*SHOLAT DHUHA*
Kefodholan sholat dhuha.
*Pertama*
orang yang sholat Dhuha akan diampuni dosa-dosanya oleh Alloh. *“Barangsiapa yang selalu mengerjakan sholat Dhuha niscaya akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.”* (HR. Turmudzi)
*Kedua*
Barangsiapa yang menunaikan sholat Dhuha ia tergolong sebagai orang yang bertaubat kepada Alloh. *“Tidaklah seseorang selalu mengerjakan sholat Dhuha kecuali ia telah tergolong sebagai orang yang bertaubat.”* (HR. Hakim).
*Ketiga*
Orang yang menunaikan sholat Dhuha akan dicatat sebagai ahli ibadah dan taat kepada Alloh. *“Barangsiapa yang sholat Dhuha dua rokaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak empat rokaat, maka dia ditulis sebagai orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang mengerjakannya enam rokaat, maka dia diselamatkan di hari itu. Barangsiapa mengerjakannya delapan rokaat, maka Alloh tulis dia sebagai orang yang taat. Dan barangsiapa yang mengerjakannya dua belas rokaat, maka Alloh akan membangun sebuah rumah di surga untuknya.”* (HR. At-Thabrani).
*Keempat*
Orang yang istiqomah melaksanakan sholat Dhuha kelak ia akan masuk surga lewat pintu khusus, pintu Dhuha yang disediakan oleh Alloh. *“Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pintu bernama pintu Dhuha. Apabila Kiamat telah tiba maka akan ada suara yang berseru, ‘Di manakah orang-orang yang semasa hidup di dunia selalu mengerjakan sholat Dhuha? Ini adalah pintu buat kalian. Masuklah dengan rahmat Alloh Subhanahu Wata’ala.”* (HR. At-Thabrani).
*Kelima*
Alloh menyukupkan rezekinya. *“Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah dari empat rokaat dalam mengawali harimu, niscaya Aku (Alloh) akan menyukupimu di akhir harimu.”* (HR. Abu Darda`).
*Keenam*
Orang yang mengerjakan sholat Dhuha ia telah mengeluarkan shodaqoh. *“Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab tiap kali bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada yang ma’ruf adalah sedekah, mencegah yang mungkar adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu, maka cukuplah mengerjakan dua rokaat sholat Dhuha.”* (HR Muslim).
Sholat Dhuha mempunyai kedudukan mulia. Disunnahkan untuk kita kerjakan sejak terbitnya matahari sampai menjelang datangnya sholat dzuhur.
“Allahumma arinal haqqa, haqqaa, warzuqnattiba’ah, wa arinal baathila baathila, warzuqnajtinabah” “Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami yang haq (benar) itu sebagai haq (benar), dan karuniakanlah kepada kami kekuatan untuk mengikutinya (memperjuangkannya), dan tunjukkanlah kepada kami yang batil itu batil dan karuniakanlah kepada kami kekuatan untuk menjauhinya (menghapuskannya).
Winter is coming?
#sharingparenting
๐๐ผ๐๐ผ๐๐ผ๐๐ผ๐
*WINTER IS COMING?*
*Elly Risman & Miftahul Hidayah
๐๐ผ๐๐ผ๐๐ผ๐๐ผ๐
Pekan lalu, Presiden kita menggunakan metafor “Game of Thrones (GOT)” dalam pidatonya pada IMF-World Bank Annual Meeting 2018. Isi pidato itu menuai puja-puji sekaligus kontroversi.
Saya, tidak ingin masuk dalam pusaran itu.
Karena bagi saya penggunaan metafor itu saja sudah menunjukkan siapapun yang terlibat dalam tertuangnya text pidato itu, benar-benar tidak paham bahwa *GOT adalah ancaman bagi anak bangsa.*
Mengapa? Karena dalam film ini tidak hanya mengandung kekerasan dan kata-kata kotor, adegan merokok dan ngobat, tapi juga pornografi (adegan seksual termasuk incest), bahkan LGBT ada didalamnya!
Tidak percaya? Klik link ini https://www.imdb.com/title/tt0944947/parentalguide?ref_=tt_stry_pg
Apa hendak dikata, semua sudah terjadi di kancah international pula!!
*Bagaimana dengan orangtua Indonesia?*
Saya ingin mengetahui reaksi orang tua Indonesia minimal 16 ribu orang yang menjadi followers instagram kami. Dibantu Miftahul Hidayah (Pipi) yang menangani social media YKBH, kami lakukan survei kepada 16 ribu followers instagram tersebut.
Hasilnya, sebagian besar menyayangkan mengapa GOT diviralkan orang paling berpengaruh di negeri ini.
Mereka umumnya *khawatir* anak dan remaja mereka mencari tau karena penasaran, apalagi pihak TV yang menyiarkan film itu membuat meme dengan foto presiden untuk iklan season baru. Mereka menyesalkan mengapa pemerintah tidak membuat metafor yang lebih bijak dari itu.
Namun, sebagian lagi menunjukkan *ortu tidak tau apa ancaman GOT* bahkan mengaku bangga sekali dengan metafor itu.
Di tengah kekhawatiran dan ketidaktahuan orangtua, ancaman pengasuhan anak mereka: Narkoba, pornografi, kecanduan games dan LGBT di era digital ini *tidak mengenal status ekonomi maupun domisili.* Selagi anak punya gadget dan mata, semua memiliki ancaman yang sama.
