan berakibat sangsi yang berat di akhirat
Al Quran surat Al Bakoroh ayat 183
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍْ ﻛُﺘِﺐَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢُ ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ ﻛَﻤَﺎ ﻛُﺘِﺐَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻣِﻦ ﻗَﺒْﻠِﻜُﻢْ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﺘَّﻘُﻮﻥَ * ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ ١٨٣
Wahai orang-orang beriman diwajibkan atas kamu sekalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar engkau menjadi orang yang bertaqwa.
Al Quran surat Al Bakoroh ayat 185
ﺷَﻬْﺮُ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺍﻟَّﺬِﻱَ ﺃُﻧﺰِﻝَ ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ ﻫُﺪًﻯ ﻟِّﻠﻨَّﺎﺱِ ﻭَﺑَﻴِّﻨَﺎﺕٍ ﻣِّﻦَ ﺍﻟْﻬُﺪَﻯ ﻭَﺍﻟْﻔُﺮْﻗَﺎﻥِ ﻓَﻤَﻦ ﺷَﻬِﺪَ ﻣِﻨﻜُﻢُ ﺍﻟﺸَّﻬْﺮَ ﻓَﻠْﻴَﺼُﻤْﻪُ ﻭَﻣَﻦ ﻛَﺎﻥَ ﻣَﺮِﻳﻀًﺎ ﺃَﻭْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻔَﺮٍ ﻓَﻌِﺪَّﺓٌ ﻣِّﻦْ ﺃَﻳَّﺎﻡٍ ﺃُﺧَﺮَ ﻳُﺮِﻳﺪُ ﺍﻟﻠّﻪُ ﺑِﻜُﻢُ ﺍﻟْﻴُﺴْﺮَ ﻭَﻻَ ﻳُﺮِﻳﺪُ ﺑِﻜُﻢُ ﺍﻟْﻌُﺴْﺮَ ﻭَﻟِﺘُﻜْﻤِﻠُﻮﺍْ ﺍﻟْﻌِﺪَّﺓَ ﻭَﻟِﺘُﻜَﺒِّﺮُﻭﺍْ ﺍﻟﻠّﻪَ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﺎ ﻫَﺪَﺍﻛُﻢْ ﻭَﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﺸْﻜُﺮُﻭﻥَ * ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ ١٨٥
Hadist Al Bukhori Kitab Keutamaan Malam Qodar
ﻋَﻦْ ﺃﺑِﻰ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﺭﺿﻯﺎﻟﻠﻪُ ﻋﻨﻪ ﻋَﻦْ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰِّ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗَﺎﻝَ ﻣَﻦْ ﺻَﺎﻡَ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺇﻳﻤَﺎﻧًﺎ ﻭَﺍﺣْﺘِﺴَﺎﺑًﺎ ﻏُﻔِﺮَﻟَﻪُ ﻣَﺎ ﺗَﻘَﺪَّﻡَ ﻣِﻦْ ﺫَﻧْﺒِﻪِ، ﻭَﻣَﻦْ ﻗَﺎﻡَ ﻟَﻴْﻠَﺔَ ﺍﻟﻘَﺪﺭِ ﺇﻳﻤَﺎﻧًﺎ ﻭَﺍﺣْﺘِﺴَﺎﺑًﺎ ﻏُﻔِﺮَﻟَﻪُ ﻣَﺎ ﺗَﻘَﺪَّﻡَ ﻣِﻦْ ﺫَﻧْﺒِﻪِ * ﺭﻭَﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻯ ﻛﺘﺎﺏ ﻓﻀﻞ ﻟﻴﻠﺔ ﺍﻟﻘﺪﺭ
Dari Abi Hurairoh RA dar Nabi SAW Nabi bersabda,”Barangsiapa berpusa pada bulan Ramadhan karena iman dan karena mencari pahala dari Allah diampuni apa-apa yang telah lewat dari dosanya. Dan barangsiapa berdiri (beribadah) pada malam qodar karena mencari pahala dari Allah diampuni apa-apa yang telah lewat dari dosanya.
2 . SUKSES SHOLAT SUNAH / SHOLAT LAIL / TARWIH
Hadist riwayat Bukhori dalam Sholat Tarwih
ﻋَﻦْ ﺃﺑِﻰ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﺭﺿﻯﺎﻟﻠﻪُ ﻋﻨﻪ ﻋَﻦْ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰِّ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗَﺎﻝَ ﻣَﻦْ ﻗَﺎﻡَ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺇﻳﻤَﺎﻧًﺎ ﻭَﺍﺣْﺘِﺴَﺎﺑًﺎ ﻏُﻔِﺮَﻟَﻪُ ﻣَﺎ ﺗَﻘَﺪَّﻡَ ﻣِﻦْ ﺫَﻧْﺒِﻪِ * ﺭﻭَﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻯ ﻓﻰ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﺘﺮﺍﻭﻳﺢ
Dari Abi Hurairoh RA dari Nabi SAW Nabi bersabda,”Barangsiapa berdiri (sholat sunah) padabulan Ramadhan karena mencari pahala dari Allah diampuni apa-apa yang telah lewat dari dosanya.
3 . SUKSES MEMBACA / TADARUS AL QURAN
Dalam bulan Ramadhan ini jamaah dianjurkan dapat menghatamkan bacaan Quran 30 jus sedikitnya satu kali. Bagi jamaah yang belum lancar bacaannya agar berusaha meningkatkan kemampuan baca Al Qurannya.
4 . SUKSES ITIKAF DAN LAILATUL QODAR
Jamaah dianjurkan bisa beribadah semalam suntuk / itikaf dalam malam sepuluh hari terakhir Ramadhan. Malam Qodar jatuh diantara 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Beribadah dalam malam Qodar pahalanya sama dengan beribadah selama 1.000 (seribu) bulan.
Al Quran surat Al Qodar ayat 1 - 5
ﺇِﻧَّﺎ ﺃَﻧﺰَﻟْﻨَﺎﻩُ ﻓِﻲ ﻟَﻴْﻠَﺔِ ﺍﻟْﻘَﺪْﺭِ * ١ ﻭَﻣَﺎ ﺃَﺩْﺭَﺍﻙَ ﻣَﺎ ﻟَﻴْﻠَﺔُ ﺍﻟْﻘَﺪْﺭِ * ٢ ﻟَﻴْﻠَﺔُﺍﻟْﻘَﺪْﺭِ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِّﻦْ ﺃَﻟْﻒِ ﺷَﻬْﺮٍ * ٣ ﺗَﻨَﺰَّﻝُ ﺍﻟْﻤَﻠَﺎﺋِﻜَﺔُ ﻭَﺍﻟﺮُّﻭﺡُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺑِﺈِﺫْﻥِ ﺭَﺑِّﻬِﻢ ﻣِّﻦ ﻛُﻞِّ ﺃَﻣْﺮٍ * ٤ ﺳَﻠَﺎﻡٌ ﻫِﻲَ ﺣَﺘَّﻰ ﻣَﻄْﻠَﻊِ ﺍﻟْﻔَﺠْﺮِ * ٥ ﺍﻟﻘﺮﺍﻥ ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﻘﺪﺭ
5 . SUKSES ZAKAT DAN SHODAKOH
Al Quran surat Al Bakarah ayat 43
ﻭَﺃَﻗِﻴﻤُﻮﺍْ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓَ ﻭَﺁﺗُﻮﺍْ ﺍﻟﺰَّﻛَﺎﺓَ ﻭَﺍﺭْﻛَﻌُﻮﺍْ ﻣَﻊَ ﺍﻟﺮَّﺍﻛِﻌِﻴﻦَ *
ﺍﻟﻘﺮﺍﻥ ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ 43
Tegakkanlah shalat dan bayarlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.