Akhir akhir ini, *gelombang gerakan LGBT begitu masif* sudah masuk ke kalangan anak-remaja maupun profesional.
Era digital mempercepat guliran gerakan itu hingga salah satu Pemkot mengaku kecolongan.
http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2018/10/12/populasi-lgbt-capai-ratusan-pemkot-cimahi-akui-kecolongan-431510
Sedangkan di kalangan profesional, kita lihat sendiri atas nama kinerja, kebhinekaan dan HAM, perusahaan-perusahaan besar menempatkan aktivis LGBT di posisi strategis.
Mereka mereka ini mendorong siapa saja untuk *_‘coming out’_ dan merasa bangga* dengan pilihan orientasi seksualnya. Toh diri mereka ada di posisi kerja yang bergengsi! Sudah, tidak perlu takut lagi...
https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/10/10/pge6e6384-grup-gay-asal-karawang-beranggotakan-6000-orang
Http://www.pikiran-rakyat.com/tags/lgbt
Jadi saudaraku, para orangtua... Bangunlah, siap dan siaga sebagai orangtua!
*Sadarlah! Sungguh kita bukan akan menghadapi bencana besar tetapi kita SUDAH DALAM BENCANA!*
Winter is coming?
Winter kita adalah bencana yang paling besar itu, karena kita tidak sadar ada bencana!
--------------------
Ayah Bunda, insyaAllah bersama kita sangat bisa melawan bencana itu. Allah selalu berikan solusi bersamaan dengan tantangannya...
Jadi marilah kita *TEGAKKAN 7 PILAR PENGASUHAN*
☘ *Pilar 1 : Sadarilah bahwa menjadi orang tua itu amanah, SIAP-SIAGA dan berilmulah.* ☘
Bencana pengasuhan bukan hanya mengancam orang tua yang anaknya sudah remaja, tetapi juga Anda yang anaknya masih belia.
Anak kita tidak pernah memilih siapa orangtuanya. Jangan sampai mereka menuntut di hari akhir terkena bencana karena kita sebagai orangtuanya lalai dalam mengasuh mereka.
Kita harus mengasuh dengan kesadaran dan ilmu, *sebelum masalah MEMAKSA kita untuk mencarinya.*
Ingatlah, ILMU SEBELUM AMAL.
Jadi bagaimana kita bisa beramal (mengasuh) tanpa berilmu? Yang berilmu saja babak belur menerapkannya.
Berikut ini beberapa contoh beratnya tantangan pengasuhan kita di era digital ini:
*1⃣ Akibat kecanduan internet 2 remaja kita menjadi pasien rumah sakit jiwa!*
https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=4590
2⃣ Hasil penelitian Yayasan Kita dan Buah Hati yang didanai oleh Kementerian PPPA menunjukkan *dampak pornografi* pada anak yang kecanduan TERBUKTI mengakibatkan volume otak mereka MENYUSUT di bagian yang membedakannya dengan binatang!
http://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2405802899446881&id=221502844543575
3⃣ Beberapa bulan yang lalu : *WHO menyatakan kecanduan games sebagai gangguan mental!*
https://sains.kompas.com/read/2018/06/19/192900123/who-resmi-tetapkan-kecanduan-game-sebagai-gangguan-mental
Kalau melihat ciri-ciri dari kecanduan yang disebutkan WHO (ada dalam kumpulan tweet saya di atas), sudah berapa banyak anak anak kita yang sudah kecanduan?
Sehingga, meskipun pak Presiden mengajak atau menganjurkan anak-anak kita untuk membuka diri terhadap perubahan teknologi dan menciptakan penghasilan ratusan juta perbulan dari games, kita punya sikap yang jelas karena kita berilmu!
https://economy.okezone.com/read/2018/08/26/320/1941569/diskusi-dengan-pemain-mobile-legends-jokowi-ini-profesi-baru-dengan-penghasilan-ratusan-juta
Masalahnya anak-anak mungkin sudah kecanduan dengan games yang disebutkan bapak Presiden dan bila yang dimaksudkan bapak Presiden adalah menjadi atlet eSport, *itu merupakan sesuatu yang berbeda.*
https://medium.com/@muhamadnurawaludin/kecanduan-games-vs-esports-4edb9fc85d97?fbclid=IwAR31oA9NzMIvj9WVV0mD74-wQZ2IoPHEeEwfTc2MxZGu6i_-in7GzMX4t5k
Bayangkanlah saudaraku, kalau kita tidak siap siaga dan tak berilmu menjadi orangtua yang mengasuh anak di era digital!
☘ *Pilar 2 : Ayah, hadirlah untuk memenuhi pundi-pundi jiwa anak kita.* ☘
Bertahun-tahun yang lalu saya dan kawan-kawan saya di YKBH, berdasarkan riset sederhana yang kami lakukan, sudah meneriakkan bahwa *INDONESIA ini a FATHERLESS COUNTRY.*
Ayah ada secara fisik, nampak pagi, nampak sore, namun ayah tidak menyapa anaknya secara emosi. Ayah tidak menyapa anaknya secara spiritual.
Secapek apapun ayah, se-tidak bisanya ayah ngomong, ayah HARUS. *KARENA ALLAH.*
Peran ayah banyak dan tak tergantikan!
Berdasarkan penelitian dilakukan intensif di luar negeri, hadirnya ayah dalam pengasuhan akan menghasilkan anak yang memiliki kecerdasan emosi lebih bagus, potensinya lebih optimal, anak-anak tumbuh lebih simpatik, hubungan sosialnya lebih baik, percaya diri tinggi, dan secara akademis dan finansial lebih sukses. Bayangkan!
Dan.. penelitian kami menunjukkan bahwa *bila ayah hadir dalam pengasuhan lebih besar, kemungkinan anaknya tidak adiksi pornografi!*
Jadi ayah, pulanglah ke rumah... Ayah bukan hanya pencari nafkah... ayah adalah ayah, yah..
Jika ibu _single parent,_ hadirkan *ayah pengganti.* Rasulullah itu 'nggak punya ayah' tapi ada kakeknya dan pamannya. Bismillah, Semangat!!
☘ *Pilar 3 : Rumuskan dan sepakatilah Tujuan Pengasuhan ayah dan bunda!* ☘
Bermain bola saja ada gawang yang dituju, bagaimana mungkin mengasuh anak tidak ada tujuan?
Jadi *duduk dan rumuskanlah serta sepakati* apa yang ingin ayah bunda capai dalam mengasuh anak anak ke depan.
*Jangan terlalu fokus pada akademik semata!*
Faktanya, *terdapat hubungan yang signifikan antara stres akademik dengan ketergantungan dan kecanduan internet pada remaja SMA.*
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=526497&val=10778&title=Hubungan%20Stres%20Akademik%20Dengan%20Kecanduan%20Internet%20Pada%20Remaja%20SMA%20di%20Kecamatan%20Andir%20Kota%20Bandung
Selain itu, bisa dipelajari juga hasil penelitian kami diatas, bagaimana hubungannya kecerdasan dan kecanduan pornografi.
☘ *Pilar 4 : Banyaklah berdialog dengan Benar, Baik, dan Menyenangkan.* ☘
Berdialoglah dengan *BENAR sebagaimana Allah mengajarkan* dalam alquran dan perilaku nabiNya, dengan *BAIK sebagaimana cara otak bekerja*, dan dengan cara yang *menyenangkan perasaan.*
Sebagai orang tua, kita ini secara tidak sengaja sering melakukan kekeliruan dalam bicara yang membuat anak kita sumpek dan lelah jiwanya, sehingga menjadikan games, pornografi dan narkoba jadi pelariannya.
☘ *Pilar 5 : Orang tua penanggung jawab utama penanaman nilai agama!* ☘
Ikat jiwa anak kita dalam ketaatan pada pemilikNya.
Bukankah tujuan utama pengasuhan adalah mejadikan anak kita penyembah HANYA ALLAHnya saja?
Anak kita adalah *salah satu tanggung jawab utama* yang Allah pertanyakan di yaumul hisab *sebelum* peran kita sebagai anak dan berbagai peran kita dalam keluarga dan anggota masyarakat?
Maka, sebelum kita memilihkan tempat pendidikan terbaik, *pondasi dasar dan pemeliharaan ketaatan serta akhlak yang baik* tetaplah hak dan kewajiban kita.
Dari pengelaman praktek dan juga dari seminar-seminar saya, saya menemukan mengapa anak mudah sekali melakukan hal-hal yang tidak patut dan salah besar seperti kecanduan games, pornografi, narkoba bahkan seks bebas, adalah karena *pondasi agama dari rumah hampa!*
Punya gadget canggih, game tersedia, jaringan wifi di rumah, TV berlangganan, tapi anak tidak pernah (jangankan diajarkan) diperkenalkan saja tidak tentang *keharusan sebagai muslim/ah untuk menahan pandangan dan menjaga kemaluannya.*
Penelitian yang kami lakukan sungguh menjadi bukti kebenaran firman Allah, bahwa: Kalau pandangan mata tidak ditahan, otak rusak di bagian fungsi mulianya yang membedakan manusia dengan binatang, maka kemaluan tidak bisa dikendalikan!
Maha benar Allah dengan segala FirmanNya.
☘ *Pilar 6: Persiapkan anak kita menghadapi masa baligh dengan pemahaman yang utuh.* ☘
Bukan hanya sekedar cara bersuci dan ciri-ciri mimpi basah dan menstruasi.
Jauh sebelum itu, biasakan anak *memiliki kesempatan dan kemampuan untuk BMM* (berpikir, memilih, dan mengambil keputusan) *atas nama dirinya.* Karena setelah baligh ia harus mampu mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya.
☘ *Pilar 7 : Ajarkan anak untuk bijak berteknologi.* ☘
Anak kita hidup di hutan digital, yang mungkin kita sendiri juga tidak mengenal betul ada apa saja di dalamnya, dengan perkembangan yang luar biasa cepatnya.
Jika kita tidak mendidiknya bijak berteknologi, bagaimana jika ia ‘tersesat’, bertemu hal-hal sangat buruk yang ada di internet dan tidak tau cara menghindarinya?
Maka, *milikilah pertimbangan yang matang sebelum memberikan gadget dan internet pada anak.*
✅Kapan ia diberi gadget?
✅Apa alasannya?
✅Sudahkah menjelaskan apa fungsi utamanya?
✅Apa manfaat dan resiko penggunaan gadget dan internet?
✅Keterampilan dan pengetahuan apa saja yang perlu ia miliki sebelum menjadi pengguna aktif gadget?
✅Apa saja yang boleh dan tidak boleh terkait penggunaan gadgetnya?
✅Berapa lama durasinya?
✅Apa konsekuensi yang disepakati jika terjadi pelanggaran aturan?