Hadist Bukhori dalam Kitabu Zakat
ﻓَﺮَﺽَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪِ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟﻔِﻄْﺮِ ﺻَﺎﻋًﺎ ﻣِﻦْ ﺷَﻌِﻴْﺮٍ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻌَﺒْﺪِ ﻭَﺍﻟْﺤُﺮِّ ﻭَﺍﻟﺬَّﻛَﺮِ ﻭَﺍﻟْﺄُﻧْﺸَﻰ ﻭﺍﻟﺼَّﻐِﻴْﺮِ ﻭَﺍﻟﻜَﺒِﻴْﺮِ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَﺃَﻣَﺮَ ﺑِﻬَﺎ ﺃَﻥْ ﺗُﺆَﺩَّﻯ ﻗَﺒْﻞَ ﺧُﺮُﻭْﺝِ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ * ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻓﻰ ﻛﺘﺐ ﺍﻟﺰﻛﺎﺓ
Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah satu sho’ dari kurma atau satu sho’ dari sha’ir bagi budak, orang merdeka, laki-laki, perempuan, anak kecil dan orang tua dari orang Islam dan Nabi memerintahkan agar zakat tersebut diserahkan sebelum manusia keluar melaksanakan shalat Ied.
Ahlak orang iman
Beberapa akhlaq atau watak sifat orang iman, yang seharusnya kita miliki (koreksi diri bila belum pas) :
1. Agamanya kuat
2. Tegas tetapi tetap lembut (bijaksana)
3. Keimanannya selalu mantap
4. Selalu merasa kurang akan ilmu (pengetahuan)
5. Dalam keadaan berkecukupan merasa kuatir apabila melanggar dan menentang Alloh
6. Bijaksana dalam ilmu yang dimilikinya, merasa kuatir tentang amal yang dikerjakan belum sesuai dengan ilmu yang dimilikinya
7. Berpenampilan bersahaja (samadya) walaupun dalam keadaan berkecukupan (kaya)
8. Berhias dalam keadaan melarat, tidak menunjukkan kekurangan hartanya
9. Merasa berdosa dari sifat serakah
10. Bekerja yang halal
11. Membiasakan perbuatan baik
12. Trengginas/cekatan dan pemberani dalam menetapi kebenaran
13. Mencegah perbuatan dan niat jelek (syahwat)
14. Sayang kepada orang miskin
15. Dalam keadaan dimarahi/tertekan tidak sampai melakukan pelanggaran
16. Dalam keadaan disenangi/dipuji tidak terlena melakukan perbuatan dosa
17. Tidak menyia-nyiakan terhadap titipan (amanat)
18. Tidak dengki (membenci)
19. Tidak nyacat (mencela)
20. Tidak melaknat
21. Berani mengakui kesalahan walaupun tidak ada yang menyaksikan
22. Tidak memberikan julukan yang jelek
23. Sholatnya khusyu’
24. Cepat-cepat (senang) menunaikan zakat
25. Tetap tenang dalam menghadapi gegeran (cobaan)
26. Bersyukur dalam waktu luang/longgar
27. Menerima ing pandhum (Menerima dan bersyukur terhadap pemberian Alloh)
28. Tidak mengambil alih (menghaki/nyrobot) pada yang bukan miliknya
29. Tidak mengumpulkan marah (dendam kesumat)
30. Tidak dikalahkan oleh sifat pelit
31. Selalu berusaha untuk melakukan kebaikan
32. Dalam pergaulan tidak sampai melakukan pelanggaran
33. Berbicara menyesuaikan dengan lawan bicara
34. Dalam keadaan dianiaya dan didurhakai tetap sabar
Di dalam hadist diterangkan :
وقالر صلى الله عليه وسلم ان من اخلاق المؤمن قوة في دين وحزم في لين وايمان في يقين وحرصا في علم وشفقة في مقة وحلم في علم وقصدا في غنى وتجملا في فاقة وتحرجاعن طمع وكسبا في حلال وبرا في استقامة ونشاطا في هدى ونهيا عن شهوة ورحمة للمجهود وان المؤمن من عباد الله لايحيف على من يبغض ولا ياءثم في من يحب ولا يضيع مااستودع ولا يحسد ولا يطعن ولا يلعن ويعترف بالحق وان لم يشهد عليه ولا يتنابز بالالقاب في الصلاة متخشعا الى الزكاة مسرعا في الزلازل وقورا في الرخاء شكورا قانعا بالدى له لايدعى ماليس له ولا يجمع فى الغيظ ولا يغلبه الشح عن معروف يريده يخالط الناس كي يعلم ويناطقهم كي يفهم وان ظلم وبغي عليه صبر حتى يكون الرحمن هو الدي ينتصر له (رواه الحاكم بيد الاخبر)
Sungguh luhur dan mulianya akhlak orang iman, sehingga tiada imbalan yang pantas kecuali ampunan dan rahmat Allah baik di dunia maupun di akherat kelak.
Pesan orangtua kepada anaknya
💌 Wahai anakku,
kemarin ayah dan ibu bertemu teman teman,
Mereka dgn bangga menceritakan anak2nya yg baru selesai S1,S2,S3
💌 ada yg baru saja datang ke wisuda anaknya di luar negri,
ada yg bangga krn anak semata wayangnya sdh menjadi dokter,
ada yg bangga karena anaknya jadi direktur dan manajer,
ada yg bangga karena anaknya menjadi Sarjana Bahasa Asing,
💌 ayah dan ibu hanya mampu tersenyum dan mengucap selamat pd mereka semua,
💌 Bukan karena ayah dan ibu iri ataupun kecewa, bukan pula karena ingin berada di posisi mereka, melainkan karena kami bangga jika memiliki anak anak seperti kalian...
Yang hatinya tak pernah terpaut oleh dunia,
Yang matanya tak pernah tergiur oleh emas mutiara,
Yang pribadinya ayah dan ibu doakan mampu menjadi anak sholih dan sholihah.
💌 Ayah dan Ibu tak pernah memintamu utk mampu menjadi mereka,
atau bahkan melebihi mereka, krn ayah dan ibu sadar kebahagiaan dunia takkan membahagiakan selamanya, cukuplah menjadi putra putri yg slalu kami cintai.
Dengan kesederhaan dan hijab syar'inya,
Dengan ketaatanmu kepada Allah semata,
Dengan ketaatanmu kelak pada suamimu , menjaga istri dan keluargamu saja,
💌 Cukuplah jadikan Al-qur'an sebagai teman hidupmu,
Cukuplah doamu slalu untuk ayah dan ibumu
💌 Wahai anak anakku
Cukup jadilah wasilah untuk ayah dan ibumu meraih Jannah Allah, tak perlulah kaya terlalu berlebih di dunia, cukup mudahkan kami menuju syurga-Nya.
💌 Maka ayah akan slalu bangga memilikimu,
Cukuplah ketaqwaanmu pada Rabbmu.
Mudahkanlah kami menuju syurga dengan akhlaqmu, jangan seret ayah dan ibumu ke neraka.