*Ayah Bunda, mengasuhlah karena Allah…*
*Balutlah semua ikhtiar kita dengan doa!*
Allah melarang kita meninggalkan *_dzuriyyatan dhiafan_* (QS Annisa ayat 9). Keturunan yang lemah, yang kita khawatirkan mereka tidak sanggup menanggung beban dan ancaman zaman.
Tegakkan seluruh pilar pengasuhan. *Jangan terus berputar dengan persoalan hari-hari.* Karena anak masih kecil lalu merasa aman terhadap ancaman, karena belum menikah lalu nanti saja belajar berlelah-lelah.
Sebaliknya, *Allah mencintai _dzurriyatan thoyyibatan_* (keturunan yang berkualitas).
Yang digambarkan Allah SWT laksana sebuah pohon yang baik *(syajarotun toyyibah).* Yakni, akarnya menghujam ke perut bumi *(akidah yang kokoh),* batang dahannya menjulang ke langit *(ibadah yang benar)* dan berbuah di setiap musim *(akhlak yang karimah).*
InsyaAllah, kita bisa!
Wallahua'lam bi shawab
๐๐ผ๐๐ผ๐๐ผ๐๐ผ๐
*WINTER IS COMING?*
*Elly Risman & Miftahul Hidayah
๐๐ผ๐๐ผ๐๐ผ๐๐ผ๐
Pekan lalu, Presiden kita menggunakan metafor “Game of Thrones (GOT)” dalam pidatonya pada IMF-World Bank Annual Meeting 2018. Isi pidato itu menuai puja-puji sekaligus kontroversi.
Saya, tidak ingin masuk dalam pusaran itu.
Karena bagi saya penggunaan metafor itu saja sudah menunjukkan siapapun yang terlibat dalam tertuangnya text pidato itu, benar-benar tidak paham bahwa *GOT adalah ancaman bagi anak bangsa.*
Mengapa? Karena dalam film ini tidak hanya mengandung kekerasan dan kata-kata kotor, adegan merokok dan ngobat, tapi juga pornografi (adegan seksual termasuk incest), bahkan LGBT ada didalamnya!
Tidak percaya? Klik link ini https://www.imdb.com/title/tt0944947/parentalguide?ref_=tt_stry_pg
Apa hendak dikata, semua sudah terjadi di kancah international pula!!
*Bagaimana dengan orangtua Indonesia?*
Saya ingin mengetahui reaksi orang tua Indonesia minimal 16 ribu orang yang menjadi followers instagram kami. Dibantu Miftahul Hidayah (Pipi) yang menangani social media YKBH, kami lakukan survei kepada 16 ribu followers instagram tersebut.
Hasilnya, sebagian besar menyayangkan mengapa GOT diviralkan orang paling berpengaruh di negeri ini.
Mereka umumnya *khawatir* anak dan remaja mereka mencari tau karena penasaran, apalagi pihak TV yang menyiarkan film itu membuat meme dengan foto presiden untuk iklan season baru. Mereka menyesalkan mengapa pemerintah tidak membuat metafor yang lebih bijak dari itu.
Namun, sebagian lagi menunjukkan *ortu tidak tau apa ancaman GOT* bahkan mengaku bangga sekali dengan metafor itu.
Di tengah kekhawatiran dan ketidaktahuan orangtua, ancaman pengasuhan anak mereka: Narkoba, pornografi, kecanduan games dan LGBT di era digital ini *tidak mengenal status ekonomi maupun domisili.* Selagi anak punya gadget dan mata, semua memiliki ancaman yang sama.
Akhir akhir ini, *gelombang gerakan LGBT begitu masif* sudah masuk ke kalangan anak-remaja maupun profesional.
Era digital mempercepat guliran gerakan itu hingga salah satu Pemkot mengaku kecolongan.
http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2018/10/12/populasi-lgbt-capai-ratusan-pemkot-cimahi-akui-kecolongan-431510
Sedangkan di kalangan profesional, kita lihat sendiri atas nama kinerja, kebhinekaan dan HAM, perusahaan-perusahaan besar menempatkan aktivis LGBT di posisi strategis.
Mereka mereka ini mendorong siapa saja untuk *_‘coming out’_ dan merasa bangga* dengan pilihan orientasi seksualnya. Toh diri mereka ada di posisi kerja yang bergengsi! Sudah, tidak perlu takut lagi...
https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/10/10/pge6e6384-grup-gay-asal-karawang-beranggotakan-6000-orang
Http://www.pikiran-rakyat.com/tags/lgbt
Jadi saudaraku, para orangtua... Bangunlah, siap dan siaga sebagai orangtua!
*Sadarlah! Sungguh kita bukan akan menghadapi bencana besar tetapi kita SUDAH DALAM BENCANA!*
Winter is coming?
Winter kita adalah bencana yang paling besar itu, karena kita tidak sadar ada bencana!
--------------------
Ayah Bunda, insyaAllah bersama kita sangat bisa melawan bencana itu. Allah selalu berikan solusi bersamaan dengan tantangannya...
Jadi marilah kita *TEGAKKAN 7 PILAR PENGASUHAN*
☘ *Pilar 1 : Sadarilah bahwa menjadi orang tua itu amanah, SIAP-SIAGA dan berilmulah.* ☘
Bencana pengasuhan bukan hanya mengancam orang tua yang anaknya sudah remaja, tetapi juga Anda yang anaknya masih belia.
Anak kita tidak pernah memilih siapa orangtuanya. Jangan sampai mereka menuntut di hari akhir terkena bencana karena kita sebagai orangtuanya lalai dalam mengasuh mereka.
Kita harus mengasuh dengan kesadaran dan ilmu, *sebelum masalah MEMAKSA kita untuk mencarinya.*
Ingatlah, ILMU SEBELUM AMAL.
Jadi bagaimana kita bisa beramal (mengasuh) tanpa berilmu? Yang berilmu saja babak belur menerapkannya.
Berikut ini beberapa contoh beratnya tantangan pengasuhan kita di era digital ini:
*1⃣ Akibat kecanduan internet 2 remaja kita menjadi pasien rumah sakit jiwa!*
https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=4590
2⃣ Hasil penelitian Yayasan Kita dan Buah Hati yang didanai oleh Kementerian PPPA menunjukkan *dampak pornografi* pada anak yang kecanduan TERBUKTI mengakibatkan volume otak mereka MENYUSUT di bagian yang membedakannya dengan binatang!
http://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2405802899446881&id=221502844543575
3⃣ Beberapa bulan yang lalu : *WHO menyatakan kecanduan games sebagai gangguan mental!*
https://sains.kompas.com/read/2018/06/19/192900123/who-resmi-tetapkan-kecanduan-game-sebagai-gangguan-mental
Kalau melihat ciri-ciri dari kecanduan yang disebutkan WHO (ada dalam kumpulan tweet saya di atas), sudah berapa banyak anak anak kita yang sudah kecanduan?
Sehingga, meskipun pak Presiden mengajak atau menganjurkan anak-anak kita untuk membuka diri terhadap perubahan teknologi dan menciptakan penghasilan ratusan juta perbulan dari games, kita punya sikap yang jelas karena kita berilmu!
https://economy.okezone.com/read/2018/08/26/320/1941569/diskusi-dengan-pemain-mobile-legends-jokowi-ini-profesi-baru-dengan-penghasilan-ratusan-juta
Masalahnya anak-anak mungkin sudah kecanduan dengan games yang disebutkan bapak Presiden dan bila yang dimaksudkan bapak Presiden adalah menjadi atlet eSport, *itu merupakan sesuatu yang berbeda.*
https://medium.com/@muhamadnurawaludin/kecanduan-games-vs-esports-4edb9fc85d97?fbclid=IwAR31oA9NzMIvj9WVV0mD74-wQZ2IoPHEeEwfTc2MxZGu6i_-in7GzMX4t5k
Bayangkanlah saudaraku, kalau kita tidak siap siaga dan tak berilmu menjadi orangtua yang mengasuh anak di era digital!
☘ *Pilar 2 : Ayah, hadirlah untuk memenuhi pundi-pundi jiwa anak kita.* ☘
Bertahun-tahun yang lalu saya dan kawan-kawan saya di YKBH, berdasarkan riset sederhana yang kami lakukan, sudah meneriakkan bahwa *INDONESIA ini a FATHERLESS COUNTRY.*
Ayah ada secara fisik, nampak pagi, nampak sore, namun ayah tidak menyapa anaknya secara emosi. Ayah tidak menyapa anaknya secara spiritual.
Secapek apapun ayah, se-tidak bisanya ayah ngomong, ayah HARUS. *KARENA ALLAH.*
Peran ayah banyak dan tak tergantikan!
Berdasarkan penelitian dilakukan intensif di luar negeri, hadirnya ayah dalam pengasuhan akan menghasilkan anak yang memiliki kecerdasan emosi lebih bagus, potensinya lebih optimal, anak-anak tumbuh lebih simpatik, hubungan sosialnya lebih baik, percaya diri tinggi, dan secara akademis dan finansial lebih sukses. Bayangkan!
Dan.. penelitian kami menunjukkan bahwa *bila ayah hadir dalam pengasuhan lebih besar, kemungkinan anaknya tidak adiksi pornografi!*
Jadi ayah, pulanglah ke rumah... Ayah bukan hanya pencari nafkah... ayah adalah ayah, yah..
Jika ibu _single parent,_ hadirkan *ayah pengganti.* Rasulullah itu 'nggak punya ayah' tapi ada kakeknya dan pamannya. Bismillah, Semangat!!
☘ *Pilar 3 : Rumuskan dan sepakatilah Tujuan Pengasuhan ayah dan bunda!* ☘
Bermain bola saja ada gawang yang dituju, bagaimana mungkin mengasuh anak tidak ada tujuan?
Jadi *duduk dan rumuskanlah serta sepakati* apa yang ingin ayah bunda capai dalam mengasuh anak anak ke depan.
*Jangan terlalu fokus pada akademik semata!*
Faktanya, *terdapat hubungan yang signifikan antara stres akademik dengan ketergantungan dan kecanduan internet pada remaja SMA.*
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=526497&val=10778&title=Hubungan%20Stres%20Akademik%20Dengan%20Kecanduan%20Internet%20Pada%20Remaja%20SMA%20di%20Kecamatan%20Andir%20Kota%20Bandung
Selain itu, bisa dipelajari juga hasil penelitian kami diatas, bagaimana hubungannya kecerdasan dan kecanduan pornografi.