💌 Sungguh.! ayah dan ibu lebih bangga bila melihatmu tumbuh menjadi anak anak yag sholih dan sholihah. sedang dunia dan rizeki yg lainnya semata mata bonus dari Allah saja. amiiin
Lafadz Allah di pantai Bolaang Mongondow selatan
Jejaring sosial Facebook dalam beberapa hari terakhir ini digemparkan dengan gambar peta yang diambil dari peta google earth. Yang mana gambar tersebut cukup mengejutkan dengan sebuah peta di suatu daerah itu menunjukkan gambar mirip lafadz Allah. Peta tersebut tepat di kawasan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara (Sulut).
Untuk melihat keaslian foto tersebut, Wartawan Radar Bolmong ini pun membuka google earth dan mencari daerah Bolsel, memang benar terlihat jelas peta mirip hurup Allah dalam tulisan Arab.
Beberapa nitizen pun terkesima memandang foto
tersebut. Banyak ucapan dari pengguna facebook yang mengucapkan “Subhanallah… kalau tidak salah Mongondow Selatan adalah daerah religi. Mari datang ke Bolsel dan saksikan sendiri,” tulis Abdul Malik Thawil di status facebook.
Ya, Lafadz Allah itu membentang dari pantai Dudepo, Peangaso, Poni’i.
“Insya Allah kedepan bisa dikembangkan menjadi salah satu icon wisata religi yang ada di Bolsel,” komentar dari Hermanti Tohopi.
Untuk melihat keaslian foto tersebut, Wartawan Radar Bolmong ini pun membuka google earth dan mencari daerah Bolsel, memang benar terlihat jelas peta mirip hurup Allah dalam tulisan Arab.
Beberapa nitizen pun terkesima memandang foto
tersebut. Banyak ucapan dari pengguna facebook yang mengucapkan “Subhanallah… kalau tidak salah Mongondow Selatan adalah daerah religi. Mari datang ke Bolsel dan saksikan sendiri,” tulis Abdul Malik Thawil di status facebook.
Ya, Lafadz Allah itu membentang dari pantai Dudepo, Peangaso, Poni’i.
“Insya Allah kedepan bisa dikembangkan menjadi salah satu icon wisata religi yang ada di Bolsel,” komentar dari Hermanti Tohopi.
Tasbih digital
Bisa dipasang pada stir mobil anda, sambil mengemudi sambil tidak lupa berzikir.
Tasbih modern dengan penunjuk angka digital, bisa di pakai kapan saja dan di mana saja, penampilan tidak mencolok, seperti cincin yang di pakai di jari tangan. Ringan dan sangat mudah di gunakan. Dilengkapi dengan tombol reset untuk mengatur ulang penghitungan.
1. Dapat digunakan sebagai tasbih dan counter/alat hitung
2. Bisa juga untuk keperluan bisnis atau olah raga.
3. Gampang dibawa dan digunakan.
4. Max: 99999.
5. Kecepatan : 300 kali/menit
6. Bisa juga di gunakan untuk souvenir
Doa pengguncang langit
Di nukil dari kitab Al Mustaghitsin Billah Ibnu Basykuwal
عن أنس، قال: كان رجل من أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم من الأنصار، يكنى أبا معلق، وكان تاجرا يتجر بمال له ولغيره، ويضرب به في الآفاق، وكان ناسكا ورعا،
Dari sahabat Anas bin Malik -semoga Allah meridhoinya- berkata :
" Ada seseorang dari sahabat Rasululloh shollallohu alaihi wasallam dari kaum anshor yg berjuluk Abu Mu'allaq, Abu ,Mu'allaq adalah seorang pedagang, dia berdagang denga hartanya sendiri dan juga dengan hartanya orang lain, dia berdagang di berbagai daerah dan dia adalah seorang ahli ibadah yg wira'i (menjaga diri dari hal2 yg di larang)
فخرج مرة فلقيه لص مقنع في السلاح، فقال له:
ضع ما معك فإني قاتلك. قال: ما تريد إلى دمي، شأنك بالمال.
قال: أما المال فلي ولست أريد إلا دمك. قال: أما إذ أبيت فذرني أصلي أربع ركعات.
قال: صل ما بدا لك.
Suatu ketika ia keluar untuk menjalankan roda usahanya, namun di tengah perjalanan ia dihadang oleh perampok dengan pedang terhunus di tangannya, perampok itu berkata padanya,
“Tinggalkan seluruh yang engkau miliki di tempat ini, Karena saya akan membunuhmu”,
“Kau rupanya hanya menginginkan nyawaku, tidakkah cukup bila harta ini jadi milikmu?” tanya Abu Mu’allaq.,
“adapun harta ini, maka ia telah menjadi milikku, dan saya tidak menginginkan yang lain kecuali kematianmu.”, kata perampok.
“Baiklah. Tapi saya minta syarat kepadamu” kata Abu Mu'allaq
“Syarat apa?”, tanya si perampok
“Biarkan saya shalat 4 Rakaat dulu”, jawab Abu Muallaq.
“shalatlah sesukamu” kata perampok.
فتوضأ، ثم صلى أربع ركعات، فكان من دعائه في آخر سجدة أن قال: «يا ودود، يا ذا العرش المجيد، يا فعال لما يريد، أسألك بعزتك التي لا ترام، وملكك الذي لا يضام، وبنورك الذي ملأ أركان عرشك، أن تكفيني شر هذا اللص، يا مغيث أغثني» . ثلاث مرات
Abu Mu’allaq kemudian berwudhu lalu melaksanakan shalat 4 rakaat penuh kekhusyu’an. Pada sujud terakirnya ia kemudian berdo’a,
"Yaa Waduud, Yaa dzal ‘arsyil majiid, Yaa fa’aalul lima yuriid, As-aluka bi’izzatika laa turaam, wa mulkikal ladzii laa yudloom, wa binuurikal ladzii mala-a arkaana ‘arsyika, antakfiyanii syaroo haadzallishsho, Yaa mughiits aghitsni...
“Wahai Yang Maha Kasih, Wahai Pemilik Arasy Yang Maha Agung, Wahai yang sanggup melakukan apapun seusai dengan kehendak-MU, aku memohon pada-Mu dengan segala keagungan-Mu yang tak tertandingi, dan kerajaanMu yang tak terkalahkan. Aku mohon pada-Mu dengan cahaya keagungan-Mu yang telah memenuhi sendi-sendi Arsy-Mu agar Engkau cukupkan keburukan perampok ini,
Wahai Yang Maha penolong, tolonglah aku”,
Do’a tersebut diucapkannya sebanyak 3 kali .
فإذ دعا بها ثلاث مرات، فإذا هو بفارس قد أقبل بيده حربة، وضعها بين أذني فرسه، فلما بصر به اللص أقبل نحوه حتى طعنه فقتله.
ثم أقبل إليه. قال: قم. قلت: من أنت بأبي وأمي؟ ّ! قد أغاثني الله بك اليوم.
Tatkala do’anya yang ketiga kalinya, tiba tiba datang seorang ksatria berkuda dengan sebilah tombak di tangannya muncul dan ketika melihat sang perampok, dia segera menyerang perampok tersebut hingga membunuhnya.
Ia kemudian mendatangi Abu Mu’allaq dan berkata padanya,
“Berdirilah”,
Mendengar perintah tersebut, Abu Mu’allaq tersentak kaget lalu berkata
, “Demi ayah dan Ibuku! siapakah anda, sungguh Allah telah menolongku hari ini melalui tangan Anda”
قال: أنا ملك من أهل السماء الرابعة، دعوت بدعائك الأول فسمعت لأبواب السماء قعقعة، ثم دعوت بدعائك الثاني فسمعت لأهل السماء ضجة، ثم دعوت بدعائك الثالث فقيل: دعاء مكروب.