☘ *Pilar 4 : Banyaklah berdialog dengan Benar, Baik, dan Menyenangkan.* ☘
Berdialoglah dengan *BENAR sebagaimana Allah mengajarkan* dalam alquran dan perilaku nabiNya, dengan *BAIK sebagaimana cara otak bekerja*, dan dengan cara yang *menyenangkan perasaan.*
Sebagai orang tua, kita ini secara tidak sengaja sering melakukan kekeliruan dalam bicara yang membuat anak kita sumpek dan lelah jiwanya, sehingga menjadikan games, pornografi dan narkoba jadi pelariannya.
☘ *Pilar 5 : Orang tua penanggung jawab utama penanaman nilai agama!* ☘
Ikat jiwa anak kita dalam ketaatan pada pemilikNya.
Bukankah tujuan utama pengasuhan adalah mejadikan anak kita penyembah HANYA ALLAHnya saja?
Anak kita adalah *salah satu tanggung jawab utama* yang Allah pertanyakan di yaumul hisab *sebelum* peran kita sebagai anak dan berbagai peran kita dalam keluarga dan anggota masyarakat?
Maka, sebelum kita memilihkan tempat pendidikan terbaik, *pondasi dasar dan pemeliharaan ketaatan serta akhlak yang baik* tetaplah hak dan kewajiban kita.
Dari pengelaman praktek dan juga dari seminar-seminar saya, saya menemukan mengapa anak mudah sekali melakukan hal-hal yang tidak patut dan salah besar seperti kecanduan games, pornografi, narkoba bahkan seks bebas, adalah karena *pondasi agama dari rumah hampa!*
Punya gadget canggih, game tersedia, jaringan wifi di rumah, TV berlangganan, tapi anak tidak pernah (jangankan diajarkan) diperkenalkan saja tidak tentang *keharusan sebagai muslim/ah untuk menahan pandangan dan menjaga kemaluannya.*
Penelitian yang kami lakukan sungguh menjadi bukti kebenaran firman Allah, bahwa: Kalau pandangan mata tidak ditahan, otak rusak di bagian fungsi mulianya yang membedakan manusia dengan binatang, maka kemaluan tidak bisa dikendalikan!
Maha benar Allah dengan segala FirmanNya.
☘ *Pilar 6: Persiapkan anak kita menghadapi masa baligh dengan pemahaman yang utuh.* ☘
Bukan hanya sekedar cara bersuci dan ciri-ciri mimpi basah dan menstruasi.
Jauh sebelum itu, biasakan anak *memiliki kesempatan dan kemampuan untuk BMM* (berpikir, memilih, dan mengambil keputusan) *atas nama dirinya.* Karena setelah baligh ia harus mampu mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya.
☘ *Pilar 7 : Ajarkan anak untuk bijak berteknologi.* ☘
Anak kita hidup di hutan digital, yang mungkin kita sendiri juga tidak mengenal betul ada apa saja di dalamnya, dengan perkembangan yang luar biasa cepatnya.
Jika kita tidak mendidiknya bijak berteknologi, bagaimana jika ia ‘tersesat’, bertemu hal-hal sangat buruk yang ada di internet dan tidak tau cara menghindarinya?
Maka, *milikilah pertimbangan yang matang sebelum memberikan gadget dan internet pada anak.*
✅Kapan ia diberi gadget?
✅Apa alasannya?
✅Sudahkah menjelaskan apa fungsi utamanya?
✅Apa manfaat dan resiko penggunaan gadget dan internet?
✅Keterampilan dan pengetahuan apa saja yang perlu ia miliki sebelum menjadi pengguna aktif gadget?
✅Apa saja yang boleh dan tidak boleh terkait penggunaan gadgetnya?
✅Berapa lama durasinya?
✅Apa konsekuensi yang disepakati jika terjadi pelanggaran aturan?
*Ayah Bunda, mengasuhlah karena Allah…*
*Balutlah semua ikhtiar kita dengan doa!*
Allah melarang kita meninggalkan *_dzuriyyatan dhiafan_* (QS Annisa ayat 9). Keturunan yang lemah, yang kita khawatirkan mereka tidak sanggup menanggung beban dan ancaman zaman.
Tegakkan seluruh pilar pengasuhan. *Jangan terus berputar dengan persoalan hari-hari.* Karena anak masih kecil lalu merasa aman terhadap ancaman, karena belum menikah lalu nanti saja belajar berlelah-lelah.
Sebaliknya, *Allah mencintai _dzurriyatan thoyyibatan_* (keturunan yang berkualitas).
Yang digambarkan Allah SWT laksana sebuah pohon yang baik *(syajarotun toyyibah).* Yakni, akarnya menghujam ke perut bumi *(akidah yang kokoh),* batang dahannya menjulang ke langit *(ibadah yang benar)* dan berbuah di setiap musim *(akhlak yang karimah).*
InsyaAllah, kita bisa!
Wallahua'lam bi shawab
Penjual nasi bakar menjadi pemilik PriAventure travel
Penjual Nasi Bakar Jadi Bos Travel
(Oleh mas Imam gem Sufaat)
Ini kisah hidup seorang sahabat bernama Anshar. Saya biasa memanggilnya Bang Anshar. Sebagian teman ada yang memanggilnya Anchay.
Usianya tiga tahun di atas saya. Dia kelahiran Makassar, 23 Februari 1974. Seperti kebanyakan orang kelahiran 1970-1980, hobinya adalah sepak bola. Bang Anshar adalah suporter setia PSM Makassar. Dia juga suka band rock macam Iron Maiden, Metalica, Guns & Roses, Skid Row, God Bless, Surabaya Rock Band, SAS, Ucamp, Slank, dan sejenisnya.