فسألت الله أن يوليني قتله.
قال: أبشر واعلم أنه من توضأ وصلى أربع ركعات ودعا الدعاء، استجيب له مكروبا كان أو غير مكروب.
ksatria berkuda berkata .
“Saya adalah malaikat penghuni langit ke empat. Tatkala engkau memanjatkan do’amu yang pertama, maka terdengarlah guncangan pintu pintu langit, ketika engkau mengucapkan untuk yang kedua, maka getaran do’a itu pun terdengar oleh penghuni langit,
dan tatkala engkau mengucapkan untuk ketiga kalinya, maka dikatakan padaku bahwa itu adalah do’a hamba yang sedang dalam kesulitan.
Saya lalu memohon kepada Allah agar menyerahkan tugas membunuh perampok itu kepadaku."
Anas bin Malik berkata :
" berbahagialah, dan ketahuilah bahwa barang siapa melakukan wudhu dan sholat empat rokaat kemudian berdoa dengan doa tersebut maka akan diijabah baginya baik dia dalam keadaan kesulitan maupun tidak "
Untuk hajat yang lain, lafazd doanya :
يَا وَدُودُ ، يَا ذَا الْعَرْشِ الْمَجِيدِ ، يَا فَعَّالُ لِمَا تُرِيدُ ، أَسْأَلُكَ بِعِزِّكَ الَّذِي لَا يُرَامُ ، وَمُلْكِكَ الَّذِي لَا يُضَامُ ، وَبِنُورِكَ الَّذِي مَلَأَ أَرْكَانَ عَرْشِكَ ............(sebutkan hajatnya) .
dibaca tiga kali doanya.
رواه ابن ابي دنيا ٣٨/٢٣
Doa berbuka puasa
DOA BERBUKA PUASA SESUAI TUNTUNAN HADITS
“Jadi selama ini kita salah dong baca doa berbuka puasanya?”
“Ga kok. Cuman kurang tepat aja.”
Doa berbuka puasa yang umum tersebar di masyarakat adalah dengan lafadz:
اللهم لك صمت و بك امنت و على رزقك افطرت برحمتك يا ارحم الراحمين
“Allahuma lakashumtu wabikaa amantu wa’alaa rizqika afthartu birahmatika
yaa arhamaarraahimiin.”
Yang artinya:
“Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku
berbuka, aku memohon Rahmat-Mu wahai Dzat yang Maha Penyayang.”
Ketahuilah! Doa ini tidak terdapat di kitab hadits mana pun jadi dengan kata lain, ini
bukanlah doa yang diucapkan Rasulullah SAW. Tapi alangkah lebih baiknya
jika kita mengikuti doa yang diajarkan Rasulullah SAW di dalam hadits
shahih. Doanya adalah:
ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله
“Dzahabaz zhamaa-u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaa Allah.”
Yang atrinya:
“Rasa haus telah hilang, kerongkongan telah basah, semoga pahala
didapatkan. Insya Allah.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud (2357), Ad Daruquthni (2/401), dan
dihasankan (dinyatakan baik) oleh Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani di
Hidayatur Ruwah, 2/232 juga oleh Al-Albani di Shahih Sunan Abi Daud. Hadits
lengkapnya adalah:
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أفطر قال ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت
الأجر إن شاء الله
“Ada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika berbuka puasa
membaca doa:
ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله
“Dzahabaz zhamaa-u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaa Allah.”
Yang artinya:
“Rasa haus telah hilang, kerongkongan telah basah, semoga pahala
didapatkan. Insya Allah.”
NB :
Dibaca setelah berbuka, dan melepaskan dahaga, membasahi kerongkongan dengan minum..
Sebelum berbuka cukup memulai dengan "Bismillaah".
kisah Alqamah
Alqamah adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, yang taat, kuat beribadah dan rajin pula bersodaqoh. Namun rupanya beliau ini setelah berumah tangga, kurang memerhatikan ibunya. Karena itu, terpaksalah sang Ibu mondok sendirian, hingga berlalu beberapa lama sang sang ibu belum juga mendapat santunannya menurut semestinya. Maka akibat dari pada itu, sang ibunda beliau agak kecewa dan berhati kecil terhadap anaknya Alqamah yang kurang memperhatikan dirinya itu.
Akhirnya pada suatu hari, Alqamah jatuh sakit keras sehingga sanak saudara kaum familinya datang memenuhi rumahnya. Hanya Ibunya yang belum hadir. Sementara Alqamah ternyata dalam keadaan sakaratul maut, maka di antara yang hadir menalqinkan kalimat tauhid; LA ILAAHA ILLALLAH.
Namun beliau tidak dapat mengikutinya, di ulang berkali-kali, namun Alqamah belum juga dapat menirukannya, malah mulutnya tertutup dan ia membungkam seribu bahasa, hanya kelihatan susah dan gelisah dengan matanya yang membelalak seakan-akan ia minta tolong.
Semua sahabat handai tolannya keheran-heranan, sebab mereka tahu benar bahwa Alqamah ini seorang sahabat Nabi yang taat dan sholeh, dan menurut mereka ia adalah teladan yang baik dicontoh selama hayatnya. Maka dari itu merekapun bingung sambil saling berbisik-bisik tanya menanya, mengapa beliau ini demikian, padahal ia adalah seorang sahabat Nabi yang shaleh.
Meraka lalu memberitahu kejadian ini pada Rasulullah. Maka Rasulullah pun bertanya, “Apakah dia masih mempunyai kedua orang tua?”
Seseorangpun menjawab, “Ada wahai Rasulullah, dia masih mempunyai seorang ibu yang sudah sangat tua.”
Maka Rasulullah mengirim utusan untuk menemuinya, dan beliau berkata kepada utusan tersebut, “Katakan kepada ibunya Alqamah, ‘Jika dia masih mampu untuk berjalan menemui Rasulullah maka datanglah, namun kalau tidak, maka biarlah Rasulullah yang datang menemuimu."
Tatkala utusan itu telah sampai pada ibunya Alqamah dan pesan beliau itu disampaikan, maka dia berkata, “Sayalah yang lebih berhak untuk mendatangi Rasulullah.”
Maka, dia pun memakai tongkat dan berjalan mendatangi Rasulullah. Sesampainya di rumah Rasulullah, dia mengucapkan salam dan Rasulullah pun menjawab salamnya.
Lalu Rasulullah bersabda kepadanya, “Wahai ibu Alqamah, jawablah pertanyaanku dengan jujur, sebab jika engkau berbohong, maka akan datang wahyu dari Allah yang akan memberitahukan kepadaku, bagaimana sebenarnya keadaan puteramu Alqamah?”
Si ibu menjawab, “Wahai Rasulullah, dia rajin mengerjakan solat, banyak puasa dan senang bersedekah.”
Lalu Rasulullah bertanya lagi, “Lalu apa perasaanmu padanya?”
Dia menjawab, “Saya marah kepadanya Wahai Rasulullah.”
Rasulullah bertanya lagi, “Kenapa?”
Dia menjawab, “Wahai Rasulullah, dia lebih mengutamakan isterinya dibandingkan saya dan dia pun derhaka kepadaku.”
Maka, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya kemarahan ibu telah menghalangi lisan Alqamah, sehingga tidak dapat mengucapkan syahadat.”
Kemudian beliau bersabda, “Wahai Bilal, pergilah dan kumpulkan kayu bakar yang banyak.”
Si ibu berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang akan engkau perbuat?”
Beliau menjawab, “Saya akan membakarnya dihadapanmu.”
Dia menjawab, “Wahai Rasulullah , saya tidak tahan kalau engkau membakar anakku dihadapanku.”
Maka, Rasulullah menjawab, “Wahai Ibu Alqamah, sesungguhnya azab Allah lebih pedih dan lebih sengsara, kalau engkau ingin agar Allah mengampuninya, maka relakanlah anakmu Alqamah, demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, solat, puasa dan sedekahnya tidak akan memberinya manfaat sedikitpun selagi engkau masih marah kepadanya,”
Maka dia berkata, “Wahai Rasulullah, Allah sebagai saksi, juga para malaikat dan semua kaum muslimin yang hadir saat ini, bahwa saya telah ridha pada anakku Alqamah”.
Rasulullah pun berkata kepada Bilal, “Wahai Bilal, pergilah kepadanya dan lihatlah apakah Alqamah sudah boleh mengucapkan syahadat atau pun belum, barangkali ibu Alqamah mengucapkan sesuatu yang bukan berasal dari dalam hatinya, barangkali dia hanya malu kepadaku.”
Maka Bilalpun berangkat, dan sesampainya dirumah Alqamah dia menjumpai Alqamah ternyata sedang menarik nafasnya yang terakhir sambil mengucapkan kalimat tauhid, dengan muka yang jernih dan mata yang sayu memandang dengan bibir yang tersenyum tersungging di bibir itu kalimat Thaiyibah : ”LA ILAAHA ILLALLAH”
Ia kembali dengan tenang dan wajah berseri seri. ”INNA LILLAHI WA INNA ILAHI ROJIUN” Alqamah telah kembali ke Rahmatullah dengan tenang.
Maka, Bilalpun berkata, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kemarahan ibu Alqamah telah menghalangi lisannya sehingga tidak mampu mengucapkan syahadat, dan ridhanya telah menjadikanya mampu mengucapkan syahadat.”
Rasulullah melihatnya dan memerintahkan untuk dimandikan lalu dikafani, kemudian beliau mensholatkannya dan menguburkannya.
Lalu beliau bersabda, “Wahai sekalian kaum Muhajirin dan Anshar, barang siapa yang melebihkan isterinya daripada ibunya, dia akan mendapatkan laknat dari Allah, para malaikat dan sekalian manusia. Allah tidak akan menerima amalannya sedikitpun kecuali kalau dia mau bertaubat dan berbuat baik pada ibunya serta meminta ridhanya, karena ridha Allah tergantung pada ridhanya dan kemarahan Allah tergantung pada kemarahannya.
Akhirnya pada suatu hari, Alqamah jatuh sakit keras sehingga sanak saudara kaum familinya datang memenuhi rumahnya. Hanya Ibunya yang belum hadir. Sementara Alqamah ternyata dalam keadaan sakaratul maut, maka di antara yang hadir menalqinkan kalimat tauhid; LA ILAAHA ILLALLAH.
Namun beliau tidak dapat mengikutinya, di ulang berkali-kali, namun Alqamah belum juga dapat menirukannya, malah mulutnya tertutup dan ia membungkam seribu bahasa, hanya kelihatan susah dan gelisah dengan matanya yang membelalak seakan-akan ia minta tolong.
Semua sahabat handai tolannya keheran-heranan, sebab mereka tahu benar bahwa Alqamah ini seorang sahabat Nabi yang taat dan sholeh, dan menurut mereka ia adalah teladan yang baik dicontoh selama hayatnya. Maka dari itu merekapun bingung sambil saling berbisik-bisik tanya menanya, mengapa beliau ini demikian, padahal ia adalah seorang sahabat Nabi yang shaleh.
Meraka lalu memberitahu kejadian ini pada Rasulullah. Maka Rasulullah pun bertanya, “Apakah dia masih mempunyai kedua orang tua?”
Seseorangpun menjawab, “Ada wahai Rasulullah, dia masih mempunyai seorang ibu yang sudah sangat tua.”
Maka Rasulullah mengirim utusan untuk menemuinya, dan beliau berkata kepada utusan tersebut, “Katakan kepada ibunya Alqamah, ‘Jika dia masih mampu untuk berjalan menemui Rasulullah maka datanglah, namun kalau tidak, maka biarlah Rasulullah yang datang menemuimu."
Tatkala utusan itu telah sampai pada ibunya Alqamah dan pesan beliau itu disampaikan, maka dia berkata, “Sayalah yang lebih berhak untuk mendatangi Rasulullah.”
Maka, dia pun memakai tongkat dan berjalan mendatangi Rasulullah. Sesampainya di rumah Rasulullah, dia mengucapkan salam dan Rasulullah pun menjawab salamnya.
Lalu Rasulullah bersabda kepadanya, “Wahai ibu Alqamah, jawablah pertanyaanku dengan jujur, sebab jika engkau berbohong, maka akan datang wahyu dari Allah yang akan memberitahukan kepadaku, bagaimana sebenarnya keadaan puteramu Alqamah?”
Si ibu menjawab, “Wahai Rasulullah, dia rajin mengerjakan solat, banyak puasa dan senang bersedekah.”
Lalu Rasulullah bertanya lagi, “Lalu apa perasaanmu padanya?”
Dia menjawab, “Saya marah kepadanya Wahai Rasulullah.”
Rasulullah bertanya lagi, “Kenapa?”
Dia menjawab, “Wahai Rasulullah, dia lebih mengutamakan isterinya dibandingkan saya dan dia pun derhaka kepadaku.”
Maka, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya kemarahan ibu telah menghalangi lisan Alqamah, sehingga tidak dapat mengucapkan syahadat.”
Kemudian beliau bersabda, “Wahai Bilal, pergilah dan kumpulkan kayu bakar yang banyak.”
Si ibu berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang akan engkau perbuat?”
Beliau menjawab, “Saya akan membakarnya dihadapanmu.”
Dia menjawab, “Wahai Rasulullah , saya tidak tahan kalau engkau membakar anakku dihadapanku.”
Maka, Rasulullah menjawab, “Wahai Ibu Alqamah, sesungguhnya azab Allah lebih pedih dan lebih sengsara, kalau engkau ingin agar Allah mengampuninya, maka relakanlah anakmu Alqamah, demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, solat, puasa dan sedekahnya tidak akan memberinya manfaat sedikitpun selagi engkau masih marah kepadanya,”
Maka dia berkata, “Wahai Rasulullah, Allah sebagai saksi, juga para malaikat dan semua kaum muslimin yang hadir saat ini, bahwa saya telah ridha pada anakku Alqamah”.
Rasulullah pun berkata kepada Bilal, “Wahai Bilal, pergilah kepadanya dan lihatlah apakah Alqamah sudah boleh mengucapkan syahadat atau pun belum, barangkali ibu Alqamah mengucapkan sesuatu yang bukan berasal dari dalam hatinya, barangkali dia hanya malu kepadaku.”
Maka Bilalpun berangkat, dan sesampainya dirumah Alqamah dia menjumpai Alqamah ternyata sedang menarik nafasnya yang terakhir sambil mengucapkan kalimat tauhid, dengan muka yang jernih dan mata yang sayu memandang dengan bibir yang tersenyum tersungging di bibir itu kalimat Thaiyibah : ”LA ILAAHA ILLALLAH”
Ia kembali dengan tenang dan wajah berseri seri. ”INNA LILLAHI WA INNA ILAHI ROJIUN” Alqamah telah kembali ke Rahmatullah dengan tenang.