Bang Anshar kali pertama merantau ke Jakarta pada 1993. Ketika itu, dia sedang mendukung laga PSM Makassar di Jakarta. Bersama belasan teman sekampung, anak ketiga dari lima bersaudara ini putar-putar Ibu Kota.
Singkat cerita, Bang Anshar kepincut dengan Jakarta. Dia enggan balik ke Makassar dan memilih tinggal di Jakarta. Dari sini, petualangan dimulai. Bang Anshar menjajal aneka profesi demi bertahan hidup. Pernah dia bekerja sebagai kru film. Pernah juga bekerja sebagai buruh pabrik di Karawang.
Bosan jadi buruh pabrik, Bang Anshar menjajal profesi sebagai tukang catat di rekanan Bulog. Pernah juga sebagai sales engineering sebuah perusahaan di Jakarta.
Saat di Jakarta inilah, saya berkenalan dengan Bang Anshar. Dia menikahi seorang gadis tetangga saya di Cempaka Putih, Jakpus. Kami pun mulai akrab karena Bang Anshar sejak itu tinggal di Cempaka Putih.
Usai menikah, ekonomi Bang Anshar sempat terpuruk. Dia mencoba berbagai usaha, namun gagal. Pernah Bang Anshar berjualan nasi bakar di perkantoran dekat Kebon Sirih.
Suatu siang, saya mampir di warungnya. Sedih sekali, warung itu sepi pengunjung. Bang Anshar duduk termenung sembari menunggu dagangannya.
"Bang, mau tidak saya ajak bertamu ke rumah bos travel. Siapa tahu, beliau sedang cari karyawan. Nanti, saya bantu ngomong," ajak saya.
"Mau, Mas Imam. Kapan-kapan kita ke sana ya," jawab Bang Anshar.
Suatu malam, saya dan Bang Anshar bertamu ke rumah Bapak H. Bashori. Beliau adalah pemilik travel haji umrah Multazam Utama. Rumahnya tak jauh dari kontrakan saya di Cempaka Putih. Kami menyampaikan maksud untuk bisa berkarya di Multazam Utama. Alhamdulillah, Bapak H. Bashori mengamini rencana kami.
"Mampir saja ke kantor. Nanti kita bicarakan lebih lanjut," kata Bapak H. Bashori yang terkenal dermawan.
Singkat cerita, Bang Anshar bekerja di Multazam Utama pada 2012. Dia dipercaya sebagai staff ticketing. Dari sini, dia belajar banyak tentang jual-beli tiket luar negeri, khususnya Timur Tengah. Putra pasangan H. Abdul Azis Pata dan Hj. Nurhasni ini juga sempat menangani marketing dan handling di bandara.
Pada 2017, Bang Anshar memutuskan resign. Dia pun mendirikan travel haji umrah bersama dua sahabatnya, Barly Azim Jusuf dan Arief Kurniawan. Dua sahabat ini juga mantan karyawan Multazam Utama. Bahu membahu mereka merintis bisnis travel haji umrah berlabel PriAventure Anugrah Haramain.
Berbagai rintangan datang silih berganti. Meski demikian, Bang Anshar dkk tetap tegar menghadapinya. Mereka yakin dengan doa dan ikhtiyar, Allah akan menolong.
"Yang penting doa, yakin, dan musyawarah. InsyaAllah semua masalah bisa diatasi," kata Bang Anshar.
Akhir 2018 ini, PriAventure mulai menampakkan trend positif. Ratusan jamaah sudah siap diberangkatkan ke Tanah Suci. Di antara mereka, banyak yang menjadi korban penipuan travel haji umrah yang marak tahun 2017.
"Selalu berpikir positif saja Mas Imam," kata Bang Anshar saat saya tanya motto hidupnya.
Alhamdulillah, PriAventure Anugerah Haramain sudah mengantongi izin resmi dari pemerintah. Ini membuat Bang Anshar dkk leluasa melebarkan sayap ke berbagai daerah di Indonesia.
Bang Anshar sangat bersyukur kepada Allah yang telah memberi kemudahan bisa berkiprah di bidang travel haji umrah. Dia juga sangat bersyukur kepada Bapak H. Bashori sekeluarga yang telah berkenan memberikan tempat untuk bekerja dan belajar.
Semoga kisah singkat ini bermanfaat untuk Anda. Betapa jalan hidup manusia selalu menyimpan cerita. Tugas kita adalah berdoa, yakin, ikhtiyar, sabar, dan tawakkal.