Maka, Bilalpun berkata, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kemarahan ibu Alqamah telah menghalangi lisannya sehingga tidak mampu mengucapkan syahadat, dan ridhanya telah menjadikanya mampu mengucapkan syahadat.”
Rasulullah melihatnya dan memerintahkan untuk dimandikan lalu dikafani, kemudian beliau mensholatkannya dan menguburkannya.
Lalu beliau bersabda, “Wahai sekalian kaum Muhajirin dan Anshar, barang siapa yang melebihkan isterinya daripada ibunya, dia akan mendapatkan laknat dari Allah, para malaikat dan sekalian manusia. Allah tidak akan menerima amalannya sedikitpun kecuali kalau dia mau bertaubat dan berbuat baik pada ibunya serta meminta ridhanya, karena ridha Allah tergantung pada ridhanya dan kemarahan Allah tergantung pada kemarahannya.
Link MP3 Al Qur'an 30 Juz
Voice Direct MP3 AL Qur'an 30 Juz...
By : Syeikh Mishary Rasyid al-Afasy.
Juz 1 ⇨ http://bit.ly/1RqIGw4
Juz 2 ⇨ http://bit.ly/1RqIGMm
Juz 3 ⇨ http://bit.ly/1J0Ctol
Juz 4 ⇨ http://bit.ly/1J0Cton
Juz 5 ⇨ http://bit.ly/1RqIIE5
Juz 6 ⇨ http://bit.ly/1RqIGvZ
Juz 7 ⇨ http://bit.ly/1RqIGvY
Juz 8 ⇨ http://bit.ly/1RqIInF
Juz 9 ⇨ http://bit.ly/1J0CuIZ
Juz 10 ⇨ http://bit.ly/1J0Ct85
Juz 11 ⇨ http://bit.ly/1J0CuJ1
Juz 12 ⇨ http://bit.ly/1RqIIDZ
Juz 13 ⇨ http://bit.ly/1RqIGw1
Juz 14 ⇨ http://bit.ly/1RqIInB
Juz 15 ⇨ http://bit.ly/1J0Ctor
Juz 16 ⇨ http://bit.ly/1RqIGw7
Juz 17 ⇨ http://bit.ly/1RqIInz
Juz 18 ⇨ http://bit.ly/1J0CuIW
Juz 19 ⇨ http://bit.ly/1J0Ct86
Juz 20 ⇨ http://bit.ly/1RqIGw6
Juz 21 ⇨ http://bit.ly/1RqIIE0
Juz 22 ⇨ http://bit.ly/1RqIInD
Juz 23 ⇨ http://bit.ly/1RqIInJ
Juz 24 ⇨ http://bit.ly/1RqIIE3
Juz 25 ⇨ http://bit.ly/1J0Ctop
Juz 26 ⇨ http://bit.ly/1J0CuIV
Juz 27 ⇨ http://bit.ly/1RqIGMo
Juz 28 ⇨ http://bit.ly/1J0CuJ0
Juz 29 ⇨ http://bit.ly/1RqIGMp
Juz 30 ⇨ http://bit.ly/1RqIInH
Silahkan di share insyaaAllah jadi amal Jariyah bagi yang membantu menyebarkannya..
Copy paste ke group whatsapp anda atau sosmed lainnya
By : Syeikh Mishary Rasyid al-Afasy.
Juz 1 ⇨ http://bit.ly/1RqIGw4
Juz 2 ⇨ http://bit.ly/1RqIGMm
Juz 3 ⇨ http://bit.ly/1J0Ctol
Juz 4 ⇨ http://bit.ly/1J0Cton
Juz 5 ⇨ http://bit.ly/1RqIIE5
Juz 6 ⇨ http://bit.ly/1RqIGvZ
Juz 7 ⇨ http://bit.ly/1RqIGvY
Juz 8 ⇨ http://bit.ly/1RqIInF
Juz 9 ⇨ http://bit.ly/1J0CuIZ
Juz 10 ⇨ http://bit.ly/1J0Ct85
Juz 11 ⇨ http://bit.ly/1J0CuJ1
Juz 12 ⇨ http://bit.ly/1RqIIDZ
Juz 13 ⇨ http://bit.ly/1RqIGw1
Juz 14 ⇨ http://bit.ly/1RqIInB
Juz 15 ⇨ http://bit.ly/1J0Ctor
Juz 16 ⇨ http://bit.ly/1RqIGw7
Juz 17 ⇨ http://bit.ly/1RqIInz
Juz 18 ⇨ http://bit.ly/1J0CuIW
Juz 19 ⇨ http://bit.ly/1J0Ct86
Juz 20 ⇨ http://bit.ly/1RqIGw6
Juz 21 ⇨ http://bit.ly/1RqIIE0
Juz 22 ⇨ http://bit.ly/1RqIInD
Juz 23 ⇨ http://bit.ly/1RqIInJ
Juz 24 ⇨ http://bit.ly/1RqIIE3
Juz 25 ⇨ http://bit.ly/1J0Ctop
Juz 26 ⇨ http://bit.ly/1J0CuIV
Juz 27 ⇨ http://bit.ly/1RqIGMo
Juz 28 ⇨ http://bit.ly/1J0CuJ0
Juz 29 ⇨ http://bit.ly/1RqIGMp
Juz 30 ⇨ http://bit.ly/1RqIInH
Silahkan di share insyaaAllah jadi amal Jariyah bagi yang membantu menyebarkannya..
Copy paste ke group whatsapp anda atau sosmed lainnya
Unzhur maa qila wa laa tanzhur man qoola
"Unzhur maa qila wa laa tanzhur man qoola"
lihatlah apa yg di katakan dan jangan melihat siapa yg mengatakan
-Ali bin Abi Tholib-
Setidaknya hal tersebut bisa tertanam di dalam hati kita untuk tidak melihat siapa yang berkata melainkan melihat apa yang di katakan,
Nabi صلىالله عليه وسلم bersabda:
وعن عبداللّه بن مسعودرضى اللّه عنه عن النّبىّ صلّى اللّه عليه وسلّم قال : لايدخل الجنّةمن كان فى قلبه مثقال ذرّةمن كبر ، فقال رجل : انّ الرّجل يحبّ ان يكون ثوبه حسناونعله حسنة ، قال : انّ اللّه جميل يحبّ الجمال . الكبر : بطرالحقّ وغمط النّاس (رواه مسلم)٠
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada sebesar dzarrah dari kesombongan.” Salah seorang shahabat lantas bertanya: “Sesungguhnya seseorang senang jika bajunya bagus dan sandalnya baik?”
Maka beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah Dzat yang Maha Indah dan senang dengan keindahan, Al-Kibru (sombong) adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.”
(HR Muslim, Fi Kitabul Iman).
lihatlah apa yg di katakan dan jangan melihat siapa yg mengatakan
-Ali bin Abi Tholib-
Setidaknya hal tersebut bisa tertanam di dalam hati kita untuk tidak melihat siapa yang berkata melainkan melihat apa yang di katakan,
Nabi صلىالله عليه وسلم bersabda:
وعن عبداللّه بن مسعودرضى اللّه عنه عن النّبىّ صلّى اللّه عليه وسلّم قال : لايدخل الجنّةمن كان فى قلبه مثقال ذرّةمن كبر ، فقال رجل : انّ الرّجل يحبّ ان يكون ثوبه حسناونعله حسنة ، قال : انّ اللّه جميل يحبّ الجمال . الكبر : بطرالحقّ وغمط النّاس (رواه مسلم)٠
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada sebesar dzarrah dari kesombongan.” Salah seorang shahabat lantas bertanya: “Sesungguhnya seseorang senang jika bajunya bagus dan sandalnya baik?”
Maka beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah Dzat yang Maha Indah dan senang dengan keindahan, Al-Kibru (sombong) adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.”
(HR Muslim, Fi Kitabul Iman).
Kisah tentang Khawat bin Jubair
Cara mengatasi orang berbohong
Siapa yang tak sakit jika seseorang itu dibohongi, apalagi dibohongi oleh orang terdekat kita seperti istri, anak, saudara, ataupun sahabat. Mungkin jika kita dibohongi oleh orang terdekat akan merasa sakit hati, memang itu wajar dan mungkin akan membenci mereka. Lebih baik jangan seperti itu, karena sulit sekali nantinya mereka akan mengakui dan menyesali perbuatannya. Ada kisah menarik Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam dengan Khawat yang diriwayatkan Oleh Ibnu Thabrani dalam al Mu’jam al Kabir, Abu Nu’aim al Ashbahani dalam Ma’rifah al Shahabah. Begini Kisahnya:
Zaid bin Aslam menyampaikan bahwa Khawat bin Jubair bercerita:
Kami bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berhenti di Marr Adz Dzahran. Aku keluar dari tendaku, aku lihat para wanita yang sedang berbincang. Mereka membuatku kagum. Maka aku kembali dan mengambil tas. Darinya aku keluarkan pakaian yang bagus untuk aku pakai. Aku datangi mereka dan duduk bersama mereka.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam terlihat keluar dari tendanya.
Beliau bertanya: Abu Abdillah apa yang membuatmu duduk bersama mereka?
Maka ketika aku lihat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, aku merasakan kewibawaan beliau.
Dalam keadaan aku panik, aku jawab: Ya Rasulullah, untaku lepas. Aku sedang mencari tali kekangnya, tapi ia pergi. Akupun mengikutinya.
Beliau melemparkan seledangnya kepadaku dan masuk ke antara pepohanan. Aku seperti bisa melihat putih perutnya di antara hijaunya pepohonan. Setelah selesai buang air, beliau pun berwudhu. Air nampak mengalir dari jenggotnya ke dadanya. Beliau mendatangiku dan bertanya: Abu Abdillah, bagaimana kabar untamu yang lepas?
Kami pun berangkat melanjutkan perjalanan. Tidaklah beliau menemuiku di sepanjang perjalanan kecuali berkata: Assalamu alaik Abu Abdillah, bagaimana kabar untamu yang lepas?
Ketika aku merasakan (ketidaknyamanan) itu, aku bersegera masuk ke kota Madinah, menghindari masjid dan menghindari duduk bersama Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Begitulah berlalu beberapa lama. Hingga ketika aku lihat masjid sedang kosong, aku pun masuk ke masjid. Aku shalat.
Tiba-tiba, Rasul terlihat keluar dari salah satu kamarnya. Beliau shalat dua rakaat singkat. Aku memperpanjang shalatku dengan harapan beliau pergi dan meninggalkan saya.
Beliau berkata: Panjangkanlah sesukamu Abu Abdillah. Aku tidak akan pergi hingga kamu selesai.
Akupun berkata dalam hati: Demi Allah, aku akan meminta maaf ke Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan menyenangkan hati beliau.
(selesai shalat) aku berkata: Demi yang mengutusmu dengan benar, unta itu tidak pernah lepas sejak aku masuk Islam.
Beliau berkata: Semoga Allah merahmatimu… Semoga Allah merahmatimu… Semoga Allah merahmatimu.
Dan beliau tidak lagi membahas tentang unta.
-------------
Di awal kisah, siapapun yang membacanya pasti tau bahwa Khawat sedang berbohong kepada Rasul “Ya Rasulullah, untaku lepas. Aku sedang mencari tali kekangnya, tapi ia pergi. Akupun mengikutinya.” Orang selain Rasul pun pasti tau khawat berbohong, meskipun hanya membacanya saja.
Maka berikut ini tips nabawiyah untuk mengatasi orang berbohong berdasarkan kisah di atas:
-Pilihlah orang yang berwibawa di hadapan pelaku bohong.
Kita akan mudah mengakui kesalahan apabila bertemu/curhat/cerita kepada seseorang yang mempunyai wibawa, jangan jauh-jauh disekitar kita atau bahkan kita pernah mengalaminya, apabila kita melakukan kesalahan tidak memakai kelengkapan berkendara (helm, sim, motor bodong) apabila bertemu polisi kita pasti akan takut, karena mereka mempunyai wibawa. Dalam kisah ini seperti kalimat Khawat bin Jubair bahwa sekadar melihat Rasul, pancaran wibawa itu telah menegurnya tanpa kata.
-Jangan menjatuhkan harga dirinya.
Dalam kisah ini Rasul tidak menegur Khawat di hadapan para wanita itu. Rasul juga tidak mendesak dengan kalimat yang menjatuhkan, saat Khawat menjawab dengan panik.
-Jadikan jawaban bohong itu sebagai pintu teguran berulang kali.
Rasul seakan percaya kalimat Khawat. Karena belum juga ada bukti yang menguatkan bahwa Khawat bohong. Saat Rasul berkali-kali menanyakan jawaban Khawat tentang unta yang lepas, sesungguhnya itu teguran Rasul. Dan Khawat merasakan itu.
-Sabarlah, mungkin tidak tuntas sehari.
Perjalanan itu menempuh beberapa hari. Rasul bersabar dan tidak harus selesai hari itu. Begitulah hingga beberapa hari di Madinah pun, Rasul tetap bersabar.
-Tunggu waktu yang tepat untuk menuntaskan
Rasul tahu persis bahwa Khawat sudah merasa bersalah besar, apalagi kebohongan itu dilakukan terhadap orang yang dikaguminya. Khawat yang selalu menghindari Nabi semakin menguatkan bahwa Khawat telah tersiksa dengan kebohongannya sendiri. Maka sudah saatnya untuk dituntaskan. Karena kebohongannya telah menyesakkan nafasnya. Dan pasti dia ingin segera melepaskan diri dari ketidaknyamanan ini.
-Tunjukkan jaminan kenyamanan, kalau dia mau mengaku.
Di tengah Khawat ingin segera melepaskan diri dari belenggu bohong. Dia menemukan oase nyaman untuk mengakui kesalahan. Bagaimana tidak, Rasul tidak menunjukkan muka yang masam dan marah. Rasul tidak mengeluarkan kata ancaman. Nyaman…
Jika telah mengaku, tak usah dibahas lagi.
Khawat pun mengaku. Dan subhanallah, Rasul tidak membahas mengapa kemarin ia berbohong. Tidak juga membahas lagi tentang jawaban bohong itu.
-Akhiri dengan doa.
Indah sekali. Saat orang mengakui kesalahannya, ada bercampur aduk rasa. Dari mulai merasa bersalah, malu hingga takut. Semoga Allah merahmatimu, begitulah embun pembasuh semuanya. Tak hanya sekali. Bahkan hingga tiga kali.