Dzikir setelah sholat subuh dalam posisi duduk tahiyat akhir
DZIKIR SETELAH SHOLAT SUBUH DALAM POSISI DUDUK TAHIYAT AKHIR
ุนَْู ุฃَุจِู ุฐَุฑٍّ ุฑุถู ุงููู ุนูู ุฃََّู ุฑَุณَُูู ุงِّٰููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู َูุงَู: ู َْู َูุงَู ِูู ุฏُุจُุฑِ ุตََูุงุฉِ ุงَْููุฌْุฑِ ََُููู ุซَุงِู ุฑِุฌَِْْููู َูุจَْู ุฃَْู َูุชَََّููู َ: َูุง ุฅََِูู ุฅَِّูุง ุงُّٰููู، َูุญْุฏَُู َูุง ุดَุฑَِูู َُูู، َُูู ุงْูู ُُْูู ََُููู ุงْูุญَู ْุฏُ، ُูุญِْูู َُููู ِูุชُ، ََُููู ุนََูู ُِّูู ุดَْูุกٍ َูุฏِูุฑٌ ุนَุดْุฑَ ู َุฑَّุงุชٍ، ُูุชِุจَุชْ َُูู ุนَุดْุฑُ ุญَุณََูุงุชٍ، َูู ُุญَِูุชْ ุนَُْูู ุนَุดْุฑُ ุณَِّูุฆَุงุชٍ، َูุฑُِูุนَ َُูู ุนَุดْุฑُ ุฏَุฑَุฌَุงุชٍ ، ََููุงَู َْููู َُู ุฐََِูู َُُّููู ِูู ุญِุฑْุฒٍ ู ِْู ُِّูู ู َْูุฑٍُูู، َูุญُุฑِุณَ ู َِู ุงูุดَّْูุทَุงِู، ََููู ْ َْููุจَุบِ ِูุฐَْูุจٍ ุฃَْู ُูุฏْุฑَُِูู ِูู ุฐََِูู ุงَْْูููู ِ ุฅَِّูุง ุงูุดِّุฑَْู ุจِุงِّٰููู .ุฑูุงู ุงูุชุฑู ุฐู
Dari Abi Dzar: Sesungguhnya Rosulullooh SAW bersabda Barang Siapa di belakang (Setelah) Sholat Subuh dan kedua kakinya tetap (Posisi Tahiyyat Akhir) Sebelum Dia berbicara, Membaca 10 kali Kalimah
َูุง ุฅََِูู ุฅَِّูุง ุงُّٰููู، َูุญْุฏَُู َูุง ุดَุฑَِูู َُูู، َُูู ุงْูู ُُْูู ََُููู ุงْูุญَู ْุฏُ، ُูุญِْูู َُููู ِูุชُ، ََُููู ุนََูู ُِّูู ุดَْูุกٍ َูุฏِูุฑٌ
Maka...
1. Ditulis baginya 10 Kebaikan
2. Dihapus darinya 10 Keburukan.
3. Diangkat baginya 10 derajat
4. Di sepanjang hari itu dia dijaga dari segala yang membencikan
5. Dijaga dari syaitan
6. Tidak layak bagi dosa yang dia jumpai di hari itu kecuali syirik kepada Allooh (maksudnya: Dijaga dari dosa kecuali syirik) H.R At-Tarmizi
ุนَْู ุฃَุจِู ุฐَุฑٍّ ุฑุถู ุงููู ุนูู ุฃََّู ุฑَุณَُูู ุงِّٰููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู َูุงَู: ู َْู َูุงَู ِูู ุฏُุจُุฑِ ุตََูุงุฉِ ุงَْููุฌْุฑِ ََُููู ุซَุงِู ุฑِุฌَِْْููู َูุจَْู ุฃَْู َูุชَََّููู َ: َูุง ุฅََِูู ุฅَِّูุง ุงُّٰููู، َูุญْุฏَُู َูุง ุดَุฑَِูู َُูู، َُูู ุงْูู ُُْูู ََُููู ุงْูุญَู ْุฏُ، ُูุญِْูู َُููู ِูุชُ، ََُููู ุนََูู ُِّูู ุดَْูุกٍ َูุฏِูุฑٌ ุนَุดْุฑَ ู َุฑَّุงุชٍ، ُูุชِุจَุชْ َُูู ุนَุดْุฑُ ุญَุณََูุงุชٍ، َูู ُุญَِูุชْ ุนَُْูู ุนَุดْุฑُ ุณَِّูุฆَุงุชٍ، َูุฑُِูุนَ َُูู ุนَุดْุฑُ ุฏَุฑَุฌَุงุชٍ ، ََููุงَู َْููู َُู ุฐََِูู َُُّููู ِูู ุญِุฑْุฒٍ ู ِْู ُِّูู ู َْูุฑٍُูู، َูุญُุฑِุณَ ู َِู ุงูุดَّْูุทَุงِู، ََููู ْ َْููุจَุบِ ِูุฐَْูุจٍ ุฃَْู ُูุฏْุฑَُِูู ِูู ุฐََِูู ุงَْْูููู ِ ุฅَِّูุง ุงูุดِّุฑَْู ุจِุงِّٰููู .ุฑูุงู ุงูุชุฑู ุฐู
Dari Abi Dzar: Sesungguhnya Rosulullooh SAW bersabda Barang Siapa di belakang (Setelah) Sholat Subuh dan kedua kakinya tetap (Posisi Tahiyyat Akhir) Sebelum Dia berbicara, Membaca 10 kali Kalimah
َูุง ุฅََِูู ุฅَِّูุง ุงُّٰููู، َูุญْุฏَُู َูุง ุดَุฑَِูู َُูู، َُูู ุงْูู ُُْูู ََُููู ุงْูุญَู ْุฏُ، ُูุญِْูู َُููู ِูุชُ، ََُููู ุนََูู ُِّูู ุดَْูุกٍ َูุฏِูุฑٌ
Maka...
1. Ditulis baginya 10 Kebaikan
2. Dihapus darinya 10 Keburukan.
3. Diangkat baginya 10 derajat
4. Di sepanjang hari itu dia dijaga dari segala yang membencikan
5. Dijaga dari syaitan
6. Tidak layak bagi dosa yang dia jumpai di hari itu kecuali syirik kepada Allooh (maksudnya: Dijaga dari dosa kecuali syirik) H.R At-Tarmizi
Subscribe to:
Posts (Atom)