Siapa yang tak sakit jika seseorang itu dibohongi, apalagi dibohongi oleh orang terdekat kita seperti istri, anak, saudara, ataupun sahabat. Mungkin jika kita dibohongi oleh orang terdekat akan merasa sakit hati, memang itu wajar dan mungkin akan membenci mereka. Lebih baik jangan seperti itu, karena sulit sekali nantinya mereka akan mengakui dan menyesali perbuatannya. Ada kisah menarik Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam dengan Khawat yang diriwayatkan Oleh Ibnu Thabrani dalam al Mu’jam al Kabir, Abu Nu’aim al Ashbahani dalam Ma’rifah al Shahabah. Begini Kisahnya:
Zaid bin Aslam menyampaikan bahwa Khawat bin Jubair bercerita:
Kami bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berhenti di Marr Adz Dzahran. Aku keluar dari tendaku, aku lihat para wanita yang sedang berbincang. Mereka membuatku kagum. Maka aku kembali dan mengambil tas. Darinya aku keluarkan pakaian yang bagus untuk aku pakai. Aku datangi mereka dan duduk bersama mereka.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam terlihat keluar dari tendanya.
Beliau bertanya: Abu Abdillah apa yang membuatmu duduk bersama mereka?
Maka ketika aku lihat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, aku merasakan kewibawaan beliau.
Dalam keadaan aku panik, aku jawab: Ya Rasulullah, untaku lepas. Aku sedang mencari tali kekangnya, tapi ia pergi. Akupun mengikutinya.
Beliau melemparkan seledangnya kepadaku dan masuk ke antara pepohanan. Aku seperti bisa melihat putih perutnya di antara hijaunya pepohonan. Setelah selesai buang air, beliau pun berwudhu. Air nampak mengalir dari jenggotnya ke dadanya. Beliau mendatangiku dan bertanya: Abu Abdillah, bagaimana kabar untamu yang lepas?
Kami pun berangkat melanjutkan perjalanan. Tidaklah beliau menemuiku di sepanjang perjalanan kecuali berkata: Assalamu alaik Abu Abdillah, bagaimana kabar untamu yang lepas?
Ketika aku merasakan (ketidaknyamanan) itu, aku bersegera masuk ke kota Madinah, menghindari masjid dan menghindari duduk bersama Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Begitulah berlalu beberapa lama. Hingga ketika aku lihat masjid sedang kosong, aku pun masuk ke masjid. Aku shalat.
Tiba-tiba, Rasul terlihat keluar dari salah satu kamarnya. Beliau shalat dua rakaat singkat. Aku memperpanjang shalatku dengan harapan beliau pergi dan meninggalkan saya.
Beliau berkata: Panjangkanlah sesukamu Abu Abdillah. Aku tidak akan pergi hingga kamu selesai.
Akupun berkata dalam hati: Demi Allah, aku akan meminta maaf ke Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan menyenangkan hati beliau.
(selesai shalat) aku berkata: Demi yang mengutusmu dengan benar, unta itu tidak pernah lepas sejak aku masuk Islam.
Beliau berkata: Semoga Allah merahmatimu… Semoga Allah merahmatimu… Semoga Allah merahmatimu.
Dan beliau tidak lagi membahas tentang unta.
-------------
Di awal kisah, siapapun yang membacanya pasti tau bahwa Khawat sedang berbohong kepada Rasul “Ya Rasulullah, untaku lepas. Aku sedang mencari tali kekangnya, tapi ia pergi. Akupun mengikutinya.” Orang selain Rasul pun pasti tau khawat berbohong, meskipun hanya membacanya saja.
Maka berikut ini tips nabawiyah untuk mengatasi orang berbohong berdasarkan kisah di atas:
-Pilihlah orang yang berwibawa di hadapan pelaku bohong.
Kita akan mudah mengakui kesalahan apabila bertemu/curhat/cerita kepada seseorang yang mempunyai wibawa, jangan jauh-jauh disekitar kita atau bahkan kita pernah mengalaminya, apabila kita melakukan kesalahan tidak memakai kelengkapan berkendara (helm, sim, motor bodong) apabila bertemu polisi kita pasti akan takut, karena mereka mempunyai wibawa. Dalam kisah ini seperti kalimat Khawat bin Jubair bahwa sekadar melihat Rasul, pancaran wibawa itu telah menegurnya tanpa kata.
-Jangan menjatuhkan harga dirinya.
Dalam kisah ini Rasul tidak menegur Khawat di hadapan para wanita itu. Rasul juga tidak mendesak dengan kalimat yang menjatuhkan, saat Khawat menjawab dengan panik.
-Jadikan jawaban bohong itu sebagai pintu teguran berulang kali.
Rasul seakan percaya kalimat Khawat. Karena belum juga ada bukti yang menguatkan bahwa Khawat bohong. Saat Rasul berkali-kali menanyakan jawaban Khawat tentang unta yang lepas, sesungguhnya itu teguran Rasul. Dan Khawat merasakan itu.
-Sabarlah, mungkin tidak tuntas sehari.
Perjalanan itu menempuh beberapa hari. Rasul bersabar dan tidak harus selesai hari itu. Begitulah hingga beberapa hari di Madinah pun, Rasul tetap bersabar.
-Tunggu waktu yang tepat untuk menuntaskan
Rasul tahu persis bahwa Khawat sudah merasa bersalah besar, apalagi kebohongan itu dilakukan terhadap orang yang dikaguminya. Khawat yang selalu menghindari Nabi semakin menguatkan bahwa Khawat telah tersiksa dengan kebohongannya sendiri. Maka sudah saatnya untuk dituntaskan. Karena kebohongannya telah menyesakkan nafasnya. Dan pasti dia ingin segera melepaskan diri dari ketidaknyamanan ini.
-Tunjukkan jaminan kenyamanan, kalau dia mau mengaku.
Di tengah Khawat ingin segera melepaskan diri dari belenggu bohong. Dia menemukan oase nyaman untuk mengakui kesalahan. Bagaimana tidak, Rasul tidak menunjukkan muka yang masam dan marah. Rasul tidak mengeluarkan kata ancaman. Nyaman…
Jika telah mengaku, tak usah dibahas lagi.
Khawat pun mengaku. Dan subhanallah, Rasul tidak membahas mengapa kemarin ia berbohong. Tidak juga membahas lagi tentang jawaban bohong itu.
-Akhiri dengan doa.
Indah sekali. Saat orang mengakui kesalahannya, ada bercampur aduk rasa. Dari mulai merasa bersalah, malu hingga takut. Semoga Allah merahmatimu, begitulah embun pembasuh semuanya. Tak hanya sekali. Bahkan hingga tiga kali.
Doa nabi Sulaiman AS
An Naml 19 (Doa Nabi Sulaiman AS)
۔... رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
ROBBI AUZI'NII AN ASYKURO NI'MATAKA ALLATII AN'AMTA 'ALAYYA WA 'ALAA WAALIDAYYA WA AN A'MALA SHOOLIHAN TARDHOOHU WA ADKHILNII BIROHMATIKA FII 'IBAADIKASSOOLIHIIN
Arti:
... Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh
Sumber:
An Naml 19
۔... رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
ROBBI AUZI'NII AN ASYKURO NI'MATAKA ALLATII AN'AMTA 'ALAYYA WA 'ALAA WAALIDAYYA WA AN A'MALA SHOOLIHAN TARDHOOHU WA ADKHILNII BIROHMATIKA FII 'IBAADIKASSOOLIHIIN
Arti:
... Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh
Sumber:
An Naml 19
Subscribe to:
Posts (Atom